Pesan Rahbar

Home » » Maksud Islam Bukan Sebatas Agama

Maksud Islam Bukan Sebatas Agama

Written By Unknown on Friday, 14 July 2017 | 05:40:00


Agama Bagian dari Islam

Segala puji bagi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia. Kita bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah sendiri tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Islam sebagaimana kita ketahui adalah ajaran yang membawa kedamaian, kemaslahatan, kebaikan, kemuliaan dan kebahagiaan baik untuk pribadi ataupun orang banyak, baik dunia maupun akhirat. Dan orang-orang muslim definisinya dari Rasulullah saw adalah manusia-manusia yang tidak mengganggu manusia yang lain, baik dengan lidahnya maupun dengan tangannya. Rasulullah saw diutus sebagai rahmat (kasih) bagi alam semesta. Allah 'azza wa jalla berfirman, Wa mâ arsalnâka illâ rahmatan lil'âlamîn. [Surah Al-Anbiyâ` 21/107] Dan Al-Quran diturunkan bukan untuk kesengsaraan. Wa mâ anzalnâ 'alaikal qur-âna litasyqâ. [Surah Thâhâ 20/2] Dan beliau saw diutus demi menyempurnakan budi pekerti yang mulia (innî bu'itstu liutammima makârimal akhlâq).

Islam lebih dari agama, bahkan agama itu bagian dari Islam. Ia diciptakan oleh Pencipta manusia untuk jin dan manusia yang telah disesuaikan dengan kadar kemanusiaan manusia. Islam adalah ajaran yang sifatnya suci karena tidak ada campur tangan manusia ataupun makhluk yang lain. Dan satu-satunya ajaran yang diterima sisi Allah adalah Islam, dan siapa pun yang melakukan ibadah atau pengabdian kepada Allah dengan selain Islam, maka tidak akan diterima dan di akhirat akan menjadi orang yang merugi (masuk neraka). Allah Yang Maha Tinggi berfirman (yang artinya), Sesungguhnya ajaran di sisi Allah adalah Islam. [Sûrah Âli 'Imrân 3/18] Dan barangsiapa yang mencari ajaran selain Islam, maka tidak akan diterima darinya dan dia di akhirat termasuk di antara mereka yang merugi. [Surah Âli 'Imrân 3/85]

Ajaran Islam meliputi berbagai aspek kehidupan, baik kehidupan individual, kolektif maupun kehidupan bernegara, namun sayang sekali di negeri ini Islam yang suci dibatasi ruang geraknya (pengamalannya), yaitu hanya sebatas agama hingga ditempatkan di sebuah departemen, yakni departemen agama yang berarti 'Agama Islam' adalah bagian dari sistim pemerintahan yang ada. Jika Islam diperlakukan demikian, apakah Allah tidak akan murka? Dan apakah Dia tidak akan menurunkan bencana sebagai peringatan? Kalau kita tidak paham dengan segala bencana yang datang beruntun, maka akan ditambah lagi dengan bencana yang lebih dahsyat. Coba kita perhatikanlah ancaman-Nya yang tercantum dalam surah Al-Anfâl 8/25 dan surah Al-Isrâ` 17/58.

Wattaqû fitnatan lâ tushîbannal ladzîna zhalamû minkum khâshshah, wa'lamû annallâha syadîdul 'iqâb. (Dan jagalah dirimu dari bencana yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu, dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya).

Wa in min qaryatin illâ nahnu muhlikûhâ qabla yaumil qiyâmati au mu'adzdzibûhâ 'adzâban syadîdan kâna dzâlika fil kitâbi masthûrâ. (Dan tidak satu negeri pun (yang durhaka penduduknya) melainkan Kami akan membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami akan mengazabnya dengan azab yang sangat keras, yang demikian itu telah tertulis di dalam Al-Kitâb).

Ummat Islam di negeri ini mayoritas, namun sayang kaum muslim belum bisa menerima Islam secara keseluruhan. Jadi Islam itu bukan hanya dibenci oleh kaum non muslim, tetapi juga tidak disukai oleh orang Islam itu sendiri! Dan karena setiap kelompok dari kaum muslim itu mengambil Islamnya sebagian sesuai dengan seleranya, maka terjadilah perbedaan paham di kalangan Ummat Islam itu sendiri.

(Abu-Zahra/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: