Jean-Yves Le Drian, French Foreign Minister and Sheikh Sabah al-Ahmad Al-Sabah, Kuwaiti emir.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengadakan pembicaraan dengan pejabat tinggi di Kuwait pada hari Minggu (16/7) dalam upaya untuk mendukung upaya emirat untuk menengahi krisis Teluk.
Le Drian bertemu dengan Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad Al-Sabah dan menteri luar negeri Kuwait, kantor berita negara KUNA mengatakan, untuk pembicaraan mengenai keretakan regional yang telah melihat Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain memutuskan semua hubungan dengan Qatar .
Le Drian, yang dijadwalkan di Uni Emirat Arab pada hari Minggu (16/7) malam, berhenti di Qatar dan Arab Saudi pada awal tur dua hari di Teluk pada hari Sabtu (17/6).
Menteri luar negeri Prancis telah mendukung Kuwait sebagai mediator dalam krisis Teluk, yang menurutnya harus diselesaikan "oleh negara-negara Teluk sendiri".
"Prancis tidak ingin menggantikan mediator," kata Le Drian di Arab Saudi, Sabtu (15/7). "Ia ingin menjadi fasilitator dengan bergabung dengan usaha negara lain".
Kunjungan Le Drian terjadi setelah sebuah misi mediasi empat hari oleh Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, yang berakhir pada hari Kamis (13/7) tanpa hasil untuk meredakan ketegangan di Teluk.
Arab Saudi dan sekutunya memberlakukan sanksi terhadap Doha pada 5 Juni, termasuk menutup satu-satunya perbatasan darat, yang menolak akses Qatar ke wilayah udara mereka dan memerintahkan warganya kembali dari emirat.
Keempat negara Arab tersebut menuduh Qatar memiliki hubungan dengan Iran dan mendanai kelompok ekstremis. Qatar membantah tuduhan tersebut.
Krisis Teluk adalah yang terburuk yang melanda kawasan ini sejak berdirinya Dewan Kerjasama Teluk pada tahun 1981, itupun setelah Donald Trump berkunjung ke daerah itu.
(Kuna/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email