Pemerintah Myanmar menyatakan akan menolak anggota dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jika ada yang mencoba kembali masuk ke negaranya untuk membuktikan adanya tindakan pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya.
Shabestan News Agency, perwakilan PBB di Myanmar di akhir kunjungannya selama 12 hari di negara tersebut menyatakan bahwa para aktivis Myanmar dan wartawan terus ditangkap dan diinterogasi.
Sementara keadaan ini terus diperburuk dengan tindakan keras dan penindasa yang dilakukan militer Myanmar terhadap warga sipil di daerah konflik.
Pemerintah Myanmar menyatakan akan menolak anggota dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jika ada yang mencoba kembali masuk ke negaranya untuk membuktikan adanya tindakan pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya.
Otoritas Myanmar menegaskan, mereka tidak mau bekerja sama dengan misi HAM apa pun yang dibentuk sebelum resolusi Dewan HAM PBB diadopsi pada Maret 2017 lalu.
Pemerintah Myanmar saat ini mendapat sorotan dan kritik global akibat perlakuan terhadap etnis Rohingya. State Counsellor Aung San Suu Kyi dianggap membiarkan perlakuan buruk terjadi terhadap kelompok minoritas itu.
Menanggapi tuduhan dunia, pemerintah Myanmar bersikeras menyatakan, urusan ini tidak usah dicampuri negara lain.
Mereka mengaku telah meluncurkan investigasi internal yang dipimpin mantan Wapres Myint Swe untuk membuktikan kebenaran dari segala tuduhan tersebut.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email