Mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an merupakan bagian dari sirah Ahlul Bait as khususnya Imam Ali Ridha as, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat bahwasanya Imam Ridha as selalu mengkhatamkan Al-Qur’an dalam 3 hari sekali.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, Hujjatul Islam Sayyid Ridha Razaki dalam kajian Al-Qur’an bersama para pemuda di desa Aran va Bidgal, ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab Ilahi yang diturunkan untuk memberikan hidayah kepada manusia yang berlaku sampai kapanpun dan tidak lekang oleh waktu.
Ia menambahkan, mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an merupakan bagian dari sirah Ahlul Bait as khususnya Imam Ali Ridha as, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat bahwasanya Imam Ridha as selalu mengkhatamkan Al-Qur’an dalam 3 hari sekali.
Imam Ali bin Musa ar-Ridha as, sebagaimana para Imam Maksum as lainnya dihiasi dengan keutamaan-kkeutamaan akhlak dan kesempurnaan jiwa, dan sepenuhnya terbebas dari keburukan, kerendahan dan ketercelaan akhlak. Di lintasan ini, beliau adalah suri tauladan bagi seluruh manusia dalam perkataan dan perbuatan.
Beliau adalah satu-satunya orang yang paling zuhud, takwa dan abid, di masanya. Gemerlap dunia dan jabatan-jabatan sosial maupun pemerintahan, sama sekali tak ada nilainya ketika diperhadapkan dengan maqam ubudiyah dan ketakwaannya.
Ali bin Musa ar-Ridha, memiliki keakraban yang khas dengan al-Quran, setiap tiga hari sekali, beliau akan mengkhatamkannya, dan berkata, jika mau, akupun bisa mengkhatamkannya kurang dari tiga hari, namun aku tak pernah membaca satupun ayatnya tanpa merenungkan dan memikirkan tentang topik dan waktu diturunkannya.
Beliau sedikit tidur, malam-malam akan dilaluinya dengan ibadah, kadangkala beliau terjaga hingga pagi hari untuk beribadah, beliau juga begitu banyak berpuasa dan tak pernah meninggalkan puasa di awal, pertengahan dan akhir bulan. Beliau berkata, ”Berpuasa pada ketiga hari ini seperti halnya seseorang yang senantiasa berpuasa.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email