Manusia harus selalu berusaha menjaga hak kebebasannya sesuai kadar kemampuannya. Beliau menekankan; bahwa kehancuran ruh manusia adalah ketika dirinya menjauh dari jalan Allah.
Shabestan News Agency, Sayyid Ali Ridha Ibadi dalam ceramahnya memperingati kesyahidan Muhsin Hujaji, mengungkapkan bahwa kesalahan umum dalam memahami makna kebebasan adalah seseorang dianggap bebas ketika lepas dari tawanan musuhnya. Padahal, perlu dipahami bahwa manusia memiliki sisi jasmani dan ruhani. Selama ruh manusia terkekang oleh ketamakan, kesombongan, kemarahan, harta, kekuasaan maka sepanjang itu pula manusia tidak akan merasakan kebebasan yang hakiki.
Dalam peristiwa syahidnya Muhsin Hujaji kita menyaksikan bahwa jiwanya telah bebas dari segala ikatan dan kepentingan duniawi serta menapaki dirinya di jalan Allah. Dalam tahapan kebebasannya Muhsin Hujaji menunjukkan bahwa imannya pada Allah tidak rusak ketika mengalami berbagai siksaan dan hinaan.
Beliau menambahkan bahwa, keluarga Muhsin Hujaji telah menunjukkan kesabaran dan keikhlasan mereka dengan turut serta berjuang memberikan darah syuhada selama perang pertahan suci, dan kini kesabaran keluarga ini mereka tunjukkan kembali dengan syahidnya anggota keluarga mereka untuk menjaga keamanan dan kedamaian yang dinikmati oleh rakyat Republik Islam Iran. Pengorbanan semacam ini hanya bisa dicapai oleh mereka yang telah terbebas dari berbagai kepentingan dan ketamakan dunia.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email