Pesan Rahbar

Home » » Doa pun Dibajak, Inilah Sindiran Tifatul Kepada Jokowi

Doa pun Dibajak, Inilah Sindiran Tifatul Kepada Jokowi

Written By Unknown on Friday, 18 August 2017 | 15:24:00


Saya tau, kegiatan bajak membajak adalah perbuatan negatif, jahat: bajak karya cipta, bajak pesawat, bajak laut dll adalah perbuatan kriminal kecuali bajak sawah.

Saya juga tau, Tifatul Sembiring membacakan Do’a yang nyeleneh, sangat vulgar menyerang pribadi Presiden dan Wapres pada sidang Tahunan MPR didepan umum dan disaksikan jutaan pasang mata.

Namun saya baru tau, ternyata beliau membacakan Do’a dengan membajak teks yang dibacanya? Informasi yg kita dapatkan belakangan bahwa, ada beberapa do’a Tifatul yang tidak ada pada teks yang dibacanya. Artinya, beliau berinisiatif melakukannya sendiri?

Ketahuilah, kata2, sikap adalah jendela hati realitas fikiran. Artinya, dari sikap dan kata2 seseorang, kita dapatkan mengintif hati seseorang. Terkecuali jika dia adalah seorang pembohong, maka kita memiliki pengetahuan lain, bhw dia adalah pembohong.


Jadi apa yg bisa kita intip dari do’a miring Tifatul Sembiring?

1. Sengaja.
Saya sangat yakin bhw Tifatul melakukan itu dengan sengaja, kecuali jika saat itu dia sedang mabok, teler.

2. Sarkatis.
Apa itu? Sarkatis adalah kata2 sindiran yang bermaksud mengejek, mencomo’o seseorang.

3. Sindir Garam.
Makin terang bahwa Tifatul hendak menco’o pemerintahan Jokowi-JK dengan sarkesme ketimbang berdo’a dgn tulus, itu dapat kita lihat saat mendengar beliau menyindir kelangkaan garam. Do’a kok nyerempet ke soal kelangkaan garam? Ini do’a apa kampanye politik?

4. Do’a politik.
Bagi saya, do’a Tifatul lebih tendensius bersifat serangan politik ketimbang Do’a seutuhnya. Ketahuilah, Tuhan itu lebih tau tentang kondisi pak Jokowi dari siapapun, jadi apa perlunya memberi tau Tuhan dengan statement seperti itu? Apakah Tifatul merasa lebih tau kondisi pak Jokowi dibanding Allah? Sangat jelas do’a Tifatul sangat kental mengandung pesan politik.

So, sangat terang bagiku untuk melihat bahwa Do’a Tifatul dan mungkin mewakili partainya (PKS) lebih kental beraroma politik ketimbang bobot Do’a itu itu sendiri. Terdapat kebencian yang terselubung pemerintahan Jokowi-Jk? Apa karena presiden mengeluarkan PERPPU ormas untuk membubarkan HTI yang ditentang partai Tifatul? Saya melihatnya ke arah itu.

Do’a kok dibajak, sawah tuch yang dibajak biar menghasilkan.

Hamnur Hanursi

Judul asli: Doá pun Dibajak Sembiring

(Kompasiana/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: