Polemik CADAR Bukan Ajaran Islam Yang Sempat membuat panas Tengku Zulkarnaen Dan Penulisnya Sumanto Al Qurtubby Tampaknya Telah Mencair, pasalnya bukan hanya di Indonesia saja, negara lain di timur tengah kini tengah dihebohkan dengan hal ini, karena baru baru diketahui bahwa CADAR Disebut sebut Sebagai budaya yahudi dan akan dibuatkan larangannya, simak sampai habis tulisan panjang ini, semoga masih ada waktu untuk dibaca:
MESIR SEBUT CADAR BUKAN AJARAN ISLAM, TAPI YAHUDI
Para anggota parlemen Mesir siap melakukan pemungutan suara untuk memberlakukan larangan bagi para wanita memakai niqab alias cadar di tempat-tempat umum dan instansi pemerintah.
Ini merupakan tindak lanjut dari keputusan sebuah universitas besar di Kairo yang dikeluarkan Oktober silam, yang melarang para dosen wanitanya memakai cadar.
Anggota parlemen Mesir, Amna Nosseir, yang juga seorang profesor di bidang ilmu hukum perbandingan, mengungkapkan, cadar yang menutupi wajah perempuan bukan tradisi Islam dan tak juga diperintahkan dalam Al Quran.
Dr Nosseir, mantan dekan Universitas Al-Azhar dan anggota Dewan Tertinggi Urusan Islam Mesir, menjelaskan, niqab adalah tradisi umat Yahudi, bukan umat Islam.
Dr Nosseir menambahkan, meski di dalam Al Quran ada perintah agar para wanita menutup aurat mereka, tak ada satu pun ayat yang memerintahkan mereka menutup wajah mereka.
Mayoritas wanita muslim di Mesir memang memakai jilbab yang menutupi rambut dan seluruh tubuh mereka. Namun jarang yang memakai cadar.
Meski begitu, jumlah wanita muslim yang memakai niqab mengalami peningkatan besar dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.
Untuk menghambat peningkatan ini, sebagian pihak di Mesir telah menerapkan larangan memakai niqab di muka publik.
Pada Oktober tahun lalu, Universitas Kairo melarang semua dosen wanitanya memakai cadar karena hal itu menghambat penyampaian kuliah kepada para mahasiswa, terutama untuk mata kuliah bahasa.
Adapun pada pemilihan umum Oktober lalu, para wanita yang memakai niqab diperintahkan membuka cadar mereka jika ingin memberi suara karena mereka harus diidentifikasi dengan jelas.
MESIR SUSUN LARANGAN
Beberapa pembuat kebijakan Mesir mengumumkan pada Jumat (7/4) bahwa pemerintah akan segera membuat rancangan kebijakan yang melarang wanita untuk menggunakan niqab di institusi pemerintah. Pembuat kebijakan menegaskan bahwa kebijakan tersebut dibutuhkan atas dasar keamanan, dan sebagai bentuk pencegahan dalam menghadapi terorisme dan ekstrimisme.
Seperti dilaporkan Arab News, Dewan Komisaris Negara menyarankan Administrasi Mahkamah Agung untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelarangan staf akademis untuk menggunakan niqab di seluruh universitas negeri di Kairo. Jumlah wanita yang menggunakan niqab yang menutupi wajah secara penuh di Mesir meningkat drastis beberapa tahun terakhir, seiring berkembangnya pergerakan politik Islam.
Universitas Kairo selama dua tahun terakhir sudah membuat beberapa larangan yang melarang wanita menggunakan niqab yang menutupi seluruh wajah di beberapa rumah sakit yang telah berafiliasi. Sebelumnya, kebijakan resmi telah dikeluarkan terkait larangan menggunakan niqab di dalam ruang kelas. Kebijakan ini merupakan gerakan yang didukung oleh Administrasi Mahkamah Agung.
Pengamat melihat bahwa pembuat kebijakan yang tergabung dengan gerakan politik Islam dan Partai Nour akan menolak rancangan kebijakan ini. Namun, sumber dari parlemen mengatakan bahwa niqab yang menutupi seluruh wajah menggambarkan ancaman terhadap keamanan negara dan kebebasan pribadi.
Selain itu, wanita yang menggunakan niqab dapat menyembunyikan wajah mereka, dan akan menjadi sulit bagi institusi antiterorisme negara untuk mengetahui identitas mereka. Pihak parlemen menambahkan, bahwa beberapa kejahatan dan aksi pengeboman teroris dilakukan oleh orang yang menggunakan pakaian seperti itu. Mereka dapat bersembunyi di balik niqab untuk mengelabui pihak keamanan. “Menutupi wajah bukanlah tradisi Muslim,” kata seorang anggota Parlemen Mesir.
Twit Tengku Zulkarnain soal Cadar yang membalas tulisan Sumanto Al Qurtuby:
Bagaimana Bisa REKTOR UIN Mengangkangi Kitab Tafsir yang Diterbitkan Kemenag RI,yg Disusun Universitas Islam Indonesia?
Bercadar Bkn RADIKAL
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) July 31, 2017
Semakin Mengerikan Kehidupan Beragama di Negeri Pancasila InI Skrg?
Di USU Zaman ORBA Sj Mahasiswi2 BERCADAR Diizinkan REKTOR.
UIN MENOLAK?
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) July 31, 2017
Bercadar Adalah Hak Warga Negara Indonesia,Dilindungi UUD 1945.
Cadar Bkn RADIKAL.
RADIKAL Wajib Dibuktikan dgn Pengadilan, Ada Bukti/Saksi.
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) July 31, 2017
Penulis Cadar Bkn Ajaran Islam Tdk Paham Kitab Tafsir Qurthubi, Ibnu Katsir, Showi, Jalalain, Lihat yg Bhs Indonesia Saja Punya Kemenag RI pic.twitter.com/50LRPeybpJ
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) August 3, 2017
NAH Bagaimana Tanggapan Kalian, dari fakta fakta yang ada di dunia timur tengah tampaknya analisa PROF SUMANTO lebih tepat dan lebih benar dibandingkan dengan pembelaan Tengku Zul,, tapi bagaimanapun juga Tengku Zul Pasti Membuat gemes seluruh Warganet, Terutama Di linimasa TWITTERNYA diatas,, dari CADAR hingga produk aseng,, simak bagaimana twit tengku zul yang lain yang mana membuat anda GEMES BERGANDA
Sumber Berita :
https://www.suarasosmed.com/2017/08/dpr-mesir-sebut-cadar-tradisi-yahudi.html
https://m.tempo.co/read/news/2016/03/10/115752249/anggota-dpr-mesir-menyebut-cadar-tradisi-yahudi-bukan-islam
http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/17/04/09/oo43iv409-mesir-susun-aturan-larangan-penggunaan-niqab
(Warta-Bali/Suara-Sosmed/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email