Wahabisme Menghancurkan Islam
Oleh: Denny Siregar
Judulnya mirip-mirip kisah sedih yang selalu saya baca di majalah wanita lama. Tapi begitulah yang terjadi dengan Islam sekarang, agama yang kuanut dan kuyakini sebagai petunjuk paling benar.
Aku memang penganut Islam sejak lahir, mengikuti apa yang diajarkan orangtuaku. Tapi semakin dewasa, aku mempelajari agama ini dari segala macam sisi – bukan hanya sibuk mengaji dengan langgam yang dibagus-baguskan.
Aku melihat Islam dari sisi sejarah, konteks atau peristiwa pada waktu agama ini diturunkan. Termyata begitu banyak drama berdarah dalam perjalanannya.
Pembunuhan demi pembunuhan bahkan pembantaian keluarga dan keturunan Nabinya sendiri dilakukan oleh mereka yang mengaku bahwa mereka beragama Islam. Ternyata peristiwa perang di internal Islam jauh lebih banyak memakan korban saudara seagamanya – daripada perang dengan agama lainnya.
Islam menjadi agama yang lebih politis daripada theologis. Penunggangan kekuasaan atas nama agama terjadi dan dengan itulah konsep khilafah berdiri.
Apa yang terjadi ketika kekuasaan mengangkangi kebenaran ? Ya, pembodohan.
Pembodohan massif terhadap umat Islam dilakukan dengan penuh tekanan dan ancaman. Penyiksaan, pemenggalan, penguburan hidup-hidup bahkan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan adalah hal yang jamak untuk mempertahankan kekuasaan. Islam menjadi “apa kata penguasa” daripada “apa kata Nabi”nya.
Pembodohan ini perlu karena umat yang bodoh lebih mudah dikontrol dalam satu tatanan.
Begitulah Islam terbentuk sejak dulu dan jejaknya terasa sampai sekarang..
Tetapi agama ini tetap juga tidak ditinggalkan. Karena ada sebagian kecil orang yang masih mempertahankan kebenaran di dalam ajarannya. Yang sebagian kecil ini mengajarkan bahwa Islam itu ajaran cinta dan akal.
Hanya saja, karena sejak lama Islam sudah dikuasai atas nama kekuasaan, maka jejak kebodohan masih banyak berkutat di dalam benak penganutnya.
Jejak kebodohan dalam Islam ini semakin diperluas oleh ajaran Muhammad bin Abdul Wahab, atau dikenal dengan ideologi wahabi-isme. Islam menjadi begitu kaku, barbar, bdooh gak ketulungan dan sangat puritan.
Wahabisme ingin mengembalikan Islam bukan kepada saat agama ini ada, justru ketika agama ini belum menyentuh bangsa arab yang waktu itu perilakunya sangat jahiliyah.
Dan disinilah kita sekarang, berhadapan dengan banyak orang bodoh yang mengaku sudah mengikuti petunjuk jalan yang benar. Mereka takut dengan salib, paranoid dengan patung, bahkan membakar seseorang hanya karena mencuri amplifier masjid.
Banyaknya mereka yang mengaku beragama Islam tapi bodoh tak tertandingi inilah yang disebut Nabi, “di akhir zaman umatku banyak tapi mereka seperti buih di lautan..”
Situasi kebodohan yang semakin mengganas ini malah membuatku semakin tertantang untuk menjelaskan kepada banyak orang bahwa Islam bukan seperti itu. Meskipun teriakanku lemah karena suara kebodohan mereka jauh lebih keras layaknya sekumpulan lebah yang mendengung bersamaan..
Islamku sayang, Islamku malang.
Hanya satu kelebihan yang saya dapatkan dari umat Islam sekarang ini dibandingkan yang lain. Jika umat lain pendetanya masih turun naik surga, umat Islam sudah mendapat laporan bahwa ada pesta seks disana.
Sungguh menakjembutkan..
(Denny-Siregar/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email