Allamah Thabathaba’i mengenai hal ini meyakini bahwa Nahjul Balaghah merupakan kitab tafsir Qur’an, dimana sujud juga wajib di beberapa penggalan kitab Nahjul Balaghah.
Shabestan News Agency, dalam sebuah acara pembukaan periode pertama pendidikan Nahjul Balaghah, Ayatullah Deenpour menjelaskan bahwa pembahasan yang ada di dalam Nahjul Balaghah harus menjadi teladan dan program di dalam kehidupan kita, karena kitab ini merupakan tafsir hakiki dari Al-Qur’an Karim.
Ia menambahkan, Allamah Thabathaba’i mengenai hal ini meyakini bahwa Nahjul Balaghah merupakan kitab tafsir Qur’an, dimana sujud juga wajib di beberapa penggalan kitab Nahjul Balaghah.
kitab Nahjul Balaghan merupakan jalan yang jelas bagi akhlak, pemerintahan, politik, sejarah, filsafat, pendidikan serta contoh kehidupan yang benar. Bagi siapa saja ingin menyelami pemahaman akan Nahjul Balaghah seolah-olah ia telah menyelami pustaka yang lengkap.
Dijelaskan dia, Syarif ar-Ridha telah mampu mengumpulkan khutbah-khutbah, ungkapan, wasiat hingga buku-buku tentang Amiril Mukminin as dan menyusunnya dalam kitab yang diberi nama Nahjul Balaghah yang mengandung khutbah dan wasiat-wasiat imam Ali bin Abi Thalib as.
Siapa yang bertadabbur terhadap kitab Nahjul Balaghah maka ia akan merasakan retorika, kefasihan, kehalusan dan kelemahlembutan yang luar biasa pada makna yang terkandung di dalamnya. Dari itu akan dipahami bahwa ucapan itu tidak keluar keluar kecuali dari Ali bin Abi Thalib as, demikian jelas Ayatullah Deenpour.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email