Pesan Rahbar

Home » » Karomah Syeikh Yasin Menurut Kesaksian Banyak Orang

Karomah Syeikh Yasin Menurut Kesaksian Banyak Orang

Written By Unknown on Friday 25 August 2017 | 16:36:00


Sebelumnya sudah diulas tentang sosok Syeik Yasin, seorang ulama Mekkah berdarah Indonesia yang dikagumi dunia karena keluasan ilmunya.

Namun masih ada hal menarik dari sosok Syeikh Yasin, bahwa selain ilmunya yang luas, dia juga memiliki karomah. Yakni kelebihan dan kemuliaan yang bukan rahasia umum lagi. Semua ulama dan murid yang mengenalinya dibuat takjub karena karomah tersebut. Apa saja?

Pernah suatu ketika ada seorang tamu asal Syiria, Zakaria Thalib, mendatangi rumah Syeikh Yasin pada hari Jumat. Ketika azan Jumat dikumandangkan, Syeikh Yasin masih saja di rumah. Akhirnya tamu tersebut keluar dan shalat di masjid terdekat.

Seusai shalat Jumat, ia menemui seorang kawan dan ia pun bercerita pada temannya bahwa Syeikh Yasin tidak shalat Jumat. Namun, hal itu dibantah temannya tersebut seraya berkata: “Kami sama-sama Syeokh Yasin shalat di Nuzhah, yaitu di Masjid Syeikh Hasan al-Masysyath yang jaraknya jauh sekali dari rumah beliau.”

KH M Abrar Dahlan juga pernah bercerita, suatu hari Syeikh Yasin menyuruhnya membuatkan syai (teh) dan shisa Arab. Setelah Abrar menghidangkannya dan Syeikh Yasin mulai meminum teh, dia pun keluar menuju Masjidil Haram.

“Ketika kembali, saya melihat Syeikh Yasin baru pulang mengajar dari Masjidil Haram dengan membawa beberapa kitab. Saya menjadi heran dan merasa aneh, anehnya tadi di rumah menyuruh saya bikin teh, sekarang beliau baru pulang dari masjid,” kata KH Abrar.

Kisah lainnya, pernah salah seorang murid Syeikh Yasin, KH Abdul Hamid dari Jakarta, menghadapi kesulitan dalam mengajar ilmu fiqih “bab diyat”, sehingga pengajian terhenti karenanya. Malam hari itu juga, dia mendapati sepucuk surat dari Syeikh Yasin.

Begitu membuka isi surat tersebut ternyata isinya adalah jawaban dari kesulitan yang sedang dihadapinya. Ia pun merasa heran, dari mana Syeikh Yasin tahu, sedangkan ia sendiri tidak pernah menanyakan kepada siapapun tentang kesulitan ini.

Syeikh Mukhtaruddin asal Palembang juga bercerita: “Ketika Presiden Soeharto sedang sakit mata, beliau mengirim satu pesawat khusus untuk menjemput Syeikh Yasin. Akhirnya Pak Soeharto pun sembuh berkat doa beliau.”

Syeikh Yasin berpulang ke hadhirat-Nya pada Jumat shubuh 27 Dzul Hijjah tahun 1410 H bertepatan tanggal 20 Juli 1990 dalam usia 75 tahun.

Dalam waktu singkat berita kewafatannya menyebar luas. Orang-orang pun berdatangan berduyun-duyun untuk bertakziyah. Wajah beliau ketika wafat tampak berseri-seri dan tersenyum.

Setelah disalati usai shalat Jum’at, jasad Syeikh Yasin dimakamkan di pemakaman Ma’la. Kebesaran Allah tampak dalam prosesi penguburan jenazah ulama besar tersebut.

Begitu jenazah dimasukkan ke liang lahat, bukan liang yang sempit dan lembab yang tampak. Tapi liang tersebut berubah menjadi lapangan yang luas membentang disertai semerbak aroma yang harum mewangi dan menyegarkan.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: