“Pada Selasa kemarin, markas-markas para pejuang dari batalyon “Sayidu Suhada” yang berada di perbatasan Irak dengan Suriah, mendapat bombardir dari pasukan Amerika.”
Shabestan News Agency, dalam sebuah laporannya “al-Sumariya News” menyatakan bahwa pasca pasukan bersenjata Amerika mengumumkan tentang perbatasan-perbatasan Irak dengan Suriah merupakan garis merah Amerika, yang berarti bahwa pasukan-pasukan sukarela rakyat Irak dan yang lainnya tidak ada hak untuk mendekat garis merah tersebut.
“pada Selasa kemarin, markas-markas para pejuang dari batalyon “Sayidu Suhada” yang berada di perbatasan Irak dengan Suriah, mendapat bombardir dari pasukan Amerika,” tulis laporan tersebut.
Pasukan sukarela rakyat Irak dalam keterangannya meminta kepada pemerintah Irak untuk melakukan penyelidikan secara tuntas mengenai masalah ini, mereka juga menuntut kepada pemerintah supaya melarang kehadiran pasukan bersenjata Amerika di perbatasan Irak dan Suriah.
Sebelumnya Perdana Menteri Haidar al-Ibadi dan Komandan Angkatan Bersenjata Irak menekankan bahwa tidak ada sedikitpun garis merah bagi pasukan keamanan Irak di dalam perbatasan negara kami, dan koalisi Internasional tidak ada kewenangan sama sekali untuk melakukan serangan udara tanpa ada persetujuan pemerintah Irak.
Perlu disebutkan bahwa pasukan koalisi anti-terorisme pimpinan Amerika dibentuk pada Juli 2014 tanpa persetujuan pemerintah Suriah dan PBB. Koalisi itu setiap hari melancarkan serangan udara di Suriah dengan dalih memerangi kelompok teroris ISIS.
Keputusan Amerika membentuk koalisi internasional anti-ISIS di Suriah, tidak pernah mendapat persetujuan Dewan Keamanan PBB dan mengancam perdamaian serta keamanan dunia. Langkah semena-mena Amerika terkait Suriah jelas-jelas bertentangan dengan seluruh resolusi DK PBB, karena mendukung terorisme. PBB tentunya mengharapkan solusi bagi Suriah dengan tetap memperhatikan urgensi menjaga kedaulatan, independensi, persatuan dan integritas wilayah negara itu.
(Al-Sumeria-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email