Imam Sajjad as berjuang dengan keras untuk menghidupkan dan menyebarkan kembali Al-Qur’an, dan di sisi lain Imam Sajjad as juga sangat memperhatikan orang-orang miskin.
Shabestan News Agency melaporkan dari Qom, dalam sebuah seminar yang bertajuk “shalat dan ajaran-ajaran Imam Sajjad as”, Hujjatul Islam Arbab Sulaimani menjelaskan bahwa Imam Sajjad as merupakan saksi hidup yang hadir dalam peristiwa Karbala saat itu, dimana Imam as banyak melakukan pengorbanan besar dan juga melalui masa-masa yang teramat sulit.
Ia menambahkan, setelah Yazid khilafah dipegang oleh Abdullah bin Zubair, dialah yang telah menghilangkan dzikir shalawat kepada Muhamamad saww dalam khutbahnya, dan di saat orang-orang bertanya kepadanya tentang mengapa melakukan hal tersebut, dengan bangganya ia malah merendahkan keluarga nabi Muhammad saww.
Imam Sajjad as berjuang dengan keras untuk menghidupkan dan menyebarkan kembali Al-Qur’an, dan di sisi lain Imam Sajjad as juga sangat memperhatikan orang-orang miskin, terangnya.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Arbab Sulaimani menuturkan, Muawiyah kerap menyebarkan selebaran kepada orang-orang agar memusuhi Imam Ali as, namun Imam Sajajd as dengan doa-doanya selalu mengumandangkan dzikir shalawat kepada Rasulullah saww, sehingga dengan cara ini Imam as mampu menghidupkan kembali sunah dan sirah nabi Muhammad saww beserta Ahlul Bait as.
Imam Sajjad as dijuluki dengan penghulu para orang yang bersujud, dan dalam hal ini kita ahrus berusaha untuk mengambil pelajaran dari Imam Sajjad as dan senantiasa meneladaninya dalam kehidupan kita, demikian jelas Hujjatul Islam Arbab Sulaimani.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email