Penggiat media sosial Ade Armando mengungkapkan dua perbedaan dirinya dan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, meski sama-sama menyandang status sebagai tersangka.
Dua perbedaan itu, dijelaskan dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia ini, yakni soal kasus yang dihadapi, dan bagaimana dia dan Habib Rizieq menghadapi proses hukum.
“Saya dan Rizieq Shihab sama-sama jadi tersangka. Bedanya: Rizieq jadi tersangka karena urusan chat cabul, saya jadi tersangka karena menolak menyamakan Allah dengan manusia,” tulis Ade di akun Facebooknya, Jumat (8/9/2017).
“Bedanya lagi: Rizieq kabur, saya menjalani proses hukum dengan bertanggungjawab,” tandas loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini.
Seperti diketahui, status tersangka yang disandang Ade Armando, berawal dari kicauan di media sosial twitter pada tahun 2015 silam. Ia mengatakan “Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues.”
Sementara itu, Habib Rizieq menjadi tersangka kasus chat WhatsApp berkonten pornografi bersama Firza Husein. Proses hukumnya kini tengah bergulir di Polda Metro Jaya, namun Habib Rizieq yang pergi keluar negeri sejak akhir April 2017 lalu, hingga kini belum juga kembali ke tanah air.
(Netral-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email