Pesan Rahbar

Home » » Amal Ibadah Paling Disukai Allah

Amal Ibadah Paling Disukai Allah

Written By Unknown on Friday 1 September 2017 | 15:14:00


Dalam Al-Quran disebutkan bahwa tujuan penciptaan makhluk, baik jin maupun manusia tidak lain kecuali untuk beribadah kepada Allah. Ibadah, dalam hal ini merupakan wujud nyata penyembahan, ketundukan dan ketaatan jin dan manusia sebagai makhluk, kepada Allah SWT selaku penciptanya.

Nah, di antara beragam jenis ibadah sebagaimana diatur dalam agama, ibadah manakah yang paling disukai Allah? Terkait hal ini, dikisahkan bahwa Nabi Musa as pernah menanyakannya kepada Allah.

“Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah. Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang?” tanya Nabi Musa.

Terhadap pertanyaan ini, kepada Nabi Musa as, Allah SWT memaklumkan, “Shalat? Shalatmu itu untuk dirimu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.”

“Zikir? Zikirmu itu juga hanya untuk dirimu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.”

“Puasa? Puasamu itu pun sejatinya untuk dirimu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.”

Mendapat jawaban demikian, Nabi Musa pun bertanya, “Lalu apa yang membuat-Mu senang, Ya Allah?”

“Sedekah, infaq, zakat, dan perbuatan baikmu. Itulah yang membuat Aku senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, Aku hadir di sampingnya. Dan Aku akan menggantinya dengan ganjaran 700 kali lipat.” (lihat: QS. Al-Baqarah 261-262)

“Nah, bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu… maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Allah. Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban untuk orang lain… maka itu tandanya kau mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya. Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang dan bahagia.”

***

Nah, dari sepenggal kisah singkat di atas, pelajaran apa yang bisa kita petik?

Bahwa sesungguhnya amal ibadah yang paling disukai oleh Allah adalah jenis-jenis ibadah yang bukan hanya terkait langsung dengan Allah, namun juga hendaknya bersentuhan dengan kepentingan sesama. Dengan itulah amal ibadah menjadi lebih sempurna, yakni ketika bersesuaian dengan kaidah hablum minAllah dan hablum minannaas.

Wallahu ‘a’lam.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: