Berikut adalah salah satu puisi karya KH Ahmad Musthofa Bisri atau Gus Mus yang beliau tulis sekitar 23 tahun yang lalu. Sepintas, puisi berjudul Di Arafah ini, seolah berkisah tentang pengalaman Gus Mus saat berada di tempat para jemaah haji berkumpul saat menjalani ritual Wuquf tersebut. Setidaknya, demikianlah makna yang tersurat. Namun berkenaan dengan makna tersirat dari puisi tersebut, wallahu ‘a’lam dan mungkin hanya Gus Mus sendiri yang tahu.
***
Di Arafah
Terlentang aku seenaknya dalam pelukan bukit-bukit batu bertenda langit biru
Seorang anak, entah berkebangsaan apa mengikuti arah mataku
Dan dalam isyarat bertanya-tanya
Kapan Tuhan turun?
Aku tersenyum
Setan mengira dapat mengendarai matahari
Mengusik khusukku
Apa tak melihat ratusan ribu hati yang putih menggetarkan bibir, melepas dzikir
Menjagaku jutaan miliar malaikat menyiramkan berkat
Kulihat diriku terapung-apung dalam nikmat
Dan sang anak, entah berkebangsaan apa
Seperti melihat arak-arakan karnaval
Menari-nari dengan riangnya
Terlentang aku, satu di antara tumpukan debu dosa
Yang mencoba menindih
Akankah kiranya bertahan dari banjir air mata penyesalan missal ini
Gunung-gunung batu, menirukan tasbih kami
Pasir-pasir menghitung wirid kami
Dan si anak, yang aku tak tahu berkebangsaan apa tertidur di pangkuanku
Pulas sekali
Arafah, 1415 H
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email