Viralnya postingan laundry syariah yang hanya melayani pelanggan beragama Islam, di Muar, Johor, mendapatkan respons mengejutkan dari penguasa negara bagian ini.
Laundry Mesra Muslim, viral minggu lalu dan mendapat beragam tanggapan.
Sultan Johor, Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar dengan tegas memerintahkan penutupan laundry tersebut. Jika tidak pihak kerajaan yang akan bertindak.
“Kami tidak ingin ini terjadi. Ini adalah negeri Johor, negeri milik Bangsa Johor dan milik semua rakyat tidak berdasarkan bangsa dan agama. Negeri ini adalah progresif, modern, dan bersederhana.
“Ini bukan negara Taliban dan sebagai Ketua Agama Islam di Johor saya rasa tindakan ini sama sekali tidak boleh diterima dan bersifat ekstremis,” perintah Sultan yang sering dipanggil rakyatnya Tuanku.
Selain itu Sultan juga memerintahkan Kepala Kantor Keagamaan Agama Johor, Abdul Mutalip Abd Rahim, dan lembaga terkait untuk menyidik kasus ini lebih lanjut.
Sultan Johor juga memerintahkan MUI Johor, Datuk Mohd Tahrir Samsudin dan Kepala Kantor Keagamaan Agama Johor, Abdul Mutalip Abd Rahim untuk melaksanakan perintahnya.
“Kami ingin pemilik laundry itu memohon maaf kepada seluruh rakyat Johor. Dia telah membuat orang Johor malu dan marah karena ini bukanlah yang diinginkan Johor.
“Pemilik itu juga telah melanggar visi Johor untuk bersatu, hidup harmoni, bersederhana dan bertoleransi. Kalau dia mahu meneruskan juga operasinal laundry Muslim itu, dia boleh keluar dari Johor, Dia buka gerai di Afghanistan. Pemikirannya sempit dan tidak sesuai dengan apa yang diperjuangkan di negeri ini.”
Ia dan keluarganya terkejut dengan tindakan pemilik laundry ini.
“Tak usah berlagak pandai, ia tetap sama. Pemilik laundry itu perlu dibersihkan otaknya.
“Kami mau ekstremisme itu dihentikan. Perlakuan ekstremis tiada tempat di negeri ini. Kita ada marwah sebagai Bangsa Johor dan kami ingin tahu di mana pemilik laundry itu belajar agama? Islam mengajarkan untuk bertoleransi dan menghormati kepercayaan orang lain,” ujar Sultan di Istana Bukit Serene pada Selasa (26/9/2017).
Sultan Johor mengaku tidak boleh diam dan membiarkan masalah laundry syariah. Jika tidak, setelah ini akan muncul pula taksi khusus bagi pelanggan Islam dan bukan Islam.
Setelah ditegur Sultan Johor, pemilik laundry Mesra Muslim memohon maaf atas perbuatannya dan telah mematuhi perintah Sultan Johor, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar.
“Saya nyesal dengan isu ini dan akan mematuhi titah Tuanku,” kata pemilik laundry di Taman Seri Cempaka, Muar, yang enggan namanya dipublikasikan.
Pemilik laundry `mesra muslim’ itu telah menurunkan papan tanda itu pada pagi Rabu menurut berita The Star.
(Tribun-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email