“Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang- orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.”
Shabestan News Agency, dalam surat at-Taubah ayat 33 disebutkan “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang- orang musyrik tidak menyukai.”
Dalam surat al-Kahfi juga disebutkan “Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama- lamanya.”
Pada ayat lainnya kata “zahara” juga berarti memperoleh kemenangan, sebagaimana disebutkan “Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang- orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.”
Kesimpulannya sebagaimana yang terdapat dalam banyak riwayat bahwasanya ayat di atas mengisyaratkan tentang kemunculan Imam Zaman afs. Dan mengenai pembahasan Imam Mahdi afs dan kebangkitannya banyak riwayat yang menyebutkannya, baik riwayat Syi’ah maupun Ahlu Sunnah, dan hal ini termasuk keyakinan semua kaum muslimin.
Dalam sebuah riwayatnya, Imam Shadiq as berkata “saat al-Qaim kami muncul nanti, tidak ada satu tempat yang tersisa di atas bumi ini kecuali terdengar kumandang kalimat-kalimat syahadat.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email