Pada hakikatnya manusia harus mencintai dirinya dan menginginkan yang terbaik untuk dirinya sendiri, oleh karena itu keegoisan manusia harus bisa menyelamatkan dirinya dari neraka jahanam.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian dalam acara peringatan malam duka Husaini di Universitas Imam Shadiq as. Dijelaskannya, pada dasarnya manusia adalah makhluq yang egois.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwasanya kata egois mengandung makna yang tidak baik, namun dalam ajaran agama hal ini bukanlah suatu yang tercela, dengan begitu kita tidak akan pernah mendapati bahwa bahwa manusia tidak egois atau mementingkan diri sendiri.
Ia menambahkan, dalam sebuah riwayat Imam Shadiq as mengatakan “hati manusia diciptakan untuk menyukai apa-apa yang bermanfaat untuknya dan hati manusia akan menjauhi hal-hal yang tidak ada manfaatnya.”
Mengenai sifat mementingkan diri sendiri juga dapat ditemui dalam diri manusia yang telah mencapai maqam kedekatan dengan Allah swt, dan hal ini merupakan puncak manifestasi keegoisan yang ada dalam diri orang mukmin.
Pada hakikatnya manusia harus mencintai dirinya dan menginginkan yang terbaik untuk dirinya sendiri, oleh karena itu keegoisan manusia harus bisa menyelamatkan dirinya dari neraka jahanam, jelasnya.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Panahian menuturkan, jika seseorang tidak menginginkan kehidupan yang lebih baik maka sistem kemanusiaan yang ada dalam dirinya menjadi tidak teratur dan ia akan kehilangan keseimbangan jiwa dalam dirinya.
Sesuatu yang memiliki pengaruh besar untuk mencapai kehidupan yang terbaik ialah keimanan, Imam Shadiq as berkata “sebaik-baiknya perbuatan ialah mengamalkannya yang karenanya semua amalan akan menjadi tidak bernilai” dengan demikian iman adalah sebaik-baiknya amal, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email