Barang siapa yang dalam kehidupannya tidak ada shalat maka kehidupannya akan diselimuti ketakutan dan kekhawatiran.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Sayyid Husain Mukmini dalam acara peringatan malam duka Husaini. Dijelaskannya dalam acara tersebut bahwasanya shalat merupakan tiang agama.
Imam Husain as pada malam Asyura melakukan empat amalan yaitu, shalat, membaca Al-Qur’an, berdoa dan istighfar, sehingga ke empat amalan ini bisa dikatakan sebagai kehidupan di malam Asyura.
Dalam setiap kesulitan solusi untuk menyelesaikannya ialah dengan shalat di awal waktu, karena dengan shalat awal waktu segala permasalahan dan problematika akan cepat teratasi, jelas Hujjatul Islam Mukmini.
Sambil menjelaskan bahwa shalat merupakan wasilah bagi manusia untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah swt, Hujjatul Islam Mukmini menuturkan, barang siapa yang dalam kehidupannya tidak ada shalat maka kehidupannya akan diselimuti ketakutan dan kekhawatiran.
Selain itu dengan wasilah shalat manusia dapat mencapai kedudukan ketundukan dan menghilang sifat takabbur yang ada di dalam dirinya, jelasnya.
Salah satu pesan dari kebangkitan Asyura ialah menghidupkan kembali amar ma’ruf nahi munkar di dalam masyarakat dan juga untuk menarik orang-orang supaya mengarah ke Ahlul Bayt Rasulullah saww.
Membangkitkan kembali nurani sejarah dan meneladani kebangkitan Imam Husain as di hadapan orang-orang zhalim adalah kesadaran yang harus dimiliki oleh kaum muslimin terhadap para penguasa. Selain itu, menghidupkan kembali hak-hak Islam, perintah-perintah dan ajaran-ajarannya, dan juga memahami dengan benar dan tepat makna dan dan nilai kesyahidan di jalan Allah swt, serta meyakini keutamaan mati dengan kemuliaan dari pada hidup penuh dengan kehinaan merupakan pesan lainnya yang dibawa oleh kebangkitan Asyura.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email