Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu sel-sel tubuh merespon insulin. Salah satu fungsi insulin adalah membantu glukosa masuk ke sel untuk kemudian membakarnya menjadi energi.
Anda dapat menurunkan berat badan tanpa harus melaparkan diri. Bagaimana caranya? Jawabannya ada pada kecerdikan Anda dalam memilih kombinasi makanan yang tepat, yaitu makanan yang dapat menggeser mode tubuh Anda dari 'menyimpan lemak' menjadi 'membakar lemak'.
Ada vitamin dan nutrisi tertentu yang benar-benar dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan lemak di dalam sel-sel tubuh Anda. Inilah vitamin dan nutrisi yang dimaksud.
Vitamin D
Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu sel-sel tubuh merespon insulin. Salah satu fungsi insulin adalah membantu glukosa masuk ke sel untuk kemudian membakarnya menjadi energi.
Seberapa baik insulin mendorong glukosa ke dalam sel disebut "sensitivitas insulin." Semakin sensitif sel Anda terhadap insulin, artinya semakin baik.
Jika sel-sel kurang sensitif terhadap insulin, semakin besar kemungkinan kalori yang Anda makan berakhir menjadi lemak.
“Kekurangan vitamin D akan meningkatkan hormon paratiroid (PTH). Kadar hormon PTH yang tinggi akan memicu serangkaian reaksi yang akhirnya menyebabkan tubuh cenderung mengubah gula menjadi lemak, ketimbang membakarnya menjadi energi,” kata Michael B. Zemel, PhD, direktur Nutrition Institute di University of Tennessee di Knoxville.
Kekurangan vitamin D juga dapat mengganggu leptin, hormon yang memberi sinyal pada otak untuk berhenti makan. Walhasil, tubuh menjadi tidak tahu jika lambung sudah penuh, sehingga Anda terus terdorong untuk makan.
Kalsium
Kalsium adalah mineral yang bekerja bersama-sama dengan vitamin D untuk membantu tubuh meluruhkan lemak.
Kalsium disimpan di dalam sel lemak. Semakin banyak kalsium yang ada dalam sel lemak, semakin banyak lemak yang akan dibakar oleh sel.
Kalsium juga mempromosikan penurunan berat badan dengan cara mengikat lemak dalam saluran pencernaan dan mencegah lemak tersebut diserap oleh darah.
Protein
Selain mampu membuat kita kenyang lebih lama, protein juga membantu pembentukan otot.
Sebuah studi dari University of Illinois menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi protein dua kali sehari, kehilangan berat badan 39 persen lebih banyak dibanding wanita yang mengonsumsi protein kurang dari dua kali sehari.
Asam Lemak Omega-3
Omega-3 dapat membantu penurunan berat badan dengan cara mengaktifkan enzim yang memicu pembakaran lemak dalam sel. Omega-3 juga membantu memerbaiki mood yang kacau, yang dapat mendorong keinginan makan berlebih.
Selain itu, Omega-3 juga dapat meningkatkan sinyal leptin di otak, menyebabkan otak memerintahkan tubuh membakar lemak dan mengurangi nafsu makan. Omega-3 dan vitamin D banyak terdapat di jenis ikan berlemak seperti salmon dan tuna.
Polifenol
Polifenol adalah antioksidan yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Penelitian menunjukkan, polifeonol dapat meningkatkan level metabolisme istirahat hingga sebanyak 17 persen. Ini artinya, tubuh menjadi semakin efektif membakar lebih banyak lemak.
Satu studi terbaru yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa EGCG, polifenol dalam teh hijau, mampu mencegah sindrom metabolik ketika tikus diberi makan makanan tinggi lemak.
(Kompas/ABNA/Tebyan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email