Imam Shadiq as berkata “barang siapa yang meyakini perkara ini (keyakinan kepada Imamah) dan mati dalam keadaan menanti hujjah kami, maka kedudukannya seperti orang yang mati dalam kemah al-Qaim kami.”
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Hasan Mula’i dalam channel Telegramnya saat menjelaskan tentang kehidupan mahdawi dan penanti Imam Zaman afs.
Dijelaskannya, barang siapa yang ingin masuk ke dalam kemah Imam Zaman afs dan berada dalam perlindungannya serta mendapatkan kehidupan yang tayyibah maka ia harus mewarnai kehidupannya dengan Intizhar Imam afs.
Sebagaimana hal ini dikatakan Imam Shadiq as dalam riwayatnya “barang siapa yang meyakini perkara ini (keyakinan kepada Imamah) dan mati dalam keadaan menanti hujjah kami, maka kedudukannya seperti orang yang mati dalam kemah al-Qaim kami.”
Dengan berdasarkan riwayat yang ada, maka bisa dikatakan bahwa masa kemunculan Imam Zaman afs merupakan contoh masyarakat yang ideal yang akan menampilkan karakter manusia dan ilahi, tapi ini tidak berarti bahwa pada tahap sebelum kemunculan Imam Zaman afs kita menjadi acuh terhadap tujuan-tujuan ini.
Langkah pertama yang harus kita lakukan di jalan Mahdawiyat ini ialah mengenal Imam Makshum as, karena jika seseorang tidak mengenal Imam Zamannya maka matinya sama dengan mati Jahiliyah, yakni jika seseorang tidak mengenal Imam Zamannya maka ia juga tidak akan mengenal risalah para nabi, dan jika tidak mengenal risalah yang dibawa para nabi maka sudah tentu ia tidak mengenal Allah swt, dan jika sudah tidak mengenal Allah maka sudah tentu ia tidak akan bisa melewati jalan Allah swt.
Namun yang dimaksud mengenal Imam Zaman di sini bukanlah mengenal biografi Imam Zaman afs, akan tetapi maksudnya ialah mengenal tujuan pemerintahan global Imam Zaman afs.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email