Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna menantang Gubernur DKI Jakarta Terpilih dan Wakil Gubernur DKI Terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ketika nanti menjabat.
“Gubernur-Wakil Gubernur baru ini mau main cepat atau main aman?” ujar Yayat dalam diskusi yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).
Jika bermain aman, Yayat mengatakan Anies-Sandi tinggal melaksanakan saja apa yang sudah ada di dalam RKPD dan RPJMD yang pada awal 2018 akan disusun yang baru.
“Kalau main aman dalam konteks normatif, segala sesuatu mengacu pada RKPD dan RPJMD berarti pendekatannya sangat normatif hanya mengacu pada apa yang dianggarkan,” kata Yayat.
Cara bermain aman tersebut menurut Yayat bakal menjadi problem. Sebab, masyarakat Jakarta telah diperlihatkan terobosan-terobosan yang dibuat oleh Ahok-Djarot.
“Kalau pendekatannya seperti itu model ini agak beda dengan zaman Pak Ahok sebelumnya,” kata Yayat.
Yayat mencontohkan terobosan yang dikakukan Ahok misalnya penerbitan Pergub Nomor 117 Tahun 2016 tentang Insentif Ketinggian Bangunan untuk mendapatkan sumber-sumber pembiayaan bagi pembangunan di Jakarta.
“Contoh semanggi ketinggian KLB. Sekarang masih berlaku. Dengan berlaku seperti itu banyak terobosan didapat. Misal anggaran dari Semanggi yang sebelumnya dicanangkan 400-500 miliar, 420 miliar. Ternyata bangun Semanggi 200 miliaran. Sisanya itu dipergunakan untuk pembangunan pedestrian dimana-mana,” ucap Yayat.
Begitu juga dengan penataan Kalijodo yang menurut Yayat tanpa ada di dalam Musrenbang dan RKPD.
Dengan demikian, Yayat mengharapkan Anies-Sandi dapat membuat terobosan lain seperti yang pernah dilakukan oleh Gubernur Ahok dan Wakil Gubernur Djarot.
“Apakah gubernur yang akan datang mengacu kepada pendekatan yang normatif, atau tetap aman lah kan. Berani enggak lakukan terobosan.itu teman-teman DPRD yang akan memantau dan awasinya,” kata Yayat.
(Tribun-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email