Pesan Rahbar

Home » » Raisi: JCPOA, Bukti Paling Kuat AS Tak Bisa Dipercaya

Raisi: JCPOA, Bukti Paling Kuat AS Tak Bisa Dipercaya

Written By Unknown on Sunday, 15 October 2017 | 20:43:00


Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, hari ini bukti paling kuat di hadapan kita untuk menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak bisa dipercaya adalah Rencana Aksi Bersama Komprehensif, JCPOA.

Astan News melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi dalam acara peringatan lawatan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar ke Provinsi Khorasan Utara yang dihadiri oleh Wakil Wali Fakih, gubernur, jajaran pejabat provinsi dan sejumlah banyak warga distrik Bojnourd di musola distrik ini, menyinggung pola hidup Islami dan perbedaannya dengan pola hidup materialistis.

Raisi menjelaskan, rasionalitas, spiritualitas, moral, keadilan sosial, melindungi hak orang lain, taat hukum, di antara indikator utama cita-cita sebuah kota Islami yang harus diupayakan dalam pemerintahan Islam agar peradaban Islam dapat terwujud.

Anggota Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran itu menerangkan bahwa pelanggaran dan korupsi sudah bersarang dan menyebar di tengah masyarakat Islam. Menurutnya, dalam menjalankan undang-undang dan hukum, tidak ada seorangpun yang boleh dikecualikan. Pelanggaran hukum adalah perbuatan tercela, apalagi jika dilakukan oleh pejabat negara, lebih tercela.

Raisi mengungkapkan, masalah yang dihadapi umat manusia hari ini muncul dari para politisi yang menyingkirkan spiritualitas dari hidupnya. Imam Khomeini, katanya, adalah figur yang menghidupkan politik yang tak terpisahkan dari spiritualitas di dunia ini. Perang dunia pertama dan kedua, penindasan 70 tahun rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, penumpahan darah Muslimin tertindas Myanmar dan diamnya para pengklaim pembela hak asasi manusia, adalah buah lebih dari 300 tahun perlawanan terhadap nilai-nilai Ilahi dan politik minus spiritualitas yang dipraktikkan Barat.

"Sekarang, pelanggaran HAM terbesar justru dilakukan oleh para pengklaim pembela HAM sendiri. Hasil dari kebijakan-kebijakan anti-agama Barat adalah pelanggaran komitmen dan janji yang sedang dilakukan kubu imperialis dunia hari ini. Saat ini, bukti paling kuat yang menunjukkan bahwa Amerika tidak bisa dipercaya adalah JCPOA. Hari ini sikap ingkar janji kubu imperialis baik dalam praktik maupun ucapan, sudah terbukti, dan tidak ada seorangpun yang ragu bahwa kubu imperialis tidak bisa dipercaya," paparnya.

Anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran itu menjelaskan, dalam menghadapi pelanggaran komitmen kubu imperialis dunia, ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw yang ada di hadapan kita, keunggulan dan inisiatif, harus dipraktikkan dalam setiap perjanjian dan langkah strategis.

Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, Revolusi Islam Iran menyampaikan seruan dan panggilan kepada dunia. Hari ini, katanya, kita sedang dihadapkan dengan peradaban anti-spiritualitas Barat, kita mengaku bisa mewujudkan sistem sosial dan politik yang tak terpisah dari agama yang merupakan simbol perlawanan atas korupsi sistematik dan berpusat pada akhlak, dengan mengikuti ajaran-ajaran Ilahi dan penghambaan kepada Tuhan. Dalam peradaban semacam ini, hak-hak perempuan dan anak-anak, buruh, seluruh anggota masyarakat, dijamin.

Seluruh politisi harus memanfaatkan tenaga kaum muda. Dapat dipastikan banyak permasalahan negara bisa diatasi oleh para pemuda, sekarang harapan masyarakat kita adalah terwujudnya kehidupan yang Islami di seluruh bidang.

Hujatulislam Raisi di akhir pidatonya menjelaskan bahwa para politisi harus memanfaatkan tenaga besar kaum muda dan menuturkan, dapat dipastikan, banyak masalah negara bisa diatasi oleh tenaga muda dan harapan masyarakat sekarang adalah terciptanya pola hidup yang Islami di seluruh sendi kehidupan.

Raisi juga mengepresiasi pelayanan berharga yang diberikan oleh anggota Basiji (relawan rakyat Iran) di tahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam Iran. Ia berharap, Basiji yang dahulu berperang di medan tempur Perang Pertahanan Suci, hari ini di seluruh pelosok negeri memberikan pelayanan dan menjadi kebanggaan negara, dalam program Basij Sazandegi.

"Kami percaya bukan hanya warga Mashhad, tapi seluruh rakyat Iran adalah tetangga Imam Ridha as. Kami di Haram Suci Razavi dalam program pelayanan dan perencanaan kami, memiliki visi atas Khorasan besar," pungkasnya.

(Astan-News/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: