Pesan Rahbar

Home » » Dilema Tingkat Dewa !!! Normalisasi Kali Krukut Harus Gusur Musholla, Anies Berani Sama Laskar?!

Dilema Tingkat Dewa !!! Normalisasi Kali Krukut Harus Gusur Musholla, Anies Berani Sama Laskar?!

Written By Unknown on Thursday, 2 November 2017 | 20:24:00


Seandainya saja mantan Gubernur Jakarta tidak dipenjara, mungkin normalisasi Kali Krukut yang memang harus melakukan penggusuran demi melakukan pelebaran aliran sungai. Karena bangunan di atas bantaran sungai menghambat aliran air di Kali Krukut. Tetapi kini, keputusan itu ada di tangan Gubernur Anies Baswedan yang harus melakukan penggusuran.

Penggusuran bukanlah sebuah opsi dalam konsep “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”. Karena menggusur, menurut Gubernur Anies, hanya akan menyebabkan kesengsaran buat warga. Karena itulah, Gubernur Anies tanpi menjadi anti tesis dari Ahok yang suka melakukan penggusuran. Kalau Ahok menggusur demi kebahagiaan bersama, Gubernur Anies tidak melakukannya demi kebahagiaan warga yang tinggal di bantaran sungai.

Itulah makanya Gubernur Anies terkenal dengan istilah keberpihakannya. Dia berpihak sama yang tinggal di bantaran sungai tetapi tidak peduli kepada warga lain yang menjadi korban banjir tahunan. Sedangkan Ahok jelas ingin semuanya bahagia walau harus berjuang meninggalkan zona nyaman dan membangun sebuah kehidupan baru di Rusun yang sudah disediakan.

Kini, Gubernur Anies harus mengalami dilema tingkat dewa karena pernyataannya tersebut. Gubernur Anies harus melakukan penggusuran karena hanya itulah satu-satunya cara supaya Kali Krukut tidak meluap dan membanjiri daerah di sekitarnya. Mau menggunakan sumur resapan atau vertikal drain, tidak mungkin dilakukan karena lokasi banjir berada di tempat yang paling rendah.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Teguh Hendrawan menyatakan bahwa penggusuran harus dilakukan karena lebar Kali Krukut kini tinggal 5 meter lagi yang seharusnya lebar sungai adalah 20 meter. Normalisasi harus dilakukan untuk mengembalikan lebar sungai dan juga membuat jalan inspeksi 7,5 meter. Seperti yang dilihat Gubernur Anies saat di Yogykarta.

Lalu apakah Gubernur Anies akan berani melakukan penggusuran?? Apalagi yang membuat penggusuran ini semakin mencemaskan bagi Gubernur Anies adalah adanya sebuah mushola yang ada di bantaran sungai. Gubernur yang dipilih karena muslim menggusur Mushola?? Apa kata kaum bumi datar?? Bisa-bisa mereka akan melakukan jilat ludah massal.

Bagaimana tidak mereka melakukan aksi jilat ludah massal. Mereka memperjuangkan supaya Jakarta dipimpin oleh pemimpin muslim bukan untuk melakukan penggusuran. Apalagi penggusuran yang dilakukan malah ada mushola juga. Itu namanya kita mendukung ulama yang kritik Ariel cabul tetapi ternyata dia cabul juga.

Normalisasi setiap kali di Jakarta yang memang lebarnya tidak 20 meter lagi sebenarnya memang sudah akan dikebut oleh Ahok. Karena Ahok tidak mau nantinya Anies yang malah harus jilat ludah sendiri karena melakukan penggusuran. Sayangnya, malah para pendukung garis keras Anies malah memenjarakan Ahok.

Kini, semua keputusan malah jadi di tangan Gubernur Anies untuk memerintahkan penggusuran atau tidak. Karena menurut Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Teguh Hendrawan, kewenangan penertiban ada di tangan Gubernur Anies. Nah, loh kalau sudah begini, bisa-bisa Gubernur Anies akan menjadi “tukang Gusur” dalam sajaknya Fadli Zon, dong?!

(Indovoices/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: