Pesan Rahbar

Home » » Surat Terbuka Warganet Untuk Felix Siauw

Surat Terbuka Warganet Untuk Felix Siauw

Written By Unknown on Monday, 6 November 2017 | 02:22:00


Surat terbuka salah satu netizen dengan nama Vinanda Febriani kepada Felix Siauw sangat menohok sekali, berikut isi suratnya:

Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan Rahmat serta Hidayat-Nya sehingga saya dapat menuliskan surat ini kepada saudara Felix Siauw yang terhormat, tanpa suatu kekurangan apapun dalam diri saya. Sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada Sayyidurrosul, Nabiyullah Muhammad SAW yang kita tunggu dan harapkan syafa’atnya fii Yaumul Akhir. Aamiin YRA.

Saudaraku, Felix Siauw yang aku sayangi dan aku hormati. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada anda, izinkan saya mewakili perasaan hati saya dan beberapa saudara serta sahabat saya dari kalangan Nahdliyyin untuk mengutarakan isi keganjalan hati kami kepada anda, wahai saudara kami.

Bukan maksud hati ingin menggurui, memojokkan, memusuhi, dan maksud buruk lainnya. Dengan kerendahan hati, saya mohon supaya sudi kiranya anda berkenan mendengarkan curahan hati kami.

Jadi begini, pagi hari tadi (Sabtu, 04/11/2017) saya mendengar kabar bahwa event anda di Bangil, Pasuruan ditolak oleh warga NU dan terpaksa dibubarkan aparat kepolisian didasari berbagai alasan.

Mari flasback ke kejadian lalu, ketika masih gencar goncangan dari “Partai” (sesuai yang tertulis dalam Izin, bukan organisasi keagamaan ataupun lembaga dakwah Islam) Hizbut Tahrir yang mengumandangkan sistem berdirinya Khilafah Islamiyah dengn dalil “Imam Mahdi” di negara Indonesia ini. Teringat kala itu, anda mengatakan bahwasanya “Nasionalisme tidak ada dalilnya”, sehingga dengan penuh kesombongan hati anda dan beserta Partai Hizbut Tahrir mengatakan bahwasanya NKRI merupakan negara Thogut yang menerapkan sistem kepemerintahan Kafir dengan undang-undang bukan berdasarkan Syari’at Islam.

Tentulah hal tersebut menjadi suatu goncangan besar untuk negeri ini, karena bersamaan dengan gerakan Hizbut Tahrir, di beberapa negara sedang gencar goncangan dari ISIS (Islamic state of Iraq and Syiria) yang juga menjunjung sistem Khilafah dan mengklaim bahwa negara mayoritas beragama Islam yang tidak tunduk pada ISIS menjadi negara kafir.

Hizbut Tahrir juga telah terbukti ditolak di berbagai negara di dunia dengan berdasar berbagai alasan yang pada intinya sama, yakni karena gerakan ini diklaim merupakan gerakan pemecah belah ketenteraman, persatuan dan kesatuan suatu negara. Sehingga, dengan berdasar suara hati rakyat yang murni, Hizbut Tahrir di Indonesia juga telah di bubarkan dengan pedoman UU Ormas no.2 tahun 2017.

Saudaraku, Felix Siauw. Kedatangan kami berorasi di event anda semata-mata bukan karena kami membenci anda pribadi. Namun kami tidak suka dengan cara anda yang ancapkali memojokan Jam’iyah atau kelompok lain yang masih konsisten terhadap NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kedatangan kami menemui anda tak lain adalah untuk mengklarifikasi, berdiskusi dengan anda dengan cara yang baik dan mulia, namun mengapa selalu anda tolak ajakan kami?. Bukan hanya cukup anda tolak permintaan kami, bahkan anda seringkali menyindir kami yang seolah menyalahkan kami dan merasa bahwa anda-lah yang paling benar dan merasa terganggu ketenteramannya karena kami. Anda membuat berbagai statment yang menyatakan ini itu NU salah. Apa maksud anda wahai saudaraku?.

Padahal, niat kami hanya ingin berdiskusi dengan anda. Toh, jika anda tidak suka, tidak masalah. Namun tolong jangan sebarkan berita Hoax tentang kami.

Di Bangil, Pasuruan pagi tadi, kami hanya menyuguhkan tiga pernyataan yang harus anda tandatangani sebagai izin memasuki wilayah Bangil. Pernyataan tersebut tak lain adalah mengajak anda supaya mengakui Pancasila sebagai ideologi negara dan tidak lagi menjunjung khilafah di indonesia. Lalu, kenapa anda malah lari dan menebar berita yang seolah NU salah di mata anda? mengapa?.

Sudahilah wahai saudaraku, itu semua tiada guna. Kami akan menerima anda sepenuh hati jika anda juga menerima Pancasila sebagai ideologi negara dengan sepenuh hati. Kami tidak akan berorasi menuntut membubarkan event anda jika anda juga tidak lagi memberikan statment negatif kepada NKRI. Kami santun namun terkadang anda malah tidak menghargai kami.

Kami bukanlah ormas yang mengedepankan kekerasan, Ulama dan kyai kami santun, mengajarkan kasih sayang bukan permusuhan apalagi adu domba. Sejak kecil, kami diajarkan mengasihi sesama umat manusia tanpa harus tahu apa agama mereka.

Wahai saudaraku, Felix Siauw ketahuilah bahwa kami amat menyayangimu, namun terkadang rasa sayang itu kami utarakan dengan cara yang berbeda. Yakni dengan mengajak dan merangkulmu untuk menerima Pancasila. Karena kau tahu, Pancasila adalah bagian dari ajaran walisongo yang merupakan intisari beragama di indonesia. Pancasila adalah dasar negara yang telah terbukti berhasil menyatukan seluruh elemen bangsa dari sabang hingga merauke.

Saudaraku, Pancasila adalah bagian dari ajaran walisongo yang kemudian di rangkup dalam lima asas tunggal sebagai ideologi identitas negara Indonesia.

Sejak kecil, kami diajarkan untuk mencintai negeri ini. Bahkan menjaga dan mempertahankannya adalah wajib bagi kami. Seperti fatwa Hardatussyaikh kami, KH. Hasyim Asy’ari, “Hubbul Wathon Minal Iman, Cinta tanah air merupakan sebagian daripada Iman”. Sehingga pedoman ini amat lekat di hati dan jiwa kami. Mungkin kami tidak tahu apa maksud kalimat ini untuk saat ini. Namun kami percaya, suatu saat nanti makna kalimat ini jelas adanya.

Mungkin sekian dulu uneg-uneg yang saya sampaikan. Semoga berkenan di hati anda wahai saudaraku. Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata atau hal yang sekitanya menyinggung perasaan anda.

Wallahu Muwaffiq Ilaa Akhwamith Thoriq, Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Febriyan el magelangi. Borobudur, 04 November 2017.

Vinanda Febriani

(Salafy-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: