Inti ajaran Islam adalah budi pekerti yang luhur. Inti itu dapat disaksikan melalui akhlak manusia pilihan Allah, Rasulullah saw.
Menurut Pengasuh Ponpes Raudhatu Thalibin, KH. Ahmad Mustafa Bisri, Allah tidak pernah memuji Nabi Muhammad karena kepandaian, jabatan atau hartanya. “Jika kita meneliti Al-Qur’an, Allah memuji Nabi Muhammad karena akhlaknya yang sangat luhur,” kata Mustafa Bisri seperti disiarkan oleh Gus Mus Channel.
Tidak heran, pada masa itu, kebanyakan orang masuk Islam karena jatuh cinta kepada budi pekerti Rasulullah Saw. Di sisi lain, Rasulullah memang sering berada di tengah-tengah masyarakat sehingga banyak orang yang bersaksi ihwal keluhuran prilakunya.
“Kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka,” kata pria yang akrab disapa Gus Mus ini mengutip kesaksian Al-Qur’an, surat Ali Imran, ayat 159. “Seandainya Kanjeng Nabi itu kasar, apalagi ganas terhadap orang lain, orang lain tak akan mendekatinya. Nyatanya, sejarah membuktikan, orang-orang senantiasa mengerumuni Rasulullah dengan penuh kasih-sayang.”
Karena itu, menurut Gus Mus, tanda keber-agama-an seseorang ialah budi pekerti. Hal ini juga ditegaskan oleh hadis bahwa orang yang paling dekat dengan Rasulullah saw. di hari kiamat adalah orang yang paling berakhlak mulia.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email