Oleh: Y_Suherman
Kampanye Pilpres dari kubu Oposisi selalu saja sama dari waktu ke waktu – meneriakkan Anti Asing, Anti Aseng, Ekonomi pemerintah Pertahana Miskin, Kebangkitan PKI dan Kekayaan Negara seharusnya dikuasai kaum lokal / Bangsa indonesia itu sendiri. Selalu itu saja modal dasar yang dimainkan, tinggal diputar putar saja waktu pelemparan isunya, bisa sekarang, pertengahan Musim kampanye atau menjelang akhir kampanye. Ya tidak heran, namanya juga berpromosi, pastinya mempromosikan produknya buat rakyat. Jual Jargon manis agar dipilih, faktanya ya belum tahu. Bisa saja dia lebih baik atau lebih buruk, tapi ya masak kita harus mempertaruhkan negara untuk coba coba?
Apa jadinya tidak blunder ya saudara-saudara jika Oposisi meneriakkan ANTI-ASING tetapi malah menggunakan strategi ASING untuk mencoba memenangkan Pilpres 2019 ini? Seperti yang ditulis oleh KOMPAS, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tentang ancaman Indonesia bubar tahun 2030 dan elite bermental maling merupakan strategi politik yang mirip dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Apa persamannya? FEAR. ya Oposisi sedang menyebarkan ketakutan dan pesimisme kepada Rakyat, sementara Jokowi, sang Pertahana menyebarkan sisi positivisme dan Optimisme. Strategi ini benar, karena Ketakutan harus dilawan dengan Optimisme, bukan malah memberikan ketakutan dan ancaman dengan tujuan menyerang pihak lawan dan warga yang dikorbankan seperti yang pihak oposisi lakukan. Ini yang menjadi penyebab kekalahan Clinton di USA, dimana dia memakan umpan Trump dan menjadikan itu serangan untuk Trump pada saat debat pilpres, dan dijawab trangginas oleh Trump bahwa itu hoax dan Trump memberikan bukti bukti yang tidak bisa terelakkan oleh Clinton dan masuk logika Mayoritas rakyat Amerika.
Fadli Zon membantah bahwa Prabowo tidak menggunakan Strategi Trump, saya melihat, mungkin ada benarnya, karena Trump memainkan Survey kepada Hillary Clinton dengan membuat Clinton orgasme dengan hasil survey, padahal fakta di lapangan hancur, sementara di Indonesia, Survey di medsos memberikan ketakutan karena Prabowo menang. Apakah hal ini sama atau berbeda? Menurut penulis, hal ini bisa berbeda, karena dengan ketakutan, kita seharusnya bangkit dan bekerja keras di darat dan udara untuk meraih suara buat Jokowi – Maruf, tak perduli apakah hasil Polling itu fakta ataupun Rekayasa Bot hacking yang gosipnya dibawa Sandiaga Uno dari Russia. Ini semestinya menjadi cambuk buat relawan untuk bergerak menyebarkan optimisme dan semangat memilih Jokowi Maruf sekali lagi, apalagi kita tidak sedang dibuat Orgasme dengan survey survey di medsos seperti yang dilakukan Trump kepada Clinton. Malah ini kunci untuk berjuang.
Strategi yang dimainkan pihak lainnya adalah memainkan Sandiwara, ini yang harus diwaspadai dan kita jangan tergiring. Sama halnya ketika Trump melakukan strategi menyewa 2 Pelacur Model dibawah umur untuk seolah olah melakukan skandal Seks, kemudian di bikin Audio Adegan seksnya dan diviralkan. Viral Audio Seks Trump ini disebar ke seluruh amerika dan Pihak pendukung Clinton menganggap ini kebodohan Trump dan mereka melakukan serangan bully dan penyebaran kembali ke pihak lainnya untuk menjatuhkan Reputasi Trump. Apa yang terjadi justru sebaliknya, Trump memberikan jawaban di debat Pilpres bahwa itu fitnah keji kepada reputasi Trump dan Trump memberikan bukti bukti bahwa Rekaman audio yang viral itu adalah HOAX dan melempar kembali bukti bahwa dia tidak melakukan hal itu. Bukti itu yang diterima mayoritas Rakyat amerika, sehingga Suara yang tadinya diberikan kepada Clinton dalam bentuk elektabilitas berubah terbalik mendukung Trump. Strategi ini juga sedang dimainkan oleh pihak Sandiaga Uno dengan menyebar isu dia terlibat skandal seks threesome. Ini kembali kepada kita, mau meladeni atau membiarkan saja. Bisa saja itu benar. Bisa saja itu strategi lawan (Inget! mereka fotocopy Strategi Trump walaupun mereka teriak Anti Asing ). Jadi mulai sekarang, biarkan saja isu SU Threesome bergulir, biarkan saja SU memeluk siapapun, biarkan saja SU mencius siapapun, karena itulah yang dia akan lakukan, supaya dibicarakan. Pembicaraan ini yang menyebabkan namanya menjadi Trending Topik dan bisa mengerek elektabilitasnya.
Jika anda mencintai Jokowi Maruf dan ingin mereka memerintah sekali lagi. Cuekkin tingkah lucu Sandiaga Uno. Biarkan saja dia mencium siapapun, bahkan dia mencium tiang listrik sekalipun, itu hak dia. Yang perlu kita lakukan adalah sebarkan Positivisme. Sebarkan hasil kerja Jokowi. Sebarkan hasil kerja Amin Maruf. Sebarkan Visi Misinya. Tangkal semua berita HOAX mengenai Jokowi Maruf. Niscaya, mereka akan menang! agar Indonesia dapat dipimpin #JokowiLagi.
(Indo-Voices/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email