Calon Wakil Presiden sekaligus mantan ketua MUI Kiai Ma’ruf Amin dituding melakukan penistaan agama dan Halalkan segala cara.
Tudingan tersebut muncul dari aktivis kontroversial yang juga Muallaf ‘Ratna Sarumpaet’.
Ratna melontarakan tudingan terhadap Kiai Ma’ruf tersebut lewat akun Twitter pribadinya, Rabu (12/9/2019).
Dalam unggahannya, Ratna menyematkan sebuah foto disertai kutipan yang diduga dikatakan Kiai Ma’ruf Amin.
Di dalam foto yang disematkan Ratna, tampak Kiai Ma’ruf Amin berdiri bersama Presiden Joko Widodo.
Di belakang Kiai Ma’ruf Amin tampak Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudun.
Sementara itu, kutipan yang diduga diucapkan Ma’ruf Amin berkaitan tentang agama Islam yang berkembang di Indonesia.
“Ma’ruf Amin: Islam kita adalah Islam Nusantara, beda dengan Islam Arab Saudi!” bunyi tulisan itu.
Berdasarkan pernyataan tersebut, tudingan menista agama dilontarkan Ratna Sarumpaet.
“Cawapres sekaligus Mantan KETUA MUI Ini sedang menista agamanya dengan menghalalkan segala cara. Semoga Allah segera memulihkan jiwanya,” cuit Ratna Sarumpaet.
Cawapres sekaligus Mantan KETUA MUI Ini sedang menista agamanya dengan menghalalkan segala cara. Semoga Allah segera memulihkan jiwanya. pic.twitter.com/NJ7xvrxDbH— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) September 12, 2018
Diketahui, pernyataan Ma’ruf Amin yang dikutip Ratna tersebut dilontarkan saat memberikan pembekalan kepada 575 bakal calon legislatif (bacaleg) tingkat DPR-RI.
Acara tersebut digelar pada Minggu (2/9/2018) di Hotel Mercure, Kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan beberapa petinggi Partai Nasdem.
Padahal Prabowo Juga Mendukung Konsep Islam Nusantara
Ketua Umum Partai Gerindra Letjend (Purn) Prabowo sowan ke PBNU, Senin (16/7) lalu.
Prabowo menuturkan pihaknya dekat dan nyaman dengan NU semenjak aktif di militer. Terkait keagamaan, lanjutnya ia ikut sikap NU.
“Kita nyaman dengan islam nusantara, meskipun pakai baju batik, sholat tetap bahasa arab. Itu betul,” kata Prabowo.
Prabowo menambahkan pihaknya selalu meminta pertimbangan Nahdlatul Ulama terkait kebijakan yang menyangkut keumatan. Ia mengatakan selalu memerintahkan bawahannya mengecek sikap NU.
“Saya tegas ke Fraksi Gerindra untuk mengecek sikap PBNU terkait dengan kebijakan keumatan. Garis program kami mensejahterakan madrasah dan pesantren,” tuturnya.
(Baldatuna/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email