Pesan Rahbar

Home » » Perebutan Kursi Cawagub DKI Berakibat Anies “Ngejomblo” Tanpa “Pendamping” di DKI

Perebutan Kursi Cawagub DKI Berakibat Anies “Ngejomblo” Tanpa “Pendamping” di DKI

Written By Unknown on Thursday, 18 October 2018 | 19:37:00

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Sampai saat ini Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI memimpin sendirian tanpa memiliki wakil. Sejak Sandiaga Uno dipilih menjadi pasangan capres Prabowo Subianto, kursi cawagub DKI menjadi kosong.

Kursi cawagub DKI pengganti Sandiaga menjadi perebutan antara PKS dan Gerindra yang sepertinya cukup alot hampir selama 2 bulan.

Sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI (wagub DKI) ketika dipilih sebagai pasangan capres Prabowo Subianto, kursi wagub menjadi kosong dan Anies Baswedan memimpin sendirian tanpa wakil.

Akibat kekosongan kursi wagub tersebut Gubernur DKI Anies Baswedan sudah hampir 2 bulan ‘jomblo’ alias tak punya wakil di Pemprov DKI. Entah sampai kapan kejombloan Anies ini akan berlangsung.

Posisi Wagub DKI diperebutkan dua partai pengusung Anies, yaitu Gerindra dan PKS. Sejumlah nama pun sudah muncul ke permukaan untuk menggantikan wakil Anies terdahulu, yaitu Sandiaga Uno.

Gerindra dan PKS sebenarnya sudah menyebut nama calon Wagub DKI. Gerindra mengajukan M Taufik, sementara PKS mengusung Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Tapi belum ada finalisasi dari nama-nama tersebut untuk menggantikan Sandiaga. Bahkan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi sudah mendesak kedua parpol itu untuk menyetor nama. Pras mengatakan wagub dibutuhkan untuk membantu pembahasan APBD 2019.

“(Nama Wagub) segera, karena Pak Anies sendiri kalau memimpin ini dengan APBD yang sedang kita bahas hari ini dengan anggaran APBD yang sangat besar untuk 2019, repot, lo,” kata Pras setelah bertemu dengan Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).

Sedangkan Anies memiliki kriteria pengganti Sandiaga. Anies berharap wagub yang baru dapat membawa perubahan untuk Jakarta. Dia ingin Jakarta tidak dilihat sebagai sekadar arena politik.

“Kita ingin Jakarta tidak dipandang sebagai sekadar arena politik karena ini disorot banyak. Tapi Jakarta dipandang sebagai tempat bekerja membuat perubahan di Jakarta,” jelas Anies, 20 September lalu.

Anies berharap partai dapat segera mengirimkan nama-nama Wagub DKI baru. Nama-nama tersebut harus diserahkan kepadanya sebelum disampaikan ke DPRD DKI.

“Sekarang keputusan presiden sudah keluar dan kita tunggu saja kalau partai-partai sudah ada kesepakatan,” kata Anies.

(Detik/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: