Pertemuan Prabowo dan SBY. (Foto: Liputan6.com/Johan Tallo)
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, menilai, pemerintah Indonesia perlu untuk terus menjaga cadangan devisa. Cadangan devisa sangat dibutuhkan untuk mewujudkan negara yang kuat dan disegani bangsa-bangsa lain di dunia.
Menurut Prabowo, keuntungan neraca perdagangan nasional meraih keuntungan hanya sampai tahun 2012. Sisanya, neraca perdagangan mengalami defisit, dan di sisi lain banyak cadangan devisa yang lari ke luar negeri.
"Periksa cadangan devisa kita. Pada saat neraca perdangan kita untung terus, sampai tahun 2012. Yang kita jual lebih dari yang kita beli. Keuntungannya tidak tinggal di Indonesia," kata Prabowo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Pondok Pesantren Minhajurasidin Lubang Buaya Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
Menurut Prabowo, selama ini ada kekayaan negara yang hilang hampir 300 miliar dolar. Hilangnya kekayaan tersebut terjadi sejak tahun 1997 sampai tahun 2014.
"Ada kekayaan kita yang hilang hampir 300 miliar dolar. Dari 1997 sampai 2014 kita hilang 300 miliar dolar. Dengan tidak ada cadangan kekayaan, tidak mungkin hanya menjadi negara yang sejahtera dan adil. Tidak mungkin karena uangnya tidak ada," ucap Prabowo.
Hilangnya cadangan devisa tersebut, dikatakan Prabowo, sudah mulai berimbas pada kondisi kesejahteraan dan perekonomian nasional saat ini. Prabowo bahkan sempat menyinggung banyaknya Rumah Sakit yang BPJS kesehatannya mengalami penunggakan.
Kekuatan cadangan devisa, menurut Prabowo, juga sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai ancaman. Tidak hanya ancaman perang, namun juga bisa dimaksimalkan untuk keadaan yang di luar dugaan, seperti bencana alam yang selama ini terus terjadi.
"Kita negara kepulauan yang rentan terhadap bencana. Gempa, gunung berapi tsunami, karena itu siapapun yang memerintah harus menyiapkan diri menghadapi bencana. Negara seperti kita butuh cadangan yang besar, tidak hanya untuk perang, tetapi untuk bencana juga harus cepat di manapun," ungkap Prabowo.
Capres Prabowo hadir didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dan diterima langsung Ketua Umum LDII Abdullah Syam. Kehadiran Prabowo sekaligus menjadi narasumber di Rakernas LDII.
Pepo itu berkuasa dari 2004 sampe 2014, dan pak Jokowi itu Oktober 2014.— makLambeTurah (@makLambeTurah) October 12, 2018
Jadi maksud pernyataanya ke siapa nih?
ke pepo?
mau dilempar tusuk konde sama memo apa gimana???🤔
Sumber video: https://t.co/qq6PWmsfTY
mulai menit ke 1:27:40 pic.twitter.com/R42V7c5Y55
Simak video "Pepo itu berkuasa dari 2004 sampe 2014, dan pak Jokowi itu Oktober 2014. - Jadi maksud pernyataanya ke siapa nih - ke pepo - mau dilempar tusuk kond":
Simak Video ini:
(Suara-Pembaruan/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email