Imam Besar Wahhabi ; Ibnu Abdil Wahhab Pamer Kebodohan Dalam Ilmu Hadits.
Setelah Anda saksikan bagaimana pada artikel sebelumnya: Edisi
Terbaru Kebodohan Imam besar Wahhâbi dalam Ilmu hadis,bagaimana
Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb membangun sebuah keyakinan di atas sebuah
hadis palsu, kini ia kembali lagi untuk memamerkan kejahilannya
akan ilmu hadis…
Dalam Bab: Mâ Jâa Fî Qaulillah Ta’ala/tentang apa yang datang dalam firman Allah –ta’ala-:
وَ
ما قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَ الْأَرْضُ جَميعاً قَبْضَتُهُ
يَوْمَ الْقِيامَةِ وَ السَّماواتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمينِهِ
سُبْحانَهُ وَ تَعالى عَمَّا يُشْرِكُونَ.
“Dan
mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang
semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari
kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan
dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.”(QS. Az Zumar [39];67).
Sebelum menutup bab tersebut dengan menyebutkan beberapa
kesimpulan dari apa yang ia paparkan di dalamnya, Ibnu Abdil Wahhab
mengkharinya dengan menyebut sebuah riwayat dari al Abbas ibn
Abdil Muththalib dari Rasulullah saw., sebagai berikut:
هَلْ
تَدْرُونَ كَمْ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ قَالَ قُلْنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ بَيْنَهُمَا مَسِيرَةُ خَمْسِ
مِائَةِ سَنَةٍ وَمِنْ كُلِّ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ مَسِيرَةُ خَمْسِ
مِائَةِ سَنَةٍ …
“Tahukah kalian, berapa
jarak antara langit dan bumi? Abbas berkata, “Kami berkata, ‘Allah
dan rasul-Nya yang meengetahuinya.’ Beliau bersabda, ‘Jarak antara
keduanya adalah perjalanan lima ratus tahun, dan dari satu langit
ke langit lainnya perjalanan lima ratus tahun. Dan tebal setiap
langit itu perjalanan lima ratus tahun. Dan antara langit ketujuh
dan Arsy ada lautan yang antara bawah dan atasnya tingginya
seperti antara langit dan bumi. Dan Allah –ta’ala- berada di
atasnya. Tidak ada amal-amal bani Adam yang tersembunyi atas-Nya.”
Hadis ini diriwayatkan Abu Daud dan selainya. (Kitab at Tauhid. Baca Fath al Majid Syarh Kitab at Tauhid:515).
Abu salafy berkata:
Demikianlah Imam Besar Wahhâbi menghiasi kitab Tauhidnya yang
ia tulis untuk memurnikan ajaran Tauhid dari unsur-unsur
kemusyrikan, bid’ah dan khurafat… Tapi coba kita teliti hadis
kebanggaan Imam Besar Wahhâbi ini, agar dapat kita ketahui sejauh
mana ilmu dan penguasaannya terhadap ilmu hadis yang merupakan
sumber utama kedua ajaran Islam setelah Al Qur’an?
Pertama-tama yang menggelikan kita ialah ternyata hadis ini adalah hadis mawdhu’ alias “hadis-hadisan” bukan hadis beneran… ia hadis palsu. Para perawinya adalah para pemalsu, pembohong, lemah dan majhûl/misterius.
Anda pasti terkejut mendengar pernyataan saya ini. Tetapi inilah kenyataannya.
Mari kita baca komentar para pakar ilmu Rijâl yang berkecimpung dalam dunia penelitian para perawi.
Para parawi cacat dalam mata rantai sanad riwayat di atas antara ialah:
o Yahya ibn al ‘Alâ’. Para ulama telah mencacatnya.
Wakî’ ibn al Jarrâh berkata tentangnya:
يكذب
”Ia sering berbohongg.”
Imam Ahmad berkata tentangnya:
كذاب يضع الحديث
“Seorang kadzdzâb/pembohong besar, gemar memalsu hadis.”
Umar ibn al Fallâs dan Imam Bukhari berkata:
متروك الحديث
“Ditinggalkan/dibuang hadisnya.”
Ibrahim al Jauhari berkata:
شيخ واهٍ
“Seorang syeikh yang lemah.”
Untuk lebih lengkapnya baca: al Kâmil Fi adh Dhu’afâ’ ar
Rijâl,7/198 nomer 2104 dan al Kasyfu al hatsîts ‘Amman Rumiya Bi
wadh’il Hadîts:280 nomer 840.
o Sammâ’ ibn Harb. Tentangnya para ulama berkomentar seperti di bawah ini:
Abdullah ibn Mubarak berkata:
ضعيف الحديث
“Lemah hadisnya.”
Ibnu Hibban kendati mentsiqahkannya hanya saja ia berkata demikian:
يخطئ كثيراً !
“Banyak salah.”
Sufyan ats Tsauri berkata:
ضعيف
“Lemah.”
Ibnu Jarir berkata:
أتيت سماك بن حرب فرأيته يبول واقفاً
“aku mendatangi Sammâk ibn Harb lalu aku saksikan ia kencing sambil berdiri.”
Demikian pula Syu’bah yang digelaari Amirul Mukmini dalam ilmu hadis mendha’ifkannya.
Lebih lanjut baca al Kâmil Fi Dhu’afâ’ ar Rijâl,3/460 nomer 875. Ibnu al Jauzi telah memasukkannya dalam kitab adh Dhu’afâ’ wa al matrûkûn,2/26 nomer1552 dan ia berkata:
كان شعبة ، وسفيان الثوري يضعِّفانه
“Syu’bah dan ats Tsauri mendha’ifkannya.”
Ibnu Ammar berkata:
كانوا يقولون إنه يغلط ويختلفون في حديثه
“Mereka (para ulama)berkata, ‘Ia sring keliru. Dan mereka berselisih tentang hadisnya.”
Ibnu Ma’in berkata:
أسند أحاديث لم يسندها غيره
“Ia sering memusnadkan banyak hadis yang tidak dimusnadkan orang lain.”
Shaleh ibn Muhammad berkata:
يُضعَّف
“Ia dilemahkan.”
Abdurrahman ibn Yusuf ibn Kharrâsy berkata:
في حديثه لين
“Pada hadisnya terdapat kelemahan.”
Dan perlu dimengerti bahwa Sammâk ini termasuk yang disepakati Imam Bukhari dan Muslim akan kemelahannya.
o Abdullah ibn ‘Umair al Kûfi.
Ibrahim al Harbi berkata:
لا أعرفه
“Aku tidak mengenalnya.”
Adz Dzahabi berkata:
لا يُعرَف
“Ia tidak dikenal.”
Al ‘Uqaili dan Ibnu ‘Adiy mendha’ifkannya. Dalam Lisân al Mîzân,7/267 nomer3588 dikatakan:
مجهول
“Ia tidak dikenal.”
Lebih lanjut baca al Kâmil Fi Dhu’afâ al Rijâl,4/232 nomer 1053.
Satu Lagi Kesalahan Imam Besar Wahhâbi!
Selain masalah pada kualitas para parawi yang megitu memalukan
untuk dibangakan kecuali oleh seorang awam yang jahil akan seluk
beluk periwayat hadis! Ibnu Abdil Wahhâb melakukan kesalahan yang
juga cukup memalukan, ketika ia mengatakan bahwa hadis tersebut
adalah diriwayatkan Abu Daud, sementara ia adalah hadis bukan Abu
Daud. Wahai “Syeikh Agung” Anda salah, hadis tersebut hanya
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan para muhaddis lain seperti
Bukhari, Muslim, Turmudzi, Abu Daud, an Nasa’I dan Ibnu Mâjah tidak
meriwayatkannya….
Adapun usaha
penyelamatan yang dilakukan kaum Mujassimah bahwa ada hadis serupa
yang diriwayatkan Abu Daud, maka saya katakana benar! Tetapi coba
perhatikan redaksi riwayat tersebut dan lalu bandingkan:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ
أَبِي ثَوْرٍ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمِيرَةَ
عَنِ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ عَنِ الْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ قَالَ كُنْتُ فِي الْبَطْحَاءِ فِي عِصَابَةٍ فِيهِمْ
رَسُولُ اللَّهِr فَمَرَّتْ بِهِمْ سَحَابَةٌ فَنَظَرَ إِلَيْهَا
فَقَالَ مَا تُسَمُّونَ هَذِهِ قَالُوا السَّحَابَ قَالَ وَالْمُزْنَ
قَالُوا وَالْمُزْنَ قَالَ وَالْعَنَانَ قَالُوا وَالْعَنَانَ قَالَ
أَبو دَاود لَمْ أُتْقِنِ الْعَنَانَ جَيِّدًا قَالَ هَلْ تَدْرُونَ
مَا بُعْدُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ قَالُوا لَا نَدْرِي
قَالَ إِنَّ بُعْدَ مَا بَيْنَهُمَا إِمَّا وَاحِدَةٌ أَوِ
اثْنَتَانِ أَوْ ثَلَاثٌ وَسَبْعُونَ سَنَةً ثُمَّ السَّمَاءُ
فَوْقَهَا كَذَلِكَ حَتَّى عَدَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ثُمَّ فَوْقَ
السَّابِعَةِ بَحْرٌ بَيْنَ أَسْفَلِهِ وَأَعْلَاهُ مِثْلُ مَا بَيْنَ
سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ فَوْقَ ذَلِكَ ثَمَانِيَةُ أَوْعَالٍ
بَيْنَ أَظْلَافِهِمْ وَرُكَبِهِمْ مِثْلُ مَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى
سَمَاءٍ ثُمَّ عَلَى ظُهُورِهِمُ الْعَرْشُ مَا بَيْنَ أَسْفَلِهِ
وَأَعْلَاهُ مِثْلُ مَا بَيْنَ سَمَاءٍ إِلَى سَمَاءٍ ثُمَّ اللَّهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَوْقَ ذَلِكَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ
أَبِي سُرَيْجٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ سَعْدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَا أَخْبَرَنَا عَمْرُو
بْنُ أَبِي قَيْسٍ عَنْ سِمَاكٍ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ حَفْصٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ عَنْ سِمَاكٍ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاه.
Hadis ini juga sama dengan hadis
sebelumnya, ia gelap gulita, batil daan dipalsukan atas nama
Rasulullah saw. pada sanadnya terdapat banyak perawi bermasalah.
o Al Walîd ibn Abi Tsaur, nama lengkapnya al Walîd ibn
Abdullah ibn Abi Tsaur al Handâni al Kûfi. ia seorang
kadzdz^ab/pembohong besar, munkarul hadîts. Demikian ditegaskan
para pakar dan ahli hadis. Lebih lanjut baca adh Dhu’afâ’ wa al
Matrûkûn, dan at taqrîb-nya Ibnu Hajar,2 nomer 7458.
o Abdullah ibn ‘Umair al Kûfi.
Seperti telah lewat dijelaskan. Selain itu Imam Bukhari telah
mengeaskan bahwa ‘Umair ini tidak terbutki pernah mendengar hadis
dari al Ahnaf.
o Amr ibn Qais. Adz Dzahabi berkata:
له أوهام
“Banyak punya kesalahan dalam hadis.”
Abu Daud mengatakan:
في حديثه خطأ
“pada hadisnya banyak terjadi kesalahan.”
o Sammâk ibn Harb. Telah lewat dibicarakan.
Sementara itu hadis/riwayat ini dengan segala permasalahan dan
kebatilannya hanya divonis tidak lebih dari sekedar dha’if saja
oleh tokoh hadis kebanggaan kaum Wahhâbiyah; Syeikh Nashiruddin al
Albani.
Demikianlah telaah singkat atas hadis
andalan Imam Besar Wahhâbiyah; Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb. Dan
darinya dapat Anda ukur sejauh mana penguasaannya terhadap
dasar-dasar ajaran agama Islam… dan dengannya pula dapat Anda
perkirakan apa yang disimpulkan oleh akal dangkal sepertim itu.
Penutup:
Sepertinya Syeikh Ibnu Abdil Wahhâb hendak memberikan penutup
indah kitab kebanggaannya itu dan sekaligus mengucapkan salam
perpisahan dengan para pengikutnya yang menjadi sasaran doktrin
kitab tersebut dengan hadis palsu.
Sungguh luar biasa sebuah perpisahan yang mengesankan!
Dan selain kesalahan di atas, masih banyak kesalahn dan bahkan
kecurangan lain dalam bab tersebut yang insyaallah dengan izin dan
taufiq Allah akan kaami paparkan dalam kesempatan lain. Kami harap
para Wahhabiyyun sabar menanti datangnya waktu shubuh itu!
أليس الصبح بقريب؟!
Wallahu A’lam.
_______________
Membongkar Pemikiran dan Kepalsuan Ajaran Salafi Wahabi.
Disadur dari:
Berikut ini adalah Daftar Isinya:
- Ahlussunnah Adalah Musyrikun Dimata Kaum Wahabi/Salafy
- Siti Aisyah, Istri Nabi SAW Menentang Fatwa Wahhabi
- Al-Allamah Sayyid Al-Maliki Rahimahullah Mengkritik Wahabi
- Aliansi Wahabi dan Dinasti Al-Saud I
- Aliansi Wahabi dan Dinasti Al-Saud II & III
- Allah SWT Menziarai Makam Imam Ahmad Ibn Hanbal, Sebagai Balas Jasa !
- Allamah Al Maliki Mengeluhkan Kebodohan Wahabi Dalam Memahami Konsep Tauhid Telah Buat Ruwet Umat Islam !
- Amir Wahabi Saudi Bergelimang Whisky, Wanita dan Senjata
- TANGGAPAN : Buat Saudara Abu Hasan al Atsari
- Edisi Terbaru Kebodohan Imam Besar Wahhabi; Ibnu Abdil Wahhab dalam Ilmu Hadits
- Edisi Terbaru Pengkhianatan Kaum Wahhabi !
- Fatwa Haus Darah Mufti Wahhabi : Ben Baz
- Fatwa Primitif Mufti Agung Wahhabi : Ben Baz
- Fitnah Ibnu Taimiyah
- GERAKAN SALAFI MODERN DI INDONESIA
- Jihad Imam Ali as. Dalam Penilaian Ibnu Taymiyah
- Hukum Berdo’a dengan Tawassul
- Ibnu Abdil Wahhab Selain Wahahabiyah Kafir_Musyrik ! (1)
- Ibnu Abdil Wahhab Selain Wahahabiyah Kafir_Musyrik ! (2)
- Ibnu Abdil Wahhab Selain Wahahabiyah Kafir_Musyrik ! (3)
- Ibnu Abdil Wahhab Selain Wahahabiyah Kafir_Musyrik ! (4)
- Ibnu Abdil Wahhab Mempersenjatai Pengikutnya Dengan Senjata Kebodohan
- Ibnu Taimiyah Menshahihkan Hadis Tawasssul, lalu Apa kata kaum Wahhabi
- Ibnu Taymiah Ternyata Seorang “NU” Juga…! [Fatwa Ibnu Taymiah Tentang Tahlil dll ]
- Imam Ahmad Ngaku Salah, Tapi Kaum Wahabi Tetap Ngotot
- Imam Besar Ahlusunnah Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Jangan Kafirkan Sesama Muslim !
- Imam Besar Wahhabi, Ben Baz Mengafirkan Yang Tidak Meyakini Matahari Berjalan Mengelilingi Bumi
- Imam Besar Wahhabi ; Ibnu Abdil Wahhab Pamer Kebodohan Dalam Ilmu Hadits
- Imam Besar Wahhabi ; Ibnu Abdil Wahhab Memfitnah Para Sahabat Nabi SAW.
- Imam Syafi’i r.a Mengambil Berkah dari Bekas Air Cucian Baju Imam Ahmad ibn Hanbal
- Kaum Salaf Mena’wil Ayat-ayat_Hadis-hadis Shifat
- Kaum Wahhabiyah Mujassimah Memalsu Atas Nama Salaf ! (1)
- Kaum Wahhabiyah Mujassimah Memalsu Atas Nama Salaf ! (2)
- Kaum Wahhabiyah Mujassimah Memalsu Atas Nama Salaf ! (3)
- Kaum Wahhabiyah Mujassimah Memalsu Atas Nama Salaf ! (4)
- Kaum Waria-pun Mendapat Keberkahan Dari Kuburan Imam Ahmad bin Hanbal r.a
- Kawin Kontrak Ala Wahabi-Salafi [Fatwa Syekh Bin Baz]
- Ketika Salafi Berebut Tafsir
- Lagi ! Saling Sesat Mensesatkan Sesama Wahabi_Salafy Al-Irsyad dan As-Surkati Bukan Salafy !
- Lagi-Lagi Wahabi-Salafy Meresahkan Umat ; PBNU Peringatkan Kelompok Islam yang Merebut Masjid NU
- Membongkar Syubhat Kaum Mujassimah
- Mengapa Mereka Enggan Disebut Wahhabi
- Mengenal Para (Amir) Pemimpin Wahabi …!
- Metode Dasar Pemahaman Islam Kaffah
- Mufti Wahhabi Ben BAz, Yang Tidak Meyakini Allah Bersemayam di Langit adalah Kafir.
- NU Layani ‘Tantangan’ Kelompok Islam Garis Keras
- Pembunuhan Massal dan Keji Oleh Wahabi
- Pendiri Sekte Wahhabi, Ibnu Abdul Wahhab Mendukung Tahlilan ala NU
- Penyimpangan Wahabi Dalam Masalah Ziarah Nabi SAW
- Pro Dan Kontra Hadis Terpecahnya Umat Islam Menjadi 73 Firqah ! (1)
- Pro Dan Kontra Hadis 73 Firqah ! (2)
- Pro Dan Kontra Hadis 73 Firqoh ! (3)
- Risalah Membawa Masalah (Salafy VERSUS Salafy)
- Salafy dan Salafy Saling Menohok dan Menghujat !
- Salafy-Wahabi Bikin Resah Umat ! Dianggap Sesat, Masjid-masjid NU Diambil Alih
- Sejarah Wahhabiyah (1)
- Sejarah Wahhabiyah (2)
- Sejarah Wahhabiyah (3)
- Sejarah Wahhabiyah (4)
- Sekte Wahhabiyah Di Mata Ulama Ahlusunnah
- Sekte Wahhabiyah Pewaris Konsep Mujassimah
- Seri Kepalsuan Ibnu Taimiyah (1)
- Seri Kepalsuan Ibnu Taimiyah (2)
- Seri Kepalsuan Ibnu Taimiyah (3)
- Seri Kepalsuan Ibnu Taimiyah (4)
- Seri Kumpulan Fatwa-Fatwa Wahhhabi (1)
- Seri Kumpulan Fatwa-Fatwa Wahhhabi (2)
- Siapa Menziarahi Kuburan Imam Ahmad ibn Hanbal Pasti Diampuni Dosanya !
- Sifat-Sifat Wahabi-Salafi Yang Tercela
- Sunnah Versus Bid’ah
- Syekh Masyhur Hasan Salman al-Wahabi Wanita Sama Dengan Anjing Hitam Dan Keledai
- TEKS FATWA SYEKH BIN BAZ TENTANG “KAWIN DENGAN NIAT TALAQ” [ Kawin Kontrak Ala Wahabi ]
- Tokoh Besar Wahhabi ; Syeikh Nashiruddin al Albani menipu Awam Wahhabi
- Tuhan Kaum Kaum Waahhabi Berambut Keriting dan Berjambul !
- Tuhan Wahhabi Ternyata Tidak Betah Bersemayam di Atas Arsynya
- Wahabi : Membaca La Ilaha Illallah 1000 Kali Dan Shalawat 10000 Kali = SYIRIK
- Wahabi adalah Parasit Yang Mengacau !
- WAHHABISME SEBAGAI “ISLAM PURITAN”
- Ziarah Kubur (1)
- Ziarah Kubur (2)
Wassalam.
Post a Comment
mohon gunakan email