Pesan Rahbar

Home » » Kembali Terjadi, Pengeroyokan Terhadap Warga Syiah oleh Jamaah Tabligh

Kembali Terjadi, Pengeroyokan Terhadap Warga Syiah oleh Jamaah Tabligh

Written By Unknown on Monday, 7 July 2014 | 08:52:00


Ternate – Kembali peristiwa pengeroyokan bermotif agama terjadi pada warga Syiah Ternate Maluku Utara, 3 Juni 2014 dini hari.  Pengeroyokan itu dilakukan oleh 20 orang Jamaah Tabligh. Satu orang warga Syiah menjadi korban atas peristiwa tersebut.

Mengutip dari Kompasiana, pelaku pengeroyokan ini adalah pelaku yang sama pada peristiwa 1 November 2012 lalu yang saat itu menyerang Ustadz Ismat Ishak, dan Imam Nawawi, bersama sekitar 60 pengikut Syiah lainnya.

Ironisnya peristiwa yang terjadi pada pukul 2.30 WIT itu selain dilakukan oleh kelompok Jamaah Tabligh, terdapat pula beberapa oknum polisi. Itu sebabnya, tidak heran apabila 20 orang yang sama dalam melakukan tindakan kriminal ini tidak mendapat hukuman kurungan oleh pihak berwajib (polisi).

“Bagaimana bisa, negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 memiliki aparatur negara yang terlibat dalam kelompok tertentu untuk melakukan makar, “tulis nara sumber di Kompasiana itu
Lebih lanjut sumber menilai, aparatur negara tidak tunduk terhadap hukum negara. Bahkan cenderung melecehkan dan membangkang pada pancasila. Kondisi ini perlu diperhatikan, sebab aparatur yang bersikap seperti ini adalah merupakan bibit penghianat bangsa, menyoreng wajah POLRI dan yang paling ekstrim bisa disebut sebagai teroris terselubung, sebab perbuatan mereka adalah perbuatan sengaja melakukan makar untuk memecahkan persatuan bangsa.

Adapaun kronologi peristiwa pengeroyokan 3 Juni 2014 dini hari itu sebagai berikut :
  1. Sekitar jam 00.00 wit, 6 motor yang dikendarai 6 orang berpakaian ala Jamaah Tabligh wura-wiri didepan kantor sekretariat Ja’faraiyah.
  2. Salah seorang dari mereka menegur seorang jamaah Syiah yang sedang berada diluar gedung, kebetulan sipenegur (a) mengenali jamaah Syiah (b) ini. menurut pengakuan “b” yang berprofesi sebagai sekuriti salah satu kantor swasta ini, si “a” adalah polisi aktif yang pernah bertugas bersamanya ditempat dia bekerja.
  3. Terjadi percakapan antara mereka berdua, “a” menanyakan keberadaan seorang jamaah Syiah bernama “c”. “b” mengatakan bahwa kawannya “c” tidak ada di tempat. namun “a” tetap ngotot untuk bertemu si “c” hingga berusaha masuk ke dalam gedung sekretariat .
  4. “a” berhasil masuk dalam gedung, dan menemukan beberapa orang jamaah Syiah yang malam itu sedang bertugas jaga di gedung sekertariat namun dia tidak menemukan si “c” yang dicarinya.
  5. Si “a” pun pergi meninggalkan sekertariat, selang beberapa menit si “a” dan ke-6 kawannya datang kembali, dan mengatakan bahwa dompetnya jatuh sehingga berusaha mencarinya diluar gedung sekertariat, kemudian karena tidak menemukan yang di cari, dia mengatakan kemungkinan jatuh didalam gedung sehingga pencarian hingga kedalam gedung. ternyata dompet itu tidak di temukan juga. merekapun berpamitan pergi. pada waktu yang sama, ketua umum (ketum) Ja’fariyah “helmi” berpamitan untuk pulang, helmi mengendarai motor terlebih dahulu kemudian diikuti oleh “a” dan kawannya.
  6. Sesampainya di depan rumah makan padang sari bundo (letak sari bundo didepan jalan raya membelakangi gedung sekertariat Ja’fariyah), helmi decegat oleh 4 orang dari 6 orang tadi. mereka menayanyakan tentang keberadaan “d” dan “e” yang kebetulan juga adalah jamaah Syiah. helmi mengatakan dia tidak tau keberadaan mereka. si penanya berkeras bahwa pastinya mereka ada di sekretariat. keadaan pun jadi memanas. tak lama kemudian mulai berdatangan orang-orang berpakaian Jamaah Tabligh, jumlah mereka semakin bertambah dari 4 orang menjadi sekitar 20 orang. helmi-pun di hantam babak belur tanpa ada perlawanan kembali olehnya.
  7. Selanjutnya si- “a” masih dengan pakaian Jamaah Tablighnya membawa helmi ke- polres kota ternate sedangkan kawannya yang lain menuju sekretariat Ja’fariyah yang disana sudah menunggu ± 50 orang jamah tabligh, kemudian 2 orang mewakili kawannya masuk kedalam gedung sekertariat Ja’fariyah, salah seorang dari ke-2 orang ini adalah seorang lurah kelurahan gamalama. pada saat itu waktu menunjukan pukul ± 1.00 WIT.
  8. Beberapa saat kemudian polisi dengan mobil patroli menuju gedung sekertariat Ja’fariyah untuk mengamankan jamaah Syiah.
Sumber: Satu Islam.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: