Pemimpin agama Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, menuding Amerika Serikat mengembangkan isu sektarian melalui media-media yang berada di bawah kontrol pemerintah Gedung Putih. Khamenei menyatakan yang terjadi di Irak adalah upaya pemberontakaan oleh kelompok anti pemerintah yang ingin merebut kekuasaan.
“Amerika Serikat sedang mencoba untuk menggambarkan hal ini sebagai perang sektarian. Yang terjadi di Irak bukanlah perang antara Syiah dan Sunni,” kata Ayatollah, Teheran 22 Juni 2014.
Sementara itu, ulama ternama Syiah Irak, Ayatollah Sayyid Ali al-Sistani, Jumat 20 Juni 2014, menyerukan kembali warga Irak untuk berjihad melawan teroris yang menjadi momok kemanusiaan agar gerak maju kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) segera dihentikan sebelum terlambat.
“Jika ISIS tidak diperangi dan diusir dari Irak, maka semua orang akan menyesalinya kemudian,” kata juru bicara Al-Sistani, Abdul Mehdi al-Karbalai, di kota suci Karbala.
Al-Karbalai mengatakan, warga Irak dari berbagai agama dan komunitas harus bersama-sama memerangi kelompok-kelompok teroris yang dipimpin ISIS dan kelompok loyalis mendiang Saddam Hussein.
Dalam pidato yang disiarkan televisi itu, Al-Karbalai mengingatkan seruan Al-Sistani yang mengajak warga Irak bergabung dengan militer adalah untuk semua warga Irak dari semua agama dan latar belakang.
“Tujuannya jelas, yaitu bersiap menghadapi kelompok militan ISIS yang saat ini sudah menguasai beberapa provinsi,” tambah Al-Karbalai.
Post a Comment
mohon gunakan email