Pesan Rahbar

Home » , , » Peringatan Asyuro'

Peringatan Asyuro'

Written By Unknown on Monday, 28 July 2014 | 01:18:00


Allah swt. Berfirman,

“ Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu termasuk ketaqwaan yang ada dalam hati “

Melalui tulisan ini kami ingin memberikan sumbangsih pemikiran dalam rangka menyebarkan pengagungan peringatan Imam al Husain as. di tengah para pengikut dan pecinta Ahlul bait as di Indonesia.

Pada dasarnya, peringatan hari Asyura jatuh pada tanggal sepuluh Muharram, namun sesuai dengan kebiasaan para Imam yang suci dari Ahlul bait., mereka mempersiapkan peringatan itu sebelum tanggal sepuluh. Peringatan tentang Imam al Husain as. dimulai dari hari pertama bulan Muharram sampai hari kesepuluh sebagaimana akan kami jelaskan tentang kebiasaan yang berlaku.

Sebagai pecinta Ahlul bait as. merasakan adanya manfaat dan berkah dalam majlis-majlis Husainiyah. Jika tradisi peringatan-peringatan Asyura tersebar dan menjadi perhatian para pecinta Ahlul bait as., maka mengagungkan hari itu menjadi pusat keberhasilan dan sumber keberkahan bagi mereka sepanjang tahun.

Demikian pula, peringatan-peringatan itu akan memberikan manfaat bagi orang yang punya hajat, khususnya orang yang sakit yang datang ke majlis ini dan berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya demi hak Imam al Husain as. Banyak cerita tentang keajaiban-keajaiban yang terjadi dalam hal itu. Lebih dari itu, peringatan-peringatan Husainiyah juga memberikan keberkahan kepada golongan lain bahkan kepada non Muslim sekalipun. Kami melihat di India dan Irak para pengikut agama selain Islam juga mengikuti acara peringatan Asyura. Mereka meyakini telah mendapatkan manfaat dan berkah dari peringatan itu berupa rezeki, keselamatan dan yang paling penting memperoleh syafaat dengan menunjukkan kecintaan dan kesedihan. Harapan kami agar Allah swt. tidak menyiksa di neraka orang yang menangis karena al Husain as.

Untuk mengadakan peringatan Asyura’, maka perlu mempersiapkan tempat yang memadai dan menyediakan dana yang cukup untuk keperluan-keperluan peringatan. Dana bisa diperoleh dari sumbangan atas nama peringatan Imam al Husain as.

Perlu diketahui bahwa donator tidak mesti seorang yang mampu. Siapapun yang mengikuti Ahlul bait bisa menyumbangkan hartanya semampunya. Tetapi para pedagang, sebagaimana kebiasaan mereka, menyumbangkan beberapa persen dari setiap keuntungan yang diperoleh dari transaksi bisnis mereka dengan cara memasukkannya ke kotak dana yang dikhususkan untuk Husainiyah-Husainiyah.

“ Hidupkanlah urusan kami….Allah menyayangi orang yang menghidupkan urusan kami “

Harapan kami ajakan ini tersebar di tengah para pecinta Ahlul bait as. di manapun mereka berada di Indonesia. Kewajiban kami adalah mengunjungi tempat-tempat mereka khususnya tempat-tempat jauh yang belum pernah mengadakan peringatan Husainiyah dan tidak seorang ustadzpun yang tinggal di sana. Kami hendak mengunjungi dan menjumpai mereka serta menjelaskan urgensi mengadakan majlis-majlis Husainiyah, dan menjelaskan kepada mereka keberkahan-keberkahan dan manfaat-manfaatnya, juga mendorong mereka agar mulai mengadakan majlis Husainiyah dari bulan Muharram di tahun yang akan datang.

Kami mengusulkan beberapa langkah berikut:

Pertama, setiap orang hendaknya bergerak dengan tujuan mendapatkan ridho Allah swt. dan ridho Ahlul bait as., dan tidak ada usaha yang lebih mendapatkan ridho Ahlul bait dari mengadakan peringatan hari kesyahidan Imam al Husain as. Untuk mencapai tujuan itu, kami melakukan pendataan daerah-daerah yang terdapat di sana para pengikut Ahlul bait as., kemudian kami menjumpai mereka dan mendorong mereka agar mengadakan majlis aza’ selama sepuluh hari pertama di bulan Muharram. Majlis ini bisa diselanggarakan di tempat yang paling sederhana sekalipun, sepertri di rumah seseorang. Kami memberitahu mereka tentang tradisi yang berlaku seperti, menutupi dinding dengan kain hitam, kemudian diumumkan dan ditentukan waktu pelaksanaan majlis Husainiyah di tempat itu, sehingga setiap orang mengetahui pelaksanaan majlis dan rajin menghadirinya. Suasana spiritual majlis seperti itu akan menarik mereka sehingga mereka akan rajin menghadirinya. Kemudian satu orang membacakan beberapa penggalan dari sejarah kebangkitan Imam al Husain as dan apa yang dialaminya agar mereka memperoleh pelajaran dan hikmah, lalu majlis ditutup dengan pembacaan ziyarah.

Sebagai permulaan, pelaksanaan majlis dengan cara itu sudah cukup, dan tidak harus ada seorang ustadz, atau persiapan-persiapan tertentu. Yang penting majlis itu terlaksana. Tetapi jika sohibul bait bisa mendatangkan ustadz yang secara khusus membacakan maktal (khatib majlis Husainiyah), maka itu lebih baik. Kami berharap para khatib majlis Husainiyah bertambah banyak di Indonesia sehingga dapat mengisi majlis-majlis pada tahun-tahun yang akan datang. Kemudian majlis itu akan lebih sempurna jika penyelenggaranya mampu mendatangkan orang yang dapat membawakan ma’tam.

Kedua, penyelenggaraan majlis ini di yayasan-yayasan. Setelah muncul perasaan pentingnya menghidupkan majlis Husainiyah di bulan Muharram pada para pengurus yayasan-yayasan Ahlul bait as., maka yayasan itu melakukan koordinasi dengan daerah-daerah yang dekat dengan yayasan atau daerah yang dapat dijangkau olehnnya untuk mengisi kegiatan-kegiatan di daerah-daerah itu. Biasanya yayasan-yayasan mempunyai kesiapan yang lebih besar dan pengalaman yang lebih luas serta sumber dana yang lebih banyak dari kelompok-kelompok kecil. Alangkah indahnya jika ada koordinasi yang komprehensif dan perhatian terhadap kelompok-kelompok kecil, pahala kalian dari Allah swt. berkat al Husain as.

Setiap dari kita, para pecinta Ahlu bait as., harus memberikan satu pemberian dalam setiap tahun, dan melakukan koordinasi yang menyeluruh antara kelompok dan penyelenggara majlis-majlis Husainiyah dengan yayasan-yayasan yang mengadakan majlis-majlis agar peringatan Asyura menjadi lebih besar. Perlu diadakan kerjasama, tukar pikiran, pertemuan dan mempersiapkan segala yang diperlukan dalam menyelenggarakan majlis yang sempurna di setiap daerah di Indonesia, tanpa mengecualikan satu daerah pun, sehingga tidak ada satu daerahpun yang tidak mendapatkan kebaikan itu, karena itu sebuah kerugian baginya.

Kotak sumbangan : dukungan finansial dalam pelaksanaan majlis merupakan masalah yang penting , dan masalah ini dilakukan dengan dua model. Pertama, kotak sumbangan pusat untuk seluruh Indonesia. Kotak ini mengumpulkan bantuan-bantuan dari luar dan dipergunakan untuk mendukung majlis-majlis baru agar dapat mengadakan majlis Husainiyah, dan untuk menutupi kotak-kotak dana model kedua yang dimiliki oleh yayasan-yayasan, namun sangat terbatas. Kedua, kotak dana pada setiap yayasan atau majlis atau Husainiyah.


Tahukan Anda apa itu Asyura’?
Biasanya para pecinta Ahlul bait as., yang daerahnya saling berdekatan, berkumpul di satu tempat dalam jumlah yang banyak untuk menghidupkan hari Asyura’ demi mengagungkan peringatan ini karena keagungan orang yang diperingatinya. Pada hari itu, majlis-majlis yang kecil bersatu di satu tempat pada tanggal sepuluh Muharram.. Kami berharap hari itu adalah hari peringatan bagi semua mazhab, sebagaimana yang terjadi di negara-negara yang pluralis. Kami mengusulkan nama peringatan Asyura’ itu di Indonesia dengan “Haul Sayyidina al Husain as. “ . Dalam peringatan itu, disebutkan keutamaan-keutamaan Penghulu para syuhada dan ratapan untuknya serta dibagikan makanan.

Kami ingin menyebutkan beberapa sisi praktis yang berkaitan dengan nama Imam al Husain as. dengan harapan dapat tersebar di antara para pengikut Ahlul bait as.

1- Berupaya membangun dan mendirikan Husainiyah-Husainiyah di setiap tempat para pengikut dan pecinta Ahlu bait as. Pada dasarnya, Husainiyah itu adalah tempat untuk menghidupkan majlis-majlis Husainiyah, karena itu dinamakan Husainiyah. Sebagaimana diketahui oleh ikhwan bahwa majlis-majlis Husainiyah yang menyimpan keberkahan spiritual memberikan energi yang berkelanjutan hatta kepada para pengikut yang sederhana, dan menjaga mereka dari setan dan hawa nafsu. Tidak hanya itu, majlis Husainiyah adalah sekolah pendidikan agama Islam. Jika ceramah Husainiyah tersebar maka tersebar pula ajaran. Setiap ceramah mengandung pelajaran tentang aqidah, fiqih, sejarah, tafsir dan lainnya dengan bentuk yang memikat dan menembus berbagai tingkat pemikiran hingga yang paling sederhana. Dengan itu, kami yakin telah melakukan batasan yang paling minim dari tanggung jawab tabligh yang menjadi tugas para Nabi as. dan kami bebas dari kesalahan dalam tanggung jawab itu, karena berkat majlis-majlis Husainiyah ini ajaran Islam tersebar. Tanggung jawab kita berat dan kemampuan kita terbatas, namun berkat majlis-majlis Husainiyah, insya Allah, akan menuntupi batas minimal yang diharapkan. Majlis Husainiyah memberikan sesuatu yang melebihi perhitungan-perhitungan logika. Itu lah arti dari berkah.

Selain itu, Husainiyah-Husainiyah adalah pusat pertemuan para jamaah atas dasar taqwa dan kecintaan kepada Ahlul bait as dan tempat untuk menyelesaikan problema mereka. Juga ia sebagai pusat ibadah pada malam-malam jum’at dan hari-hari lainnya.

2. Berupaya mendorong untuk mengadakan majlis-majlis Husainiyah, khususnya pada a) sepuluh hari pertama di bulan Muharram, b) hari Asyura’, c) dalam setahun terdapat 27 peringatan; empat belas hari kelahiran dan tiga belas hari wafat. Tidak ada salahnya, kita memperingati semuanya dengan nama majlis Husainiyah, d) di rumah-rumah ikhwan. Jika kebiasaan in tersebar, maka manfaatnya akan merata. Caranya adalah tuan rumah mengundang teman-temannya yang mengkuti Ahlul bait untuk menghadiri majlis Husainiyah yang diadakan di rumahnya. Bisa saja majlis itu diadakan pada hari apapun sepanjang tahun dan dengan nama seorang dari manusia-manusia suci, baik peringatan kelahiran maupun peringatan kesyahidan. Majlis itu diisi dengan ceramah dan pembagian makanan. Dengan demikian, kita melihat bahwa nama majlis Husainiyah adalah nama gabungan untuk semua peringatan . Perlu kami singgung bahwa mengadakan peringatan hari kelahiran masuk ke dalam nama majlis Husainiyah, karena penceramah menyebutkan Imam al Husain as dan menjelaskan kelahirannya yang diberkati.

3. Menekankan pentingnya mencari dana atas nama Imam al Husain as. melalui kotak pusat dan gabungan untuk seluruh Indonesia. Setiap yayasan dan majlis mempunyai kotak khusus yang dananya untuk mengadakan peringatan-peringatan Husainiyah (tentu tidak jadi soal jika ada kotan-kotak lainnnya untuk fakir-miskin atau dana sosial ). Sumbangan itu sesuai dengan kemampuan para donator. Sumber dana utama adalah para pengikut Ahlul bait yang ada di Indonesia, dan itu cukup insya Allah. Yang penting adalah niat yang benar dan tulus untuk Imam al Husain as. Kita akan lihat keajaiban-keajaiban berupa keberkahan dan keberhasilan serta kemandirian dari penyelenggaraan majlis-majlis ini, insya Allah.

4. Untuk melengkapi majlis-majlis Husainiyah, mesti ada dua macam muballigh; Pertama, para khatib Husainiyah. Kami berharap jumlah mereka terus bertambah dan mudah-mudahan perbuatan mereka diberkati sehingga mereka dapat memenuhi semua daerah. Oleh karena itu, kam meminta kepada para ustadz yang mulia, hawzah-hawzah dan pesantren-pesantren serta yayasan-yayasan di Indonesia secara serentak berusaha untuk mempersiapkan para muballigh dan khatib Husainiyah yang mumpuni. Kemudian yayasan-yayasan mengadakan pelatihan sebelum Muharram dengan mendatangkan seorang yang ahli dalam khutbah Husainiyah. Dia berkumpul bersama para muballigh untuk beberapa hari dan mengajarkan metode-metode khutbah dan cara penyampaian yang benar dengan menunjukkan point-point yang penting dan target yang inginkan dari para pengikut Ahlul bait, yatu berwala’ dan membangun kepribadian sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang diharapkan. Oleh karena Imam al Husain as. seorang yang bangkit melawan kebatilan dan menghidupkan syarat, maka muballigh wajib membangun kepribadian orang yang mengikuti sesuai dengan syariat dan wala’ kepada Ahlul bait as. dan mematikan kebatilan dan khurafat di jiwa mereka serta menanamkan nama-nama Ahlul bait dalam hati mereka sehingga mereka mencintai Ahlul bait as. Dengan itu, hati dan jiwa mereka terjaga dari dosa dan noda. Itu lah perang dengan Iblis dan para pengikutnya, sebagaimana tujuan dari kebangkitan al Husain.

Kedua, para pembaca syair-syair duka (ritsa’) dan syair-syar pujian. Tidak tepat kalau majlis Husainiyah hanya untuk duka cita saja, tetapi harus meliputi hari-hari kelahiran. Pada hari-hari itu dibacakan pujian-pujian pada manusia-manusia suci dan keutamaan-keutamaan mereka melalui ceramah atau syair-syair. Oleh karena itu, kami menghimbau dan meminta kepada para ustadz yang mulia, hawzeh-hawzeh, pesantren-pesantren dan yayasan-yayasan agar secara serentak mempersiapkan sejumlah pembaca syar-syair duka dan pujian yang mumpuni. Perlu diadakan pelatihan-pelatihan bagi pemula maupun yang sudah lama. Mereka itu hendaknya mempunyai akhlak yang mulia dan suara yang menarik sehingga bisa melibatkan diri nya dan orang lain dengan penderitaan al Husain dan Ahlul bait as.

5. Memperhatikan pembagian makanan. Makanan yang dibagikan merupakan perwujudan tradisi yang menyertai peringatan-peringatan. Kita harus memperhatikan itu untuk melayani orang-orang yang hadir peringatan.

Allah berfirman,

“ Dan berkatalah, beramal lah kalian, maka Allah, RasulNya dan kaum Mukminin akan melihat amal kalian “.

Catatan : Kami menyambut segala saran untuk mengembangkan amal ini. Apa yang kami tulis adalah usulan-usulan dasar yang bisa dikembangkan untuk kepentingan umum. Kami tekankan bahwa harus ada kerjasama untuk melayani dan mengagungkan peringatan Imam al Husain as.

Tambahan : Jika pihak yang menaruh perhatian pada masalah ini menganggap perlu dbentuk sebuah pusat yang mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang prinsipal tadi dan menjalankannya, maka tidak ada salahnya mencoba membentuk pusat itu dengan melibatkan semua pihak, wal hamdu lillah.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: