“KENAPA SAYA SELALU DIUJI?”
Saya seorang ibu rumah tangga, ketika sudah menikah saya berharap dapat hidup bahagia dan keluar dari kesulitan yang selama ini selalu saya alami dalam hidup. Sejak kecil saya hidup sulit. Ternyata, setelah menikah pun berbagai masalah dan musibah datang silih berganti. Entah dari sikap suami sendiri, atau masalah ekonomi. Terkadang saya bertanya dalam hati, “Kenapa saya selalu diuji? Apakah dosa saya?”
“KENAPA SELALU DIUJI?”
Tanya
Assalamualaikum. Wr.wb
Saya seorang ibu rumah tangga, ketika sudah menikah saya berharap dapat hidup bahagia dan keluar dari kesulitan yang selama ini selalu saya alami dalam hidup. Sejak kecil saya hidup sulit. Ternyata, setelah menikah pun berbagai masalah dan musibah datang silih berganti. Entah dari sikap suami sendiri, atau masalah ekonomi. Terkadang saya bertanya dalam hati, “Kenapa saya selalu diuji? Apakah dosa saya?”
Wassalam
(A.M )
Jawab
Waalaikumsalam. Wr.wb
Ibu yang saya homati dan cintai, tidak ada seorang pun di dunia ini yang tak punya masalah. Kaya ataupun miskin, rakyat ataupun pejabat, tua ataupun muda, semuanya pasti memiliki masalah. Jangan kira orang yang secara lahir kelihatan bahagia, karena kaya raya, atau terpandang, tidak punya masalah, mereka pun punya masalah dan kesulitan yang lebih besar, hanya saja kita melihatnya dari sisi lahir.
Apalagi, bagi orang-orang mukmin kehidupan dunia ini bagai penjara merupakan tempat ujian seperti dalam hadis Rasulullah, “Ad-dunya sijnul mukmin wa jannatun lil kaafir.” “Dunia merupakan penjara bagi orang-orang mukmin dan surga bagi orang-orang kafir. “
Karena itu, bila kita ingin berada pada barisan orang-orang mukmin maka bersiaplah untuk menghadapi semua kesulitan dan ujian.
Ibu, disamping itu, Allah memberikan ujian dan kesulitan kepada hambanya karena berbagai tujuan, seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah dan para Imam a.s.;
Peringatan agar kita tidak lalai
Imam Shadiq as berkata, “Orang mukmin tidak akan melewati 40 hari melainkan Allah akan memberikan kesulitan yang membuatnya sedih, agar dia tidak lalai.”
Untuk menebus dan menghapus dosa-dosa
Imam Ali as berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kesulitan dan musibah sebagai penghapus dosa.”
Imam Shadiq as berkata, “Jika Allah memuliakan hamba-Nya, maka ketika hamba tersebut melakukan dosa maka ia akan ditimpakan penyakit. Jika tidak, maka akan ditimpakan kefakiran, dan jika tidak juga maka akan ditimpakan sesulitan dalam melepaskan nyawa.”
Untuk menunjukkan derajat keimanan
Imam Baqir as berkata, “Semakin imannya tinggi maka akan semakin sulit dalam kehidupannya.”
Menunjukkan kecintaan Allah S.W.T. pada hamba-Nya.
Imam Shadiq as berkata, “Ketika Allah mencintai suatu kaum atau hamba-Nya, maka Allah akan memberikan banyak ujian dan kesulitan, belum selesai dari satu kesedihan, sudah datang kesedihan lainnya.”
Jadi, kita mengintropeksi diri, termasuk yang mana, apakah kesulitan dan ujian yang dihadapi ini karena dosa dan lalai? Atau karena Allah menyayangi kita? Dan, justru kita harus meragukan keimanan kita bila Allah tidak pernah menguji kita.
Andaikan kita diuji mendapatkan suami yang sedikit kasar, atau tidak sesuai dengan idaman kita, maka ketahuilah Allah akan memberikan pahala kesabaran Asyiah istri Firaun pada kita, jika bersabar atas prilaku buruk suami.
Ibu, Allah swt tidak akan memberikan ujian dan kesulitan di luar kemampuan hamba-Nya. karena itu, jangan berkecil hati, teruslah bersabar dan jangan putus asa. Ibu pasti mampu melampaui semua masalah ini.
Dan, juga bila kita punya masalah, ketahuilah bahwa masih banyak orang-orang yang lebih sulit dari kita. Kondisi kita lebih baik dari mereka. Kita hendaknya MENSYUKURI APA YANG ADA, BUKAN MELIHAT YANG TIDAK ADA.
Dan ingatlah, musibah kita tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan musibah yang menimpa Imam Husain as, Imam kita.
Semoga bermanfaat dan dapat membantu Ibu. Amiin
[Euis Daryati]
Post a Comment
mohon gunakan email