Semarang – Kodam IV/Diponegoro terus melakukan
antisipasi munculnya paham ISIS di Jawa Tengah terutama di daerah yang
sudah terindikasi. Beberapa di antaranya yaitu di Solo, Kabupaten
Kebumen, dan Pantura.
Hal itu diungkapkan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo saat melepas anggota Batalyon Infantri (Yonif) 405 surya kusuma , Banyumas, Jawa Tengah ke perbatasan di Kalimantan Utara di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Semarang – Kodam IV/Diponegoro terus melakukan antisipasi munculnya paham ISIS di Jawa Tengah terutama di daerah yang sudah terindikasi. Beberapa di antaranya yaitu di Solo, Kabupaten Kebumen, dan Pantura.
Hal itu diungkapkan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo saat melepas anggota Batalyon Infantri (Yonif) 405 surya kusuma , Banyumas, Jawa Tengah ke perbatasan di Kalimantan Utara di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Pantauan khususnya Solo, Kebumen, Pantura, yang ada indikator itu,” kata Sunindyo, Senin (11/8/2014).
Ia menambahkan segala upaya sudah dilakukan untuk menangkal paham radikal tersebut. Jika masih ada bendera ISIS maka akan diturunkan dan jika terlihat ada grafiti logo ISIS maka langsung dihapus.
“NKRI ini sudah final, jangan ada lagi ideologi lain apalagi ekstrim. Kalau ada bendera diturunkan dan grafiti kita hapus,” tegas Sunindyo.
“Kodam IV untuk seluruh kemampuan saya gerakkan untuk memberikan penjelasan agar tidak terpengaruh,” imbuhnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan seluruh pihak sudah ikut membantu mengantisipasi paham ISIS termasuk ormas keagamaan dan kebudayaan. Selain itu dari segi pendidikan, dinas pendidikan juga diminta berkoordinasi agar paham ISIS tidak masuk di kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Ormas keagamaan akan aktif, tokoh budaya juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat kalau itu (ISIS) keliru. Itu (ISIS) bukan milik kita, bukan cara kita, kita tolak,” tandas Ganjar.
Hal itu diungkapkan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo saat melepas anggota Batalyon Infantri (Yonif) 405 surya kusuma , Banyumas, Jawa Tengah ke perbatasan di Kalimantan Utara di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Semarang – Kodam IV/Diponegoro terus melakukan antisipasi munculnya paham ISIS di Jawa Tengah terutama di daerah yang sudah terindikasi. Beberapa di antaranya yaitu di Solo, Kabupaten Kebumen, dan Pantura.
Hal itu diungkapkan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo saat melepas anggota Batalyon Infantri (Yonif) 405 surya kusuma , Banyumas, Jawa Tengah ke perbatasan di Kalimantan Utara di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Pantauan khususnya Solo, Kebumen, Pantura, yang ada indikator itu,” kata Sunindyo, Senin (11/8/2014).
Ia menambahkan segala upaya sudah dilakukan untuk menangkal paham radikal tersebut. Jika masih ada bendera ISIS maka akan diturunkan dan jika terlihat ada grafiti logo ISIS maka langsung dihapus.
“NKRI ini sudah final, jangan ada lagi ideologi lain apalagi ekstrim. Kalau ada bendera diturunkan dan grafiti kita hapus,” tegas Sunindyo.
“Kodam IV untuk seluruh kemampuan saya gerakkan untuk memberikan penjelasan agar tidak terpengaruh,” imbuhnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan seluruh pihak sudah ikut membantu mengantisipasi paham ISIS termasuk ormas keagamaan dan kebudayaan. Selain itu dari segi pendidikan, dinas pendidikan juga diminta berkoordinasi agar paham ISIS tidak masuk di kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Ormas keagamaan akan aktif, tokoh budaya juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat kalau itu (ISIS) keliru. Itu (ISIS) bukan milik kita, bukan cara kita, kita tolak,” tandas Ganjar.
Post a Comment
mohon gunakan email