Konspirasi :
Dengan semboyan menebar cahaya sunnah, seolah memberikan pencerahan kepada kaum muslim untuk kembali kepada Quran dan Hadits. Namun dalam materi yang disampaikan justru dipelintirkan dari ajaran Islam sesungguhnya. Radio Rodja merupakan corong informasi untuk menyebarluaskan paham Wahabi di Indonesia. Ajaran ini selalu berslogan pemurnian syariat Islam. Namun apa yang terjadi, justru banyak fitnah terhadap ajaran Islam yang sebenarnya, yang terpelihara sejak zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, melalui “ulama” pewaris Nabi. Berikut adalah beberapa fakta penyamaran Radio Rodja yang belum pernah terungkap :
1. Kata RODJA : berasal dari suku gothic [Bavaria], yang memiliki arti “SEE” atau MELIHAT.
2. Logo radio RODJA : setelah diputar 115° derajat ke kiri, lalu menutup huruf “ r “ warna putih dengan warna merah dan memutihkan warna merah dibagian tengah, maka mucul gambar kelopak mata. Simbol mata dihilangkan, tapi tersisa tetes air mata [air mata Horus] di ujung kelopak mata. Kesimpulannya logo Rodja berbentuk mata satu disamarkan, dengan tetes air mata Horus.
3. Tag-line radio RODJA : ‘menebar cahaya sunnah’. Mengapa memilih kata “cahaya”, karena ini bagian dari ILLUMINATI, yaitu kelompok cahaya. ILLUMINATI berasal dari bahasa latin illuminatus yang berarti tercerahkan.
4. Frekuensi radio RODJA 756 am: memiliki makna yang mengejutkan antara lain: “ IDEOLOGI RASA BENCI “ [an ideology of hate] “ KHOTBAH KEBENCIAN MURNI ” [preaching pure hatred] Bagaimana mungkin suatu angka dapat memiliki arti. Hal ini bisa terjadi, karena sebenarnya dalam setiap huruf terdapat persamaan angkanya, dalam hal ini yang dipakai persamaan huruf-huruf Jewish [Yahudi]. Ilmu tentang masalah ini adalah teknik kalkulasi persamaan angka-huruf yang diterjemahkan ke angka, ataupun huruf. Sehingga susunan angka tersebut memiliki makna dalam bentuk kata atau kalimat. Berdasarkan fakta yang terungkap, radio RODJA [Rodja network] yang menyebarluaskan paham Wahabi adalah bagian dari ILLUMINATI [kelompok cahaya] dengan kedok agama Islam.
Adam Weishaupt hanyalah kelanjutan tangan ordo Kabala putih, yaitu salah satu ordo Kabala [ordo rahasia Yahudi tertua yang telah berusia lebih kurang 4.000 tahun] yang lebih menekankan misi politik, di samping mengembangkan ajaran Kabala dalam menyembah Lucifer. Mereka merumuskan, misi Kabala adalah menentukan arah peradaban manusia guna membentuk “Tatanan Dunia Baru” [Novus Ordo Seclorum] dan “Pemerintahan Satu Dunia” [E Pluribus Unum] di bawah kepemimpinan kaum Yahudi. Adam Weishaupt inilah perumus The Protocols of the Elders of Zion [protokol tokoh-tokoh zionisme] yang berisi agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Mengapa mereka selalu menampakkan simbol mata satu, meskipun disamarkan. Karena simbol ini secara gaib [magis] mereka percayai sebagai suatu “kekuatan supranatural” yang memberikan proteksi [perlindungan]. Melalui simbol ini juga merupakan identitas dan pesan akan cita-cita NEW WORLD ORDER.
Tidak ada sesuatu tercipta dengan sendirinya, melainkan ada yang menciptakan. Tidak juga sebuah simbol mata satu diciptakan sekedar coretan belaka, melainkan bermakna dan bertujuan. Lalu mengapa tujuan mereka disembunyikan terselubung simbol. Karena api laksana air dan air laksana api.
Jika manusia mau berpikir, merenung, dan merasa dengan segenap hati, tentu dapat memahami pesan tersembunyi yang mereka sampaikan. (Sumber : Almuslimuna)
SENYUMAN UNTUK RODJA TV YANG ANTi SYiAH
Addarimi Alwahhabi menggambarkan, bahwa Arys-nya Allah itu berada di satu tempat, sedangkan kursi-nya Allah itu berada di tempat yang letaknya lebih rendah daripada Arsy. Lantas Allah yang di dalam firman-Nya menyatakan Arrahmaanu `alal `arsyis tawaa, diterjemahkan oleh kaum Wahhabi sbb: Allah itu duduk di atas Asry.
Saat Barat dan wahabi setan nejed berjualan “Syiah”
- wahabi terus menghantam Syiah dengan target dana Arab Saudi terus mengalir kekantong mereka, karena serakah maka pengikut wahabi cuma disuruh jualan madu dan buku ! Ustad wahabi kaya tapi pengikut tertipu.
- Wahabi jualan kecap dengan menuduh Syiah dan NU sesat. Batilnya wahabi disatu sisi bermuka manis didepan kaum NU seolah olah mereka pembela Islam, padahal dibelakang mereka mewahabinisasi NU
- Barat yang anti Iran terus mempropagandakan bahwa syiah sesat. Padahal Barat sangat senang mendukung ide wahabinisasi dikalangan NU.
Perhatikanlah gambar milik kaum Nashrani di atas,
tidak ada bedanya sama sekali dengan apa yang diajarkan oleh Salafi
Wahabi tentang jati diri Tuhan. Apakah ajaran Salafi Wahabi tadi (yang
mereka klaim berasal dari hadits shahih) adalah hasil copy paste dari
ajaran orang-orang Yahudi dan Nashrani ini? Kenapa ini bisa terjadi?
Karena akidah Salafi Wahabi berasal dari hadits-hadits palsu Israiliyat,
yakni karangan orang-orang Bani Israil yang telah Allah sesatkan.
Oleh karenanya, sudah selayaknya kita meragukan dogma tajsim dan tasybih kaum Salafi Wahabi, sebag tajsim dan tasybih itu sangat diwanti-wanti dan dilarang dalam Islam. Terkadang, kaum Salafi Wahabi masih saja mengelak dan memutar kata dari tuduhan tajsim ini. Namun, jika yang demikian bukan tajsim, lalu yang bagaimana lagi yang dinamakan tajsim? Berhati-hatilah wahai umat Islam dari mengikuti faham mereka ini agar kita tidak terperosok dalam kemusyrikan dan kekafiran.
Namun sayangnya, semakin mereka dikritik, maka akan semakin keras menentang (mungkin karena memang seperti itulah watak asli mereka). Mereka merasa paling benar. Nyata-nyata mereka yang keliru, tetapi malah mereka yang bersikap lebih keras kepada umat Islam yang coba meluruskan, lalu menudingkan tuduhan kafir. Dalam buku mereka, Halaqat Mamnu’ah karangan Hisyam al-Aqqad dinyatakan:
”Barang siapa yang menafsirkan kata istawa dengan istawla (menguasai), maka dia kafir.”.
Dari pemaparan ringkas di atas, Anda dapat mengerti bagaimana kualitas akal pikiran sebagian ulama Mujassimah yang menjadi rujukan Salafi Wahabi. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Ibnu al-Jauzi mensifati mereka sebagai para ahli hadits dungu. Adakah kedunguan yang melebihi kedunguan kaum yang sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk di sebuah kursi yang dipikul oleh empat malaikat dalam rupa berbeda-beda, sesekali meyakini bahwa Allah SWT bersemayam di atas Arasy-Nya yang ditegakkan di atas punggung delapan ekor banteng yang mengapung di atas air di sebuah rumah di atas langit ketujuh, dan sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk berselonjor sambil meletakkan salah satu kaki-Nyadi atas kaki-Nya yang lain? Itu semua adalah hadits-hadits palsu buatan Bani Israil yang dikenal riwayat-riwayat Israiliyat. Masihkah Salafi Wahabi tidak menyadarinya, melainkan malah menganggap dirinya yang paling benar?
Stop, mulai sekarang dan seterusnya, hendaklah umat Islam tidak
menonton TV Rodja, TV Insan, TV Wesal, SUNNAH TV, AHSAN TV, dan Trans 7 …
!!
Jika itu anda lakukan maka wahabi akan mati angin !
Sayangnya, tidak sedikit dari kalangan awam NU yang terkadang tidak sadar bahwa siaran siaran TV wahabi adalah upaya wahabinisasi di basis basis NU. Semoga dengan informasi ini, para pencari informasi keagamaan akan semakin tercerahkan.
Wahabi Mengaku Sebagai Salafi untuk Melawan NU.
“Wahabi, biang dari segala aksi teror Islam garis keras di seluruh
dunia”. Gendrang perang itu ditabuh oleh seorang alumnus Perguruan
Tinggi Wahabi, Prof, DR. Said Aqil Siroj MA.
Pertanyaannya kemudian, mengapa polemik terhadap cara penyelenggaraan hari ulang tahun Nabi Muhammad ini kembali muncul?
“Ya, memang ada muncul kelompok-kelompok ini (yang anti peringatan Maulud Nabi)…Memang mereka tidak berhenti (untuk terus melancarkan ajaran-ajarannya), dan mereka itu noisy, bising, bikin macam-macam di media sosial.”.
Pengamat Islam, Azyumardi Azra.
Pengamat Islam dan staf pengajar Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra mengatakan, polemik tentang
peringatan acara tersebut “bukanlah sesuatu yang baru”.
Menurutnya, polemik itu pernah terjadi di masa lalu, ketika sekelompok kecil umat Islam menganggapnya sebagai bidah atau kegiatan yang tidak pernah diperintahkan Nabi Muhammad terkait ibadah.
Walaupun sempat memunculkan perpecahan di antara penganut Islam baik secara sosial atau politik, konflik di seputar peringatan Maulud Nabi itu, akhirnya meredah — tidak menjadi diskursus sosial.
Salah-satu indikasi bisa dilacak dari lontaran sikap atau pertanyaan di sosial media tentang perayaan itu, yang menemukan momentum puncaknya pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad.
Kelompok Salafi-Wahabi radikal disebut sebagai kelompok yang mengkritisi peringatan Maulud Nabi Muhammad.
“Ya, memang ada muncul kelompok-kelompok ini (yang anti peringatan Maulud Nabi),” kata Azyumardi kepada BBC Indonesia, melalui telepon, Kamis siang.
Menurutnya, kelompok yang terpengaruh ideologi Salafi-Wahabi radikal ini, memanfaatkan sosial media untuk melancarkan kritiknya terhadap penyelenggaraan Maulud Nabi yang sebagian dianggap mereka menyalahi ajaran Islam.
“Memang mereka tidak berhenti (untuk terus melancarkan ajaran-ajarannya), dan mereka itunoisy, bising, bikin macam-macam di media sosial”, kata Azyumardi.
Ditanya kenapa kelompok ini muncul di masyarakat, Azyumardi mengatakan, ini tidak terlepas dari dampak globalisasi informasi. “Jadi tidak bisa dielakkan.”.
Tetapi, lanjut Azyumardi, tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad tidak bisa dihilangkan dari masyarakat indonesia. “Seluruh ormas Islam arus utama (mainstream), NU dan Muhammadiyah, semua merayakan Maulud,” katanya.
Jadi, “kalau mau ekspor (ajaran Salafi-Wahabi radikal), bakal tidak akan laku ke Indonesia. Jadi kontraproduktif,” tandas Azyumardi.
MetroTV pernah memunculkan tokoh bernama Prof. DR. Azyumardi Azra. Ketika diberi kesempatan menyampaikan pandangannya (27 Agustus 2012), Azra mengatakan, kebencian terhadap syi’ah di Indonesia berasal dari paham salafy-wahaby yang merupakan ‘ideologi’ trans nasional.
Azra juga mengatakan, bahwa di tahun 1980-an, para penganut paham salafy-wahaby yang sangat anti syi’ah ini, getol meminta pemerintah Soeharto untuk ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah di Indonesia, namun ditolak Soeharto.
Ketika itu Azra juga menunjukkan rasa herannya, mengapa kaum Nahdliyin yang secara tradisi dikatakan (oleh mendiang Abdurrahman Wahid) syi’ah kultural (kini tahu-tahu) justru memberangus syi’ah. Hal itu, kata Azra kemungkinan kaum Nahdliyin di Sampang sudah disusupi paham salafy-wahaby yang anti syi’ah.
Dr.Muhsin Labib Dosen Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah ( yang merupakan lulusan Qum Iran) pernah mengatakan, “Orang yang anti Syiah adalah orang yang ekstrimis dan menjadi ancaman bagi negara Republik Indonesia.”
Mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah mengatakan bahwa NU (Nahdlatul Ulama) itu syi’ah kultural.banyak tradisi keagamaan yang hingga kini masih dijalankan oleh kalangan muslim NU bersumber dari perngaruh ajaran Syiah.
Mungkin sebab ini lah yang menjelaskan mengapa seorang Gus Dur (alm) pernah berujar bahwa NU itu adalah Syiah minus imamah, sebaliknya Syiah itu NU plus imamah. Lebih jauh, Greg Barton, salah satu pemerhati masalah NU, mengutip ucapan Gus Dur, bahwa sarjana-sarjana NU harus memahami Islam Syiah jika mereka hendak memahami tradisionalisme Islam Sunni di Indonesia.
MetroTV memunculkan tokoh bernama Prof. DR. Azyumardi Azra.
Ketika diberi kesempatan menyampaikan pandangannya (27 Agustus 2012),
Azra mengatakan, kebencian terhadap syi’ah di Indonesia berasal dari
paham salafy-wahaby yang merupakan ‘ideologi’ trans nasional.
Azra juga mengatakan, bahwa di tahun 1980-an, para penganut paham salafy-wahaby yang sangat anti syi’ah ini, getol meminta pemerintah Soeharto untuk ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah di Indonesia, namun ditolak Soeharto.
Azra mencitrakan Salafy-Wahaby sebagai ‘ideologi’ trans nasional yang menjadi sumber radikalisme.
Menurut Azra, ketika di tahun 1980-an sejumlah tokoh Islam (ahlussunnah wal jama’ah) meminta pemerintah Soeharto untuk ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah di Indonesia, Soeharto menolaknya. Kalau benar hal itu pernah terjadi, maka penolakan Soeharto kala itu bisa dirasakan akibatnya di masa-masa sekarang. Yaitu, merebaknya paham sesat syi’ah yang antara lain menghasilkan konflik di Sampang.
Kalau benar sejumlah tokoh Islam (ahlussunnah wal jama’ah) pada tahun 1980-an pernah meminta pemerintah ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah, kemungkinan besar bukan hanya karena adanya perbedaan akidah, tetapi pastilah ada hal-hal lain yang juga mengkhawatirkan. Seperti diketahui, Revolusi Syi’ah di Iran terjadi pada tahun 1979. Ayatullah Khomeini saat mempunyai misi mengekspor revolusi syi’ah ke seluruh belahan dunia, terutama di negara berpenduduk Islam.
Azyumardi menegaskan bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi kaum muslimin untuk memperkuat dan memberdayakan Islam washataniyyah dalam berbagai aspek kehidupan. Keterbelakangan umat dalam kehidupan ekonomi dan pendidikan khususnya menciptakan suasana yang tidak cukup kondusif, deprivasi dalam ekonomi dapat menjerumuskan orang ke dalam pemahaman dan tindakan radikal yang tidak menguntungkan, tegas Azyumardi.
Azyumardi Azra: Islam Sunni banyak persamaan dengan Islam Syiah.
DR. Khalid Al-Walid adalah alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif Hidayatullah adalah “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
Tahun 2008 lalu, saat disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Azyumardi Azra pada bagian akhir acara, bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab Syi’ah?”
“Jangan salah duga,” lanjut Azyumardi Azra.
“Saya akan bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam,” lanjut Direktur Sekolah Pascasarjana UIN tersebut. (Syiahali/Ahlul-Bait-Indonesia/ABNA/ABNS)
Dalam situs mereka mengatakan radio
Rodja sebagai akronim : Radio Dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Salah
satu misi Rodja adalah pemurnian syariat Islam dari segala bentuk
syirik, bid’ah dan pemikiran menyimpang.
Dengan semboyan menebar cahaya sunnah, seolah memberikan pencerahan kepada kaum muslim untuk kembali kepada Quran dan Hadits. Namun dalam materi yang disampaikan justru dipelintirkan dari ajaran Islam sesungguhnya. Radio Rodja merupakan corong informasi untuk menyebarluaskan paham Wahabi di Indonesia. Ajaran ini selalu berslogan pemurnian syariat Islam. Namun apa yang terjadi, justru banyak fitnah terhadap ajaran Islam yang sebenarnya, yang terpelihara sejak zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, melalui “ulama” pewaris Nabi. Berikut adalah beberapa fakta penyamaran Radio Rodja yang belum pernah terungkap :
1. Kata RODJA : berasal dari suku gothic [Bavaria], yang memiliki arti “SEE” atau MELIHAT.
2. Logo radio RODJA : setelah diputar 115° derajat ke kiri, lalu menutup huruf “ r “ warna putih dengan warna merah dan memutihkan warna merah dibagian tengah, maka mucul gambar kelopak mata. Simbol mata dihilangkan, tapi tersisa tetes air mata [air mata Horus] di ujung kelopak mata. Kesimpulannya logo Rodja berbentuk mata satu disamarkan, dengan tetes air mata Horus.
3. Tag-line radio RODJA : ‘menebar cahaya sunnah’. Mengapa memilih kata “cahaya”, karena ini bagian dari ILLUMINATI, yaitu kelompok cahaya. ILLUMINATI berasal dari bahasa latin illuminatus yang berarti tercerahkan.
4. Frekuensi radio RODJA 756 am: memiliki makna yang mengejutkan antara lain: “ IDEOLOGI RASA BENCI “ [an ideology of hate] “ KHOTBAH KEBENCIAN MURNI ” [preaching pure hatred] Bagaimana mungkin suatu angka dapat memiliki arti. Hal ini bisa terjadi, karena sebenarnya dalam setiap huruf terdapat persamaan angkanya, dalam hal ini yang dipakai persamaan huruf-huruf Jewish [Yahudi]. Ilmu tentang masalah ini adalah teknik kalkulasi persamaan angka-huruf yang diterjemahkan ke angka, ataupun huruf. Sehingga susunan angka tersebut memiliki makna dalam bentuk kata atau kalimat. Berdasarkan fakta yang terungkap, radio RODJA [Rodja network] yang menyebarluaskan paham Wahabi adalah bagian dari ILLUMINATI [kelompok cahaya] dengan kedok agama Islam.
Radio RODJA memakai kata cahaya, di tag-line nya namun sesungguhnya
sumber cahaya tersebut berasal dari bara api menyala-nyala yang sangat
panas. Melalui fakta ini, segala hal terkait paham Wahabi berupa para
ustadz, link website, pelatihan Wahabi, kelompok paham turunan Wahabi
dan seluruh aparatnya adalah alat, tunggangan atau disokong oleh Yahudi,
yang digunakan untuk memecah belah umat manusia di muka bumi melalui
trinitas tauhid dan masalah “bid’ah” versi Wahabi. Sehingga “umat Islam
digiring bersikap anti” terhadap dzikir, tahlil, maulid, ziarah kubur,
tawassul, tasawuf, ber-mahzab dan banyak hal yang Wahabi lakukan untuk
menjauhkan umat Islam beribadah kepada ALLAH.
Sejarah
kelahiran perkumpulan rahasia [secret societies] yang melambangkan
dirinya dengan “Mata satu” bermula sejak awal zaman pemerintahan
raja-raja Mesir purba [Firaun] yang berkuasa sejak ribuan tahun lalu.
Ini bermula dengan sejarah pemerintahan Firaun Horus atau yang lebih
dikenal dalam catatan hieroglif Mesir purba sebagai Tuhan Matahari atau
Sun God.
Adam Weishaupt membentuk sebuah ''Secret Society'' yang disebut Ordo
Illuminati pada tanggal 1 Mei 1776. Seorang keturunan Yahudi dan
berlatar belakang pendidikan sebagai Jesuit. Weishaupt adalah Guru Besar
Hukum Canon di Universitas Ingolstadt di Bavaria, bagian dari Jerman.
Illuminati berusaha untuk membentuk New World Order [Tatanan Dunia
Baru].
Adam Weishaupt hanyalah kelanjutan tangan ordo Kabala putih, yaitu salah satu ordo Kabala [ordo rahasia Yahudi tertua yang telah berusia lebih kurang 4.000 tahun] yang lebih menekankan misi politik, di samping mengembangkan ajaran Kabala dalam menyembah Lucifer. Mereka merumuskan, misi Kabala adalah menentukan arah peradaban manusia guna membentuk “Tatanan Dunia Baru” [Novus Ordo Seclorum] dan “Pemerintahan Satu Dunia” [E Pluribus Unum] di bawah kepemimpinan kaum Yahudi. Adam Weishaupt inilah perumus The Protocols of the Elders of Zion [protokol tokoh-tokoh zionisme] yang berisi agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Mengapa mereka selalu menampakkan simbol mata satu, meskipun disamarkan. Karena simbol ini secara gaib [magis] mereka percayai sebagai suatu “kekuatan supranatural” yang memberikan proteksi [perlindungan]. Melalui simbol ini juga merupakan identitas dan pesan akan cita-cita NEW WORLD ORDER.
Tidak ada sesuatu tercipta dengan sendirinya, melainkan ada yang menciptakan. Tidak juga sebuah simbol mata satu diciptakan sekedar coretan belaka, melainkan bermakna dan bertujuan. Lalu mengapa tujuan mereka disembunyikan terselubung simbol. Karena api laksana air dan air laksana api.
Jika manusia mau berpikir, merenung, dan merasa dengan segenap hati, tentu dapat memahami pesan tersembunyi yang mereka sampaikan. (Sumber : Almuslimuna)
ADA APA DENGAN RADIO RODJA & RODJA TV ? Bid’ahnya Rodja TV, TV INSAN, SUNNAH TV, AHSAN TV, TV WESAL.
Akhir-akhir ini semakin marak dan tersebar dakwah wahabi di basis
basis NU. Memang wahabi penuh gelontoran uang, namun NU kini yang dalam
bahaya !
Skandal Illuminati Radio Rodja.
Konspirasi :
Dalam situs mereka mengatakan radio Rodja sebagai akronim : Radio
Dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Salah satu misi Rodja adalah pemurnian
syariat Islam dari segala bentuk syirik, bid’ah dan pemikiran
menyimpang.
Dengan semboyan menebar cahaya sunnah, seolah memberikan pencerahan
kepada kaum muslim untuk kembali kepada Quran dan Hadits. Namun dalam
materi yang disampaikan justru dipelintirkan dari ajaran Islam
sesungguhnya. Radio Rodja merupakan corong informasi untuk
menyebarluaskan paham Wahabi di Indonesia
.
Ajaran ini selalu berslogan pemurnian syariat Islam. Namun apa yang
terjadi, justru banyak fitnah terhadap ajaran Islam yang sebenarnya,
yang terpelihara sejak zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam,
melalui “ulama” pewaris Nabi. Berikut adalah beberapa fakta penyamaran
Radio Rodja yang belum pernah terungkap:
1. Kata RODJA : berasal dari suku gothic [Bavaria], yang memiliki arti “SEE” atau MELIHAT.
2. Logo radio RODJA : setelah diputar 115° derajat ke kiri, lalu
menutup huruf “ r “ warna putih dengan warna merah dan memutihkan warna
merah dibagian tengah, maka mucul gambar kelopak mata. Simbol mata
dihilangkan, tapi tersisa tetes air mata [air mata Horus] di ujung
kelopak mata. Kesimpulannya logo Rodja berbentuk mata satu disamarkan,
dengan tetes air mata Horus.
3. Tag-line radio RODJA : ‘menebar cahaya sunnah’. Mengapa memilih
kata “cahaya”, karena ini bagian dari ILLUMINATI, yaitu kelompok cahaya.
ILLUMINATI berasal dari bahasa latin illuminatus yang berarti
tercerahkan.
4. Frekuensi radio RODJA 756 am: memiliki makna yang mengejutkan
antara lain: “ IDEOLOGI RASA BENCI “ [an ideology of hate] “ KHOTBAH
KEBENCIAN MURNI ” [preaching pure hatred] Bagaimana mungkin suatu angka
dapat memiliki arti. Hal ini bisa terjadi, karena sebenarnya dalam
setiap huruf terdapat persamaan angkanya, dalam hal ini yang dipakai
persamaan huruf-huruf Jewish [Yahudi]. Ilmu tentang masalah ini adalah
teknik kalkulasi persamaan angka-huruf yang diterjemahkan ke angka,
ataupun huruf. Sehingga susunan angka tersebut memiliki makna dalam
bentuk kata atau kalimat. Berdasarkan fakta yang terungkap, radio RODJA
[Rodja network] yang menyebarluaskan paham Wahabi adalah bagian dari
ILLUMINATI [kelompok cahaya] dengan kedok agama Islam.
.
Radio RODJA memakai kata cahaya, di tag-line nya namun sesungguhnya
sumber cahaya tersebut berasal dari bara api menyala-nyala yang sangat
panas. Melalui fakta ini, segala hal terkait paham Wahabi berupa para
ustadz, link website, pelatihan Wahabi, kelompok paham turunan Wahabi
dan seluruh aparatnya adalah alat, tunggangan atau disokong oleh Yahudi,
yang digunakan untuk memecah belah umat manusia di muka bumi melalui
trinitas tauhid dan masalah “bid’ah” versi Wahabi
.
Sehingga “umat Islam digiring bersikap anti” terhadap dzikir,
tahlil, maulid, ziarah kubur, tawassul, tasawuf, ber-mahzab dan banyak
hal yang Wahabi lakukan untuk menjauhkan umat Islam beribadah kepada
ALLAH.
Sejarah kelahiran perkumpulan rahasia [secret societies] yang
melambangkan dirinya dengan “Mata satu” bermula sejak awal zaman
pemerintahan raja-raja Mesir purba [Firaun] yang berkuasa sejak ribuan
tahun lalu. Ini bermula dengan sejarah pemerintahan Firaun Horus atau
yang lebih dikenal dalam catatan hieroglif Mesir purba sebagai Tuhan
Matahari atau Sun God. Adam Weishaupt membentuk sebuah ”Secret Society”
yang disebut Ordo Illuminati pada tanggal 1 Mei 1776. Seorang keturunan
Yahudi dan berlatar belakang pendidikan sebagai Jesuit. Weishaupt adalah
Guru Besar Hukum Canon di Universitas Ingolstadt di Bavaria, bagian
dari Jerman. Illuminati berusaha untuk membentuk New World Order
[Tatanan Dunia Baru].
Adam Weishaupt hanyalah kelanjutan tangan ordo Kabala putih, yaitu
salah satu ordo Kabala [ordo rahasia Yahudi tertua yang telah berusia
lebih kurang 4.000 tahun] yang lebih menekankan misi politik, di samping
mengembangkan ajaran Kabala dalam menyembah Lucifer
.
Mereka merumuskan, misi Kabala adalah menentukan arah peradaban
manusia guna membentuk “Tatanan Dunia Baru” [Novus Ordo Seclorum] dan
“Pemerintahan Satu Dunia” [E Pluribus Unum] di bawah kepemimpinan kaum
Yahudi. Adam Weishaupt inilah perumus The Protocols of the Elders of
Zion [protokol tokoh-tokoh zionisme] yang berisi agenda besar dengan
tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Mengapa mereka
selalu menampakkan simbol mata satu, meskipun disamarkan
.
Karena simbol ini secara gaib [magis] mereka percayai sebagai suatu
“kekuatan supranatural” yang memberikan proteksi [perlindungan].
Melalui simbol ini juga merupakan identitas dan pesan akan cita-cita NEW
WORLD ORDER.
.
Tidak ada sesuatu tercipta dengan sendirinya, melainkan ada yang
menciptakan. Tidak juga sebuah simbol mata satu diciptakan sekedar
coretan belaka, melainkan bermakna dan bertujuan. Lalu mengapa tujuan
mereka disembunyikan terselubung simbol. Karena api laksana air dan air
laksana api.
.
Jika manusia mau berpikir, merenung, dan merasa dengan segenap
hati, tentu dapat memahami pesan tersembunyi yang mereka sampaikan.
SENYUMAN UNTUK RODJA TV YANG ANTi SYiAH
Bid’ahnya Rodja TV.
Kepedulian akan bahaya kesesatan wahabi terus
bergulir. Tuntutlah ilmunya, cari tahu bagaimana sesungguhnya wahabi dan
Zionis melakukan persekongkolan jahat untuk memerangi Islam dan kaum
Muslimin. Ketika itu terjadi alangkah sadisnya mereka itu !
TV RODJA, BID`AH-NYA KAUM WAHHABI.
buku “Zionis & Syiah bersatu hantam Islam”, fitnah murahan wahabi yang merupakan loyalis zionis dan antek antek USA.
Melihat TV adalah tergolong amalan bid`ah,dalam pengertian karena
tidak pernah dicontohkan oleh Nabi SAW dan para salaf.Namun, kali ini
kaum Wahhabi yang selalu mempromosikan diri sebagai kelompok anti
bid`ah, justru terjebak oleh perbuatan bid`ah menurut definisi mereka
sendiri, karena banyaknya keterlibatan tokoh-tokoh Wahhabi Indonesia
dalam memunculkan amalan bid`ah dengan mengudaranya TV Rodja
.
Acara-acara yang ditayangkan oleh TV Rodja, memang tampaknya
menyerupai pengajian dan majelis ta`lim mencari ilmu agama, namun
hakikatnya jika diteliti, adalah upaya kaum Wahhabi dalam menyesatkan
aqidah umat Islam Indonesia.
Bagaimana tidak, warga mayoritas umat Islam Indonesia adalah
penganut Ahlussunnah wal Jamaah bermadzhab Syafi`i, sedangkan isi acara
yang ditayangkan TV Rodja adalah murni ajaran Wahhabi penganut Muhammad
bin Abdul Wahhab Annajdi.
Padahal, kauml Wahhabi itu termasuk sektesesat Mujassimah. Coba
tengok salah satu keyakinan tokoh Wahhabi, yaitu Addarimi Alwahhabi (ini
bukan nama Imam Addarimi ulama Sunni Ahli hadits).
Addarimi Alwahhabi menulis buku tentang sifat Allah dengan menyebutkan:
ALLAH TURUN DARI ARSY MENUJU KE KURSI-NYA.
(kitab Annaqdl, halaman 73, terbitan Darul Kutub Al-ilmiyah yang dita`liq oleh Muhammad Hamid Alfaqiy). Pernyataan Addarimi Alwahhabi ini jelas-jelas menisbatkan kepemilikan jasmani yang dilakukan oleh pentolan Wahhabi terhadap Dzat Allah.
ALLAH TURUN DARI ARSY MENUJU KE KURSI-NYA.
(kitab Annaqdl, halaman 73, terbitan Darul Kutub Al-ilmiyah yang dita`liq oleh Muhammad Hamid Alfaqiy). Pernyataan Addarimi Alwahhabi ini jelas-jelas menisbatkan kepemilikan jasmani yang dilakukan oleh pentolan Wahhabi terhadap Dzat Allah.
Addarimi Alwahhabi menggambarkan, bahwa Arys-nya Allah itu berada di satu tempat, sedangkan kursi-nya Allah itu berada di tempat yang letaknya lebih rendah daripada Arsy. Lantas Allah yang di dalam firman-Nya menyatakan Arrahmaanu `alal `arsyis tawaa, diterjemahkan oleh kaum Wahhabi sbb: Allah itu duduk di atas Asry.
Kemudian digambarkan oleh Addarimi Alwahhabi, bahwa terkadang Allah
itu turun dari Arsy-Nya menuju Kursi-Nya yang berada dilangit lebih
rendah. Karena sudah dimaklumi bahwa Allah menciptakan langit itu
berlapis hingga tujuh tingkat.Inti dari ajaran Aqidah Wahhabi adalah,
mereka meyakini bahwa Allah versi Wahhabi itu memiliki bentuk tubuh, dan
saatini Allah sedang berada di langit. TerkadangAllah duduk-duduk
di-Arsy-Nya, namun tak jarang Allah ingin jalan-jalan turun menuju ke
langit yang tingkatnya lebih rendah, karena Allah akan menikmati suasana
istirahat duduk-duduk di kursi-Nya.
Lantas apa bedanya aqidah Wahhabiyah ini dengan keyakinan para
penyembah berhala-berhala. Tuhan-tuhan berhala itu sengaja dibuat oleh
tangan mereka dalam bentuk patung yang memiliki bentuk jasmani. Mereka
berasumsi bahwa dengan tampaknya bentuk tuhan di depan mata, maka lebih
memudahkan mereka untuk menyembah dan mengingtnya, lantaran sudah ketemu
bentuk tubuh tuhannya itu.
Demikianlah gambaran aqidah asli pengelola TV Rodja yang
diperkenalkan kaum Wahhabi untuk diikuti oleh kaum awam, dengan tujuan
agar kaum awam dapat mengenal tuhan-nya kaum Wahhabi yang mempunyai
bentuk tubuh seperti berhala.
Hal yang tak kalah penting untuk diwaspadai oleh umat Islam juga,
adalah TV INSAN, SUNNAH TV, AHSAN TV, TV WESAL, serta tayangan Trans 7
yang ikut-ikutan menyiarkan dakwah sesat ala Wahhabiyah ini lewat
tayangan KHAZANAH, maka hendaklah umat Islam membaikot TV Trans 7 dengan
tidak menontonnya.
- wahabi terus menghantam Syiah dengan target dana Arab Saudi terus mengalir kekantong mereka, karena serakah maka pengikut wahabi cuma disuruh jualan madu dan buku ! Ustad wahabi kaya tapi pengikut tertipu.
- Wahabi jualan kecap dengan menuduh Syiah dan NU sesat. Batilnya wahabi disatu sisi bermuka manis didepan kaum NU seolah olah mereka pembela Islam, padahal dibelakang mereka mewahabinisasi NU
- Barat yang anti Iran terus mempropagandakan bahwa syiah sesat. Padahal Barat sangat senang mendukung ide wahabinisasi dikalangan NU.
Radio RODJA Menebar Cahaya Fulus?
Ada sesuatu yang menarik dan mengagetkan ketika saya membuka sebuah situs Salafy bernama: Lihat website: isnad. Bagi anda yang merupakan pengikut aliran Salafy tentu sudah mengenalnya dan sering membaca situs ini, bukan?
.
Sekarang coba anda buka halaman di situs tersebut Lihat website: isnad ->fatwa-syaikh-fauzan-tentang-tv-televisi, lalu geser turun sampai ke bawah, maka anda akan melihat sebuah gambar seperti ini:
Radio Rodja Menebar Cahaya Fulus. Logo telah berubah menjadi (maaf) celana dalam.
Bagaimana tanggapan anda? menarik bukan? :)
Menguak Kesamaan Aqidah Salafi Wahabi dengan Yahudi
.
Anda jangan terperanjat jika kami katakan akidah Salafi Wahabi itu
sangat mirip dengan akidah Yahudi dan Nasrani. Benarkah demikian? Mari
kita buktikan bersama!
.
Akidah tajsim dan tasybih telah menggelincirkan Salafi Wahabi hingga pada suatu keyakinan bahwa Allah seperti sosok seorang pemuda , berambut ikal , bergelombang dan mengenakan baju berwarna merah.
Klaim ini dikatakan oleh Ibnu Abu Ya’la dalam kitab Thabaqat
al-Hanabilah. Abu Ya’la mendasarkan pernyataan itu kepada hadits berikut
:
عن عكرمة اَن الرسول صلى الله عليه وسلّم قال: راَيت ربي عزّ وجلّ شَابا امرد جعد قطط عليه حلة حمراء
“Dari Ikrimah: bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku telah melihat
Tuhanku SWT berupa seorang pemuda berambut ikal bergelombang mengenakan
pakaian merah.” (Ibnu Abu Ya’la: Thabaqat al-Hanabilah, jilid 2, halaman 39)
.
Sungguh keji pengaruh riwayat palsu di atas. Riwayat-riwayat palsu
produk pikiran Yahudi itu kini berhasil membodohi akal pikiran para
pengikut Salafi Wahabi, sehingga mereka menerima keyakinan seperti itu.
Tidak diragukan lagi, hadits semacam ini adalah kisah-kisah Israiliyat yang bersumber dari orang-orang Bani Israil.
Salafi Wahabi memperjelas hadits di atas dengan hadits lain yang bercerita tentang Allah duduk di atas kursi emas, beralaskan permadani yang juga terbuat dari emas, dalam sebuah taman hijau. Singgasana (Arsy) Allah dipikul oleh empat malaikat dalam rupa yang berbeda-beda, yaitu seorang lelaki, singa, banteng dan burung elang. Keyakinan aneh semacam ini dipaparkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Kitab at-Tauhid wa Itsbat Shifat ar-Rab.
Siapakah Ibnu Khuzaimah? Dia adalah salah seorang ulama ahli hadits
yang banyak dipakai oleh Salafi Wahabi untuk dijadikan referensi. Namun
setelah semakin matang dalam pengembaraan intelektualnya, Ibnu
Khuzaimah menyesali diri telah menulis kitab tersebut, seperti
dikisahkan oleh al-Hafidz al-Baihaqi dalam kitab al-Asma wa ash-Shifat hal. 267.
Walaupun begitu, soko guru Salafi Wahabi, yaitu Ibnu Taimiyah tetap mengatakan bahwa Ibnu Khuzaimah adalah ”Imamnya Para Imam”
karena menurutnya telah banyak meriwayatkan hadits-hadits ’shahih’
tetang hakikah Dzat Tuhan (padahal yang sebenarnya hadits-hadits itu
kenal dengan nuansa tasybih dan hikayat Israiliyat). Oleh karena itu,
ketika mengomentari sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Ibnu
Taimiyah berkata :
”Hadits ini telah diriwayatkah oleh ’Imamnya Para Imam’ yaitu Ibnu
Khuzaimah dalam Kitab at-Tauhid yang telah ia syaratkan untuk tidak
berhujjah di dalamnya melainkan dengan hadits-hadits yang dinukil oleh
perawi adil dari perawi adil lainnya, sehingga bersambung kepada Nabi
SAW” (Ibnu Taimiyah: Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah, Jilid 3, hal. 192).
.
Maka tak heran jika Ibnu Taimiyah pun berkeyakinan sama buruknya,
seperti dalam Majmu’ Fatawa j. 4, h. 374, Ibn Taimiyah berkata “Para
ulama yang diridlai oleh Allah dan para wali-Nya telah menyatakan bahwa
Rasulullah Muhammad didudukan oleh Allah di atas ‘arsy bersama-Nya”.
Awalnya Ibnu Khuzaimah sangat meyakini bahwa seluruh hadits yang ia
muat di dalam kitabnya adalah shahih dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebab menurut pengakuannya ia telah meriwayatkanya dengan sanad
bersambung melalui para periwayat yang adil dan terpercaya. Demikian
sebagaimana ia tegaskan di awal kitab tersebut dan juga tertulis di
cover depan kitab at-Tauhid tersebut.
Gambar dibawah ini adalah scan teks tentang keyakinan tasybih dari Kitab at-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah, tahkik Muhammad Khalil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Lebanon 1403 H./1983, halaman 198.
Untuk lebih jelasnya kami tuliskan ulang hadits Israiliyat yang sudah menjadi bagian dari keyakinan kaum Salafi Wahabi itu sebagai berikut :
عن عبد الله عمر بن الخطاب بعث الى عبد الله بن العبّاس يساله: هل راى
محمّد صلى الله عليه وسلم ربّه؟ فارسل اِليه عبد الله بن العبّاس: ان نعم.
فردّ عليه عبدالله بن عمر رسوله: ان كيف راه؟ قال: فارسل انّه راه في روضة
خضراء دونه فِراش من ذهب على كرسي من ذهب يحمله اربعة من الملاىكة، ملك في
صورة رجل، و ملك في صورة ثور وملك في صورة نسر، وملك في صورة اسد
….. Abdullah ibnu Umar ibnu al-Khaththab mengutus seseorang untuk
menemui Ibnu Abbas menanyainya, ”Apakah Muhammad SAW melihat Tuhannya?”
Maka Abdullah ibnu Abbas mengutus seseorang kepadanya untuk menjawab,
”Ya, benar. Ia melihatnya.” Abdullah ibnu Umar meminta pesuruhnya
kembali kepada Ibnu Abbas untuk menanyakannya, ”Bagaimana ia
melihat-Nya?”. Ibnu Abbas menjawab melalui utusannya itu, ’Da
melihat-Nya berada di sebuah taman hijau, dibawah-Nya terdapat hamparan
permadani emas yang dipikul oleh empat malaikat; malaikat berupa seorang
laki-laki, malaikat berupa banteng, malaikat berupa burung elang, dan malaikat berupa singa.”. (Ibnu Khuzaimah: Kitab at-Tauhid, tahkik Muhammad Khalil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Lebanon 1403 H./1983 M, hal. 198).
Pembaca yang budiman, Ketika kami menggabungkan hadits Abu Ya’la
yang telah lalu dan hadits Ibnu Khuzaimah ini (dimana keduanya telah
menjadi dogma Salafi Wahabi), kami sungguh sangat terperanjat!. Kami
menjumpai adanya kesamaan antara dogma Salafi Wahabi itu dengan dogma
Nashrani, dalam hal ini gambar Tuhan milik mereka. Sebuah gambar yang
mengilustrasikan tentang hakikat Tuhan mereka, Yesus Kristus.
Lukisan itu sama persis dengan apa yang digambarkan oleh Salafi Wahabi, yaitu: seorang pemuda , berambut ikal bergelombang mengenakan pakaian merah, sedang duduk di atas kursi emas di taman hijau dibawah-Nya hamparan permadani emas yang dipikul oleh empat malaikat berupa seorang laki-laki, banteng (sapi hutan), burung elang, dan singa.
Dibawah ini gambaran milik umat Kristiani tentang Yesus Kristus,
silahkan Anda bandingkan dengan hadits Ya’la dan Ibnu Khuzaimah yang
direkomendasikan oleh Salafi Wahabi untuk diyakini oleh setiap
pengikutnya:
Oleh karenanya, sudah selayaknya kita meragukan dogma tajsim dan tasybih kaum Salafi Wahabi, sebag tajsim dan tasybih itu sangat diwanti-wanti dan dilarang dalam Islam. Terkadang, kaum Salafi Wahabi masih saja mengelak dan memutar kata dari tuduhan tajsim ini. Namun, jika yang demikian bukan tajsim, lalu yang bagaimana lagi yang dinamakan tajsim? Berhati-hatilah wahai umat Islam dari mengikuti faham mereka ini agar kita tidak terperosok dalam kemusyrikan dan kekafiran.
Namun sayangnya, semakin mereka dikritik, maka akan semakin keras menentang (mungkin karena memang seperti itulah watak asli mereka). Mereka merasa paling benar. Nyata-nyata mereka yang keliru, tetapi malah mereka yang bersikap lebih keras kepada umat Islam yang coba meluruskan, lalu menudingkan tuduhan kafir. Dalam buku mereka, Halaqat Mamnu’ah karangan Hisyam al-Aqqad dinyatakan:
من فسّر اِستوى باستولى فهو كافر
”Barang siapa yang menafsirkan kata istawa dengan istawla (menguasai), maka dia kafir.”.
Dari pemaparan ringkas di atas, Anda dapat mengerti bagaimana kualitas akal pikiran sebagian ulama Mujassimah yang menjadi rujukan Salafi Wahabi. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Ibnu al-Jauzi mensifati mereka sebagai para ahli hadits dungu. Adakah kedunguan yang melebihi kedunguan kaum yang sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk di sebuah kursi yang dipikul oleh empat malaikat dalam rupa berbeda-beda, sesekali meyakini bahwa Allah SWT bersemayam di atas Arasy-Nya yang ditegakkan di atas punggung delapan ekor banteng yang mengapung di atas air di sebuah rumah di atas langit ketujuh, dan sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk berselonjor sambil meletakkan salah satu kaki-Nyadi atas kaki-Nya yang lain? Itu semua adalah hadits-hadits palsu buatan Bani Israil yang dikenal riwayat-riwayat Israiliyat. Masihkah Salafi Wahabi tidak menyadarinya, melainkan malah menganggap dirinya yang paling benar?
La haula wa la quwwata ill billah. Semoga Allah mengilhamkan
kepada kita kemurnian akidah dan kesucian keyakinan tentang
sifat-sifat-Nya yang Maha Suci serta kematangan logika.
Jika itu anda lakukan maka wahabi akan mati angin !
TV Wahabi seperti AHSAN TV, SUNNAH TV, RODJA TV, dan lain-lain bertekad usir Syi’ah dari Indonesia dan mewahabinisasi kaum NU
Sayangnya, tidak sedikit dari kalangan awam NU yang terkadang tidak sadar bahwa siaran siaran TV wahabi adalah upaya wahabinisasi di basis basis NU. Semoga dengan informasi ini, para pencari informasi keagamaan akan semakin tercerahkan.
Wahabi Mengaku Sebagai Salafi untuk Melawan NU.
Warga Syiah Direlokasi, Ribuan Warga Girang dan Ucap Syukur
Pengungsi Syiah Sampang yang menuntut Pemerintah agar bisa
dikembalikan ke kampung halamannya, justru mendapat jawaban dengan
pengusiran paksa untuk menempati pemukiman yang telah disediakan
pemerintah di Puspoagro Sidoarjo. Ribuan warga sekitar yang menyaksikan
pengusiran paksa tersebut, girang dan mengucapkan syukur. Bahkan wakil
bupati Sampang sujud syukur atas kejadian tersebut.
|
Indonesia mempunyai Dasar Negara UUD 1945 dan IDEOLOGI
PANCASILA yang disana memuat tentang kebebasan beragama menurut aliran
kepercayaan masing-masing.
Semua warganegara Indonesia BERHAK untuk hidup dimanapun selama masih di wilayah NKRI.
Jadi pembubaran atau Pengusiran warga SYI”AH Indonesia kedaerah yang
NOTABENE BUKAN Rumah/wilayah/Kampungnya sendiri adalah RAWAN akan
KEKERASAN berikutnya dan PEMAKSAAN KEHENDAK.
Ribuan massa yang mengklaim sebagai perwakilan santri dari
berbagai pesantren di seluruh Madura melakukan demonstrasi sekaligus
mengusir 168 pengungsi Syiah yang bertahan di GOR Sampang pada Kamis
(20/6). Aksi ini dilakukan dibantu oleh aparat kepolisian. Demikian
keterangan Drs. Ahmad Hidayat kepada Islam Indonesia di Jakarta.
Menurut Sekretaris Jenderal Ahlul Bait Indonesia (ABI)
tersebut, para pengungsi yang tadinya memilih bertahan diseret secara
paksa untuk masuk ke dalam mobil-mobl yang disediakan dan akan membawa
mereka ke Sidoarjo. Beberapa anggota polisi wanita (Polwan) bahkan
menggiring dan menyeret beberapa pengungsi wanita dari dalam GOR
Sampang. “Sebetulnya kami tidak setuju dengan upaya relokasi tersebut
dan memilih untuk bertahan di GOR Sampang, tapi apa daya kami menghadapi
paksaan massa yang ribuan dan ratusan polisi yang mengusir kami,” ujar
Ahmad Hidayat.
Seorang pengungsi yang menolak disebutkan namanya
mengisahkan proses pengusiran itu berlangsung dalam situasi yang panas
dan menegangkan. Selain meneriakan takbir, banyak diantara para
demonstran itu menghujat dan mengejek para pengungsi Syiah saat mereka
digiring ke luar GOR Sampang. “Kami diperlakukan seolah maling, para
perempuan kami banyak yang histeris dan shock diperlakukan seperti ini”
ujarnya. Namun, dalam proses pengusiran itu, para demonstran tidak
tergerak melakukan kekerasan secara fisik kepada para pengungsi.
Barang-barang pengungsi kemudian diangkut ke dalam
sedikitnya enam truk. Satu unit bus milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dioperasikan khusus untuk mengangkut para pengungsi.
“Kami ini bingung mau dibawa ke mana,” Kata Matsali, salah
seorang pengungsi, Kamis, 20 Juni 2013. Namun, dari sejumlah informasi
yang dihimpun Tempo, pengungsi Syiah akan dibawa ke Puspoagro Sidoarjo.
Setelah semua barang diangkut, puluhan petugas Satuan
Polisi Pamong Praja menggiring seluruh pengungsi yang menolak
diungsikan. Para pengungsi wanita berteriak histeris dan menangis karena
dibentak oleh aparat keamanan. Para pengungsi diangkut dengan dua bus
dan sebuah minibus. “Balas mereka, ya, Allah!” teriak pengungsi sambil
masuk ke bus.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sampang Rudy
Setiadi menolak memberi tahu ke mana pengungsi akan direlokasi. “Saya
tidak berwenang soal itu,” katanya.
Melihat pengungsi direlokasi, ratusan warga Sunni yang memadati GOR Sampang berteriak-teriak girang sambil mengucap syukur.
Usai pengusiran, ABI merencanakan akan mengadukan soal ini
ke pihak-pihak yang berwenang. Kendati merasa pesimis dengan sikap
pemerintah, namun menurut Ahmad, mereka tak akan lelah untuk terus
memperjuangkan nasib dan kebebasan mereka memeluk sebuah keyakinan.
“Sebetulnya kami telah menghubungi para pejabat negara untuk mengadukan
soal ini termasuk kepada Presiden SBY. Tapi tak ada respon sama
sekali,”ungkapnya.
Pengungsi Syiah Sampang berada di GOR sejak sembilan bulan
lalu. Mereka bertahan dan ingin dipulangkan ke kampung halamannya di
Nangkernang, setelah terjadi pembakaran permukiman warga Syiah di Dusun
Nangkernang dan Blu’uran, Sampang. Peristiwa ini menewaskan seorang
warga Syiah.
Pertanyaannya kemudian, mengapa polemik terhadap cara penyelenggaraan hari ulang tahun Nabi Muhammad ini kembali muncul?
“Ya, memang ada muncul kelompok-kelompok ini (yang anti peringatan Maulud Nabi)…Memang mereka tidak berhenti (untuk terus melancarkan ajaran-ajarannya), dan mereka itu noisy, bising, bikin macam-macam di media sosial.”.
Azyumardi Azra
Pengamat Islam, Azyumardi Azra.
Menurutnya, polemik itu pernah terjadi di masa lalu, ketika sekelompok kecil umat Islam menganggapnya sebagai bidah atau kegiatan yang tidak pernah diperintahkan Nabi Muhammad terkait ibadah.
Walaupun sempat memunculkan perpecahan di antara penganut Islam baik secara sosial atau politik, konflik di seputar peringatan Maulud Nabi itu, akhirnya meredah — tidak menjadi diskursus sosial.
Salafi-Wahabi
Namun demikian, Azyumardi mengakui, sekarang ada gejala untuk
menghidupkan kembali polemik seputar cara merayakan Maulud Nabi Muhammad
SAW.Salah-satu indikasi bisa dilacak dari lontaran sikap atau pertanyaan di sosial media tentang perayaan itu, yang menemukan momentum puncaknya pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad.
Kelompok Salafi-Wahabi radikal disebut sebagai kelompok yang mengkritisi peringatan Maulud Nabi Muhammad.
“Ya, memang ada muncul kelompok-kelompok ini (yang anti peringatan Maulud Nabi),” kata Azyumardi kepada BBC Indonesia, melalui telepon, Kamis siang.
Menurutnya, kelompok yang terpengaruh ideologi Salafi-Wahabi radikal ini, memanfaatkan sosial media untuk melancarkan kritiknya terhadap penyelenggaraan Maulud Nabi yang sebagian dianggap mereka menyalahi ajaran Islam.
“Memang mereka tidak berhenti (untuk terus melancarkan ajaran-ajarannya), dan mereka itunoisy, bising, bikin macam-macam di media sosial”, kata Azyumardi.
Ditanya kenapa kelompok ini muncul di masyarakat, Azyumardi mengatakan, ini tidak terlepas dari dampak globalisasi informasi. “Jadi tidak bisa dielakkan.”.
Tetapi, lanjut Azyumardi, tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad tidak bisa dihilangkan dari masyarakat indonesia. “Seluruh ormas Islam arus utama (mainstream), NU dan Muhammadiyah, semua merayakan Maulud,” katanya.
Jadi, “kalau mau ekspor (ajaran Salafi-Wahabi radikal), bakal tidak akan laku ke Indonesia. Jadi kontraproduktif,” tandas Azyumardi.
MetroTV pernah memunculkan tokoh bernama Prof. DR. Azyumardi Azra. Ketika diberi kesempatan menyampaikan pandangannya (27 Agustus 2012), Azra mengatakan, kebencian terhadap syi’ah di Indonesia berasal dari paham salafy-wahaby yang merupakan ‘ideologi’ trans nasional.
Azra juga mengatakan, bahwa di tahun 1980-an, para penganut paham salafy-wahaby yang sangat anti syi’ah ini, getol meminta pemerintah Soeharto untuk ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah di Indonesia, namun ditolak Soeharto.
Ketika itu Azra juga menunjukkan rasa herannya, mengapa kaum Nahdliyin yang secara tradisi dikatakan (oleh mendiang Abdurrahman Wahid) syi’ah kultural (kini tahu-tahu) justru memberangus syi’ah. Hal itu, kata Azra kemungkinan kaum Nahdliyin di Sampang sudah disusupi paham salafy-wahaby yang anti syi’ah.
Dr.Muhsin Labib Dosen Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah ( yang merupakan lulusan Qum Iran) pernah mengatakan, “Orang yang anti Syiah adalah orang yang ekstrimis dan menjadi ancaman bagi negara Republik Indonesia.”
Mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah mengatakan bahwa NU (Nahdlatul Ulama) itu syi’ah kultural.banyak tradisi keagamaan yang hingga kini masih dijalankan oleh kalangan muslim NU bersumber dari perngaruh ajaran Syiah.
Mungkin sebab ini lah yang menjelaskan mengapa seorang Gus Dur (alm) pernah berujar bahwa NU itu adalah Syiah minus imamah, sebaliknya Syiah itu NU plus imamah. Lebih jauh, Greg Barton, salah satu pemerhati masalah NU, mengutip ucapan Gus Dur, bahwa sarjana-sarjana NU harus memahami Islam Syiah jika mereka hendak memahami tradisionalisme Islam Sunni di Indonesia.
Azyumardi Azra: Tidak Diperlukan Fatwa Sesat Syiah.
Azyumardi Azra.
- Fatwa haram dan sesat Syiah yang dilontarkan MUI Jawa Timur dan
Menteri Agama Suryadharma Ali dinilai sebagai langkah yang
mempertaruhkan Ukhuwah Islamiya. Hal itulah yang dikhawatirkan
cendikiawan Muslim, Azyumardi Azra.
Menurut dia, memfatwakan haram dan sesat Syiah di Indonesia akan
berakibat keretakan Ukhuwah Islamiyah di Indonesia. “Fatwa haram atau
sesat Syiah itu tidak diperlukan, baik secara teologis, ibadah dan fiqh
karena pertaruhannya Ukhuwah Islamiyah di Indonesia,” ucapnya.
Azra juga mengatakan, bahwa di tahun 1980-an, para penganut paham salafy-wahaby yang sangat anti syi’ah ini, getol meminta pemerintah Soeharto untuk ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah di Indonesia, namun ditolak Soeharto.
Azra mencitrakan Salafy-Wahaby sebagai ‘ideologi’ trans nasional yang menjadi sumber radikalisme.
Menurut Azra, ketika di tahun 1980-an sejumlah tokoh Islam (ahlussunnah wal jama’ah) meminta pemerintah Soeharto untuk ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah di Indonesia, Soeharto menolaknya. Kalau benar hal itu pernah terjadi, maka penolakan Soeharto kala itu bisa dirasakan akibatnya di masa-masa sekarang. Yaitu, merebaknya paham sesat syi’ah yang antara lain menghasilkan konflik di Sampang.
Kalau benar sejumlah tokoh Islam (ahlussunnah wal jama’ah) pada tahun 1980-an pernah meminta pemerintah ‘mengeliminasi’ keberadaan syi’ah, kemungkinan besar bukan hanya karena adanya perbedaan akidah, tetapi pastilah ada hal-hal lain yang juga mengkhawatirkan. Seperti diketahui, Revolusi Syi’ah di Iran terjadi pada tahun 1979. Ayatullah Khomeini saat mempunyai misi mengekspor revolusi syi’ah ke seluruh belahan dunia, terutama di negara berpenduduk Islam.
Azyumardi menegaskan bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi kaum muslimin untuk memperkuat dan memberdayakan Islam washataniyyah dalam berbagai aspek kehidupan. Keterbelakangan umat dalam kehidupan ekonomi dan pendidikan khususnya menciptakan suasana yang tidak cukup kondusif, deprivasi dalam ekonomi dapat menjerumuskan orang ke dalam pemahaman dan tindakan radikal yang tidak menguntungkan, tegas Azyumardi.
Azyumardi Azra: Islam Sunni banyak persamaan dengan Islam Syiah.
DR. Khalid Al-Walid adalah alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif Hidayatullah adalah “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
Tahun 2008 lalu, saat disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Azyumardi Azra pada bagian akhir acara, bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab Syi’ah?”
“Jangan salah duga,” lanjut Azyumardi Azra.
“Saya akan bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam,” lanjut Direktur Sekolah Pascasarjana UIN tersebut.
Post a Comment
mohon gunakan email