Keras hati ialah adanya rasa tidak peduli terhadap kesusahan orang lain. Seseorang yang hatinya mengalami kondisi tersebut tidak merasakan kepedihan dan penderitaan orang lain. Sumber keras hati ini adalah karena ia dikalahkan oleh kekuatan buas hawa nafsunya.
Kebanyakan dari perbuatan-perbuatan yang tercela, seperti aniaya, menyakiti orang lain, tidak menjawab atau mengabulkan panggilan orang lain yang terzalimi, tidak membantu orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan bantuan, itu semua timbul dari sifat atau kondisi keras hati.
Mengobati penyakit hati seperti ini sangat sulit. Dan orang yang tertimpa penyakit seperti ini, hendaklah ia senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat membuat hatinya lunak kembali, agar jiwanya mempunyai potensi untuk menerima curahan sifat belas kasih sayang dari sumber rahmat Allah Swt, agar nantinya sifat dan kondisi keras hatinya tersebut dapat menjadi sirna.
Apabila seseorang yang tertimpa penyakit tersebut tidak berusaha mengobati dirinya, maka dia akan keluar dari daerah atau batasan manusia.
Allah Swt berfirman: “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.” (Qs. Al Maidah:13).
Diriwayatkan dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Janganlah kalian memperbanyak ucapan selain berzikir kepada Allah Swt, karena banyak berbicara selain berzikir kepada Allah Swt, dapat mengakibatkan keras hati. Sesungguhnya paling jauhnya manusia dari Allah adalah orang yang hatinya keras”[1]
Diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As, beliau bersabda: “Tidak akan kering air mata,melainkan orang yang keras hati. Dan tidak akan keras hati melainkan orang yang banyak dosanya”[2]
Dalam riwayat yang lain Rasulullah Saw bersabda : “Ada tiga perkara yang akan membuat keras hati, yaitu mendengarkan sesuatu yang sia-sia, memburu binatang dan menghampiri pintu kerajaan”[3]
Diriwayatkan dari Al Masih binti Maryam Isa As, beliau bersabda: “Sesungguhnya binatang apabila tidak ditunggangi, tidak diuji dan tidak digunakan, maka nantinya ia akan menjadi sulit dan akan berubah sikapnya.Demikian pula hati manusia, apabila dia tidak dilembutkan dengan mengingat kematian dan tidak diikut sertakan dengan senantiasa beribadah, maka ia akan menjadi keras seperti batu”[4]
Penyair Sa’di Syirazi dalam sebuah syairnya berkata yang artinya:
Anak-anak Adam adalah anggota satu sama lainnya,
Mereka diciptakan dari mutiara yang satu
Apabila salah satu dari mereka tertimpa kesulitan suatu penyakit
Maka anggota-anggota yang lain akan merasakan penderitaan tersebut
Apabila engkau tidak mengambil faedah dari bencana orang lain
Maka ketahuilah, bahwa engkau tidak layak dinamakan sebagai anak Adam.
Dinukil dari: Syekh Abbas al Qummy.
________________________________________
[1]. Kanzul Ummal, hadist ke 1840 dan 18960.
[2].Biharul Anwar, J. 70, hal. 55.
[3]Biharul Anwar, J. 75, hal. 370.
[4]. Biharul Anwar, J. 14, hal. 309.
Post a Comment
mohon gunakan email