Oleh: Ahirah Aisyah
Ulama Sunni, Al Bayhaqi meriwayatkan:
Nafi’i meriwayatkan bahwa kapanpun ketika Ibn Umar ingin membeli budak wanita, ia (ibn Umar) akan memeriksa (budak tsb) dengan MENGANALISIS KAKINYA DAN MELETAKKAN TANGAN DI ANTARA PAYUDARA DAN BOKONGNYA “ [Al Bayhaqi dalam Sunan Al-Kubra, Jilid 5, Hlm 329]
[Keterangan: al-Bani menyatakan riwayat tersebut“Shahih” dalam Mukhtasir Irwa Al-Ghalil Fi Takhrij Ahadits Manar Al-Sabil” Jilid 1, Hlm 355]
SAAT BERPUASA, UMAR MEMPERKOSA
Umar datang kepada para sahabatnya dan bertanya:
Apakah pendapat kalian tentang perkara yang aku telah melakukannya hari ini? Pada mulanya aku berpuasa, tiba-tiba seorang hamba wanita melintasi. Dia mempesonaku. Aku pun menyetubuhinya.
Orang ramai menjadi riuh dengan kelakuannya. [Al-Daraqutni dalam Sunannya Kitab al-Siyam, Bab al-Qublah Li s-Siam (Perbahasan Mengenai Puasa dan Bab Kucupan Bagi Orang yang Berpuasa) telah meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa'id bin al-Musayyab].
UMAR MEMPERKOSA LAGI
Ibnu Sa’ad dalam kitab Thabaqât-nya meriwayatkan:
“Atikah binti Zaid dahulu adalah istri Abdullah ibn Abu Bakar. Suaminya mensyaratkan padanya agar tidak menikah dengan seorang pria pun sepeninggalnya. Setelah Abdullah meninggal dunia, Atikah setia memegang janjinya. Ia enggan menikah lagi.
Banyak pria meminangnya tetapi ia menolaknya.
Umar menemui walinya dan berkata, ‘Sebut namaku kepadanya (sebagai yang berminat mengawininya). Ia menyebutkan nama Umar, dan Atikah pun menolak lamaran Umar.
Kembali Umar berkata kepada walinya, “Nikahkan aku dengannya (tentunya dengan tanpa ridha dan restu Atikah), maka ia menikahkannya dengan Atikah.
Umar mendatangi Atikah dan memaksa untuk tidur dan “berkumpul” dengannya. Atikah mengelak dan berontak.. tetapi keperkasaan Umar mengalahkan kelemahan tubuh sang Atikah si janda duka.
Umar berhasil menggaulinya. Begitu selesai hajat mengaulinyanya, Umar keluar sambil berkata, ‘Wao! Wao! Wao! [Baca kisah terapi janda duka yang enggan menikah di atas dalam kitab ath-Thabaqât, jilid 8, hal 265.]
WANITA TEMPAT PEMUAS SYAHWAT
Umar ibn Syubbah –seorang ulama besar Ahlusunnah- meriwayatkan dalam kitab-nya Târîkh al Madînah [Jilid 3, Hlm 818]:
“Bahwa istri (Sayyidina _pen) Umar menanyakan kepadanya tentang sebab kemarahannya atas seorang dari kerabatnya. Ia berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, apa sebab kemarahanmu atas ‘Iyâdh?
Maka Umar berkata membentaknya:
Nafi’i meriwayatkan bahwa kapanpun ketika Ibn Umar ingin membeli budak wanita, ia (ibn Umar) akan memeriksa (budak tsb) dengan MENGANALISIS KAKINYA DAN MELETAKKAN TANGAN DI ANTARA PAYUDARA DAN BOKONGNYA “ [Al Bayhaqi dalam Sunan Al-Kubra, Jilid 5, Hlm 329]
[Keterangan: al-Bani menyatakan riwayat tersebut“Shahih” dalam Mukhtasir Irwa Al-Ghalil Fi Takhrij Ahadits Manar Al-Sabil” Jilid 1, Hlm 355]
SAAT BERPUASA, UMAR MEMPERKOSA
Umar datang kepada para sahabatnya dan bertanya:
Apakah pendapat kalian tentang perkara yang aku telah melakukannya hari ini? Pada mulanya aku berpuasa, tiba-tiba seorang hamba wanita melintasi. Dia mempesonaku. Aku pun menyetubuhinya.
Orang ramai menjadi riuh dengan kelakuannya. [Al-Daraqutni dalam Sunannya Kitab al-Siyam, Bab al-Qublah Li s-Siam (Perbahasan Mengenai Puasa dan Bab Kucupan Bagi Orang yang Berpuasa) telah meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa'id bin al-Musayyab].
UMAR MEMPERKOSA LAGI
Ibnu Sa’ad dalam kitab Thabaqât-nya meriwayatkan:
“Atikah binti Zaid dahulu adalah istri Abdullah ibn Abu Bakar. Suaminya mensyaratkan padanya agar tidak menikah dengan seorang pria pun sepeninggalnya. Setelah Abdullah meninggal dunia, Atikah setia memegang janjinya. Ia enggan menikah lagi.
Banyak pria meminangnya tetapi ia menolaknya.
Umar menemui walinya dan berkata, ‘Sebut namaku kepadanya (sebagai yang berminat mengawininya). Ia menyebutkan nama Umar, dan Atikah pun menolak lamaran Umar.
Kembali Umar berkata kepada walinya, “Nikahkan aku dengannya (tentunya dengan tanpa ridha dan restu Atikah), maka ia menikahkannya dengan Atikah.
Umar mendatangi Atikah dan memaksa untuk tidur dan “berkumpul” dengannya. Atikah mengelak dan berontak.. tetapi keperkasaan Umar mengalahkan kelemahan tubuh sang Atikah si janda duka.
Umar berhasil menggaulinya. Begitu selesai hajat mengaulinyanya, Umar keluar sambil berkata, ‘Wao! Wao! Wao! [Baca kisah terapi janda duka yang enggan menikah di atas dalam kitab ath-Thabaqât, jilid 8, hal 265.]
WANITA TEMPAT PEMUAS SYAHWAT
Umar ibn Syubbah –seorang ulama besar Ahlusunnah- meriwayatkan dalam kitab-nya Târîkh al Madînah [Jilid 3, Hlm 818]:
“Bahwa istri (Sayyidina _pen) Umar menanyakan kepadanya tentang sebab kemarahannya atas seorang dari kerabatnya. Ia berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, apa sebab kemarahanmu atas ‘Iyâdh?
Maka Umar berkata membentaknya:
يا عدوةَ اللهِ, و فيمَ أنتِ هذا, و متىَ كنتِ تدخلينَ بيني و بين المسلمين؟! إنما أنتِ لُعْبةٌ يُلْعَبُ بِكِ ثُمَّ تُترَكِيْنَ
“Hai musuh Allah! Apa urusanmu dengan masalah ini?! Mulai kapan engkau
ikut campur dalam urusanku dengan kaum Muslimin? ENGKAU TIADA LAIN
HANYALAH MAINAN YANG DIPERMAINKAN, SETELAH SELESAI DITINGGALKAN!”
THALHA MELIRIK DAN MENGINGINI ISTRI RASUL
Ibnu Abi Hatim mengatakan kepada kami, Ali bin Al Hussein mengatakan kepada kami, Muhammad bin Abi Hammad, mengatakan kepada kami, dari Mahran, dari, Sufyan, dari Daud bin Hind, dari 'Ikrimah, dari Putra 'Abbas yang berkata:
"...DAN TIDAK BOLEH KAMU MENYAKITI (HATI) RASULULLAH..." (QS.33:53)
Turun berkenaan dengan SEORANG LELAKI YANG INGIN MENIKAHI SEORANG ISTERI NABI SAW.
Seorang pria bertanya kepada Sufyan: "Apakah 'Aisyah?"
Dia mengatakan: "Dia menyebutkan itu".
Berkata Muqatil bin Hayyan dan 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, menyebutkan dengan sanadnya dari Sadii bahwa yang berkeinginan (MENIKAHI 'AISYAH) adalah THALHA BIN 'UBAIDILLAH hingga datang peringatan larangan seperti itu." [Ibn Katsir-Tafsir Ibn Katsir, Jilid 3,Hlm 513]
ZAKARNYA NABI MUSA MENGGELEMBUNG
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Hammam bin Munabbih, dia berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan Abu Hurairah. dari Muhammad, Rasulullah SAW maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya.
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Dahulu, orang-orang Bani Israil mandi telanjang. Sebagian mereka melihat aurat sebagian yang lain. Dahulu Musa 'Alaihissalam juga mandi sendirian. Lalu mereka berkata, 'Demi Allah, sesuatu yang menyebabkan Musa tidak mau mandi bersama dengan kita ialah karena PENYAKIT PADA ZAKAR YANG MENJADIKANNYA MENGEMBANG.'
Suatu ketika Musa mandi. Dia letakkan pakaiannya di atas sebuah batu. Tiba-tiba batu tadi bergerak dengan membawa pakaiannya. Musa berlari mengejarnya sambil berteriak, 'Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Hai batu! Tinggalkan pakaianku!
Sehingga orang-orang Bani Israil dapat melihat aurat Musa.'
Kemudian mereka berkata, 'Demi Allah ternyata Musa tiada sedikit pun aib penyakit.' Setelah itu batu tersebut berhenti lalu Musa mengambil pakaiannya kemudian memukul batu tadi'."
Abu Hurairah berkata, "Demi Allah, pada batu tadi terdapat bekas pukulan Musa, tujuh atau enam kali pukulan." [Shohih Muslim, No 513]
MENYUSUI LELAKI BERJENGGOT
Telah menceritakan kepada kami (Abu At Thahir) dan (Harun bin Sa'id Al Aili), sedangkan lafazhnya dari Harun, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami (Ibnu Wahb), telah mengabarkan kepadaku (Makhramah bin Bukair), dari (ayahnya), dia berkata, saya mendengar (Humaid bin Nafi') berkata, saya mendengar (Zainab binti Abu Salamah) berkata; saya mendengar (Ummu Salamah) istri Nabi SAW berkata kepada Aisyah:
“Demi Allah, diriku tidak enak jika seorang anak dari sesusuan itu (maksudnya Anas) masih saja melihatku (bebas keluar masuk rumahnya).”
Aisyah menyahut: “Memangnya kenapa?
Suatu ketika Sahlah binti Suhail pernah menemui Rasulullah SAW seraya berkata; 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di muka Abu Hudzaifah ada sesuatu, karena Salim sering keluar masuk ke rumah?”
Aisyah melanjutkan: “Maka RASULULLAH SAW BERSABDA: ‘SUSUILAH DIA’."
Sahlah bertanya: “SESUNGGUHNYA IA TELAH TUMBUH JENGGOTNYA.”
Beliau menjawab: "SUSUILAH DIA, maka akan hilang sesuatu di wajah Abu Hudzaifah."
Selanjutnya Sahlah berkata: “Demi Allah, setelah itu saya tidak lagi melihat di wajah Abu Hudzaifah ada sesuatu.’
[Shohih Muslim, bentuk ebook, No 2640]
(*) [Lihat juga Shohih Muslim, bentuk ebook, No 2636, 2637, 2636, 2638, 2639 dan 2641]
ULAMA PENCINTA SEKS
(*) MUHAMMAD BIN THOYYIB DENGAN 900 ISTRI
THALHA MELIRIK DAN MENGINGINI ISTRI RASUL
Ibnu Abi Hatim mengatakan kepada kami, Ali bin Al Hussein mengatakan kepada kami, Muhammad bin Abi Hammad, mengatakan kepada kami, dari Mahran, dari, Sufyan, dari Daud bin Hind, dari 'Ikrimah, dari Putra 'Abbas yang berkata:
"...DAN TIDAK BOLEH KAMU MENYAKITI (HATI) RASULULLAH..." (QS.33:53)
Turun berkenaan dengan SEORANG LELAKI YANG INGIN MENIKAHI SEORANG ISTERI NABI SAW.
Seorang pria bertanya kepada Sufyan: "Apakah 'Aisyah?"
Dia mengatakan: "Dia menyebutkan itu".
Berkata Muqatil bin Hayyan dan 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, menyebutkan dengan sanadnya dari Sadii bahwa yang berkeinginan (MENIKAHI 'AISYAH) adalah THALHA BIN 'UBAIDILLAH hingga datang peringatan larangan seperti itu." [Ibn Katsir-Tafsir Ibn Katsir, Jilid 3,Hlm 513]
ZAKARNYA NABI MUSA MENGGELEMBUNG
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Hammam bin Munabbih, dia berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan Abu Hurairah. dari Muhammad, Rasulullah SAW maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya.
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Dahulu, orang-orang Bani Israil mandi telanjang. Sebagian mereka melihat aurat sebagian yang lain. Dahulu Musa 'Alaihissalam juga mandi sendirian. Lalu mereka berkata, 'Demi Allah, sesuatu yang menyebabkan Musa tidak mau mandi bersama dengan kita ialah karena PENYAKIT PADA ZAKAR YANG MENJADIKANNYA MENGEMBANG.'
Suatu ketika Musa mandi. Dia letakkan pakaiannya di atas sebuah batu. Tiba-tiba batu tadi bergerak dengan membawa pakaiannya. Musa berlari mengejarnya sambil berteriak, 'Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Hai batu! Tinggalkan pakaianku!
Sehingga orang-orang Bani Israil dapat melihat aurat Musa.'
Kemudian mereka berkata, 'Demi Allah ternyata Musa tiada sedikit pun aib penyakit.' Setelah itu batu tersebut berhenti lalu Musa mengambil pakaiannya kemudian memukul batu tadi'."
Abu Hurairah berkata, "Demi Allah, pada batu tadi terdapat bekas pukulan Musa, tujuh atau enam kali pukulan." [Shohih Muslim, No 513]
MENYUSUI LELAKI BERJENGGOT
Telah menceritakan kepada kami (Abu At Thahir) dan (Harun bin Sa'id Al Aili), sedangkan lafazhnya dari Harun, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami (Ibnu Wahb), telah mengabarkan kepadaku (Makhramah bin Bukair), dari (ayahnya), dia berkata, saya mendengar (Humaid bin Nafi') berkata, saya mendengar (Zainab binti Abu Salamah) berkata; saya mendengar (Ummu Salamah) istri Nabi SAW berkata kepada Aisyah:
“Demi Allah, diriku tidak enak jika seorang anak dari sesusuan itu (maksudnya Anas) masih saja melihatku (bebas keluar masuk rumahnya).”
Aisyah menyahut: “Memangnya kenapa?
Suatu ketika Sahlah binti Suhail pernah menemui Rasulullah SAW seraya berkata; 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di muka Abu Hudzaifah ada sesuatu, karena Salim sering keluar masuk ke rumah?”
Aisyah melanjutkan: “Maka RASULULLAH SAW BERSABDA: ‘SUSUILAH DIA’."
Sahlah bertanya: “SESUNGGUHNYA IA TELAH TUMBUH JENGGOTNYA.”
Beliau menjawab: "SUSUILAH DIA, maka akan hilang sesuatu di wajah Abu Hudzaifah."
Selanjutnya Sahlah berkata: “Demi Allah, setelah itu saya tidak lagi melihat di wajah Abu Hudzaifah ada sesuatu.’
[Shohih Muslim, bentuk ebook, No 2640]
(*) [Lihat juga Shohih Muslim, bentuk ebook, No 2636, 2637, 2636, 2638, 2639 dan 2641]
ULAMA PENCINTA SEKS
(*) MUHAMMAD BIN THOYYIB DENGAN 900 ISTRI
23- و من الطريف ما حكاه الحافظ ابن الجوزي فى "المنتظم" (8\71) رقم (87) و
ابن كثير فى "تأريخه" (12\8) فى ترجمة محمد بن الطيب بن سعد بن موسى أبي
بكر الصباغ المتوفى سنة 423 ها. قالا: ((حكي الخطيب أنه تزوج تسعمائة
امرأة، و توفي عن خمس و خمسين سنة)) . و الله أعلم بحقيقة الحال.
Diriwayatkan oleh Alhafizh Ibnul Jawziy dalam "Almuntazhom" (Jilid 8,
Hlm 71, No 87), dan Ibnu katsir dalam kitab "Tarikhnya" (Jilid 12, Hlm
8), tentang biografi Muhammad bin Thoyyib bin Sa'ad bin Musa Abiy Bakr
Ash-Shobbaagh, wafat tahun 423 H. Mereka berdua berkata: Alkhotib
menghikayatkan bahwasanya beliau menikahi 900 orang wanita, dan beliau
wafat umur 55 tahun.
(*) ABDULLATIF DENGAN 1000 SELIR
(*) ABDULLATIF DENGAN 1000 SELIR
25- و
كذا ما ذكره الحافظ ابن حجر فى "إنباء الغمر" (2\237) فى ترجمة عبد اللطيف
بن عبد المحسن السبكي نزيل دمشق، ابن أخت التقي السبكي المتوفي سنة 788
ها، قال : ((و كان كثير التسري يقال إنه وطئ أكثر من ألف جارية)) .
Diriwayatkan oleh Alhafizh Ibnu Hajar dalam "Inbaul ghumr" (Jilid 2, Hlm
237), tentang biografi 'Abdullatif bin Abdulmuhsin Assubkiy, tinggal di
Damaskus. Anak dari saudara perempuannya Attaqiy Assubqiy, wafat tahun
788 H. Beliau berkata:
Beliau –Abdullatif- sangat hobi menjadikan wanita sebagai selir , sungguh beliau telah menyetubuhi lebih dari 1000 orang wanita selir.
(ABNS)
Beliau –Abdullatif- sangat hobi menjadikan wanita sebagai selir , sungguh beliau telah menyetubuhi lebih dari 1000 orang wanita selir.
(ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email