Pasukan komando khusus AS gagal melalukan operasi pembebasan terhadap tahanan kelompok Al Qaida di Yaman. Akibatnya 2 orang tahanan tewas ditembak Al Qaida.
Sebagaimana dilaporkan BBC News, Minggu (7/12), fotografer asal AS Luke Somers dan guru Pierre Korkie asal Afrika Selatan, tewas dalam operasi pembebasan yang gagal itu pada hari Jumat (5/12). Diduga kuat mereka ditembak anggota Al Qaida yang marah atas serangan AS.
Sebuah yayasan dimana Korkie bekerja, mengatakan kepada BBC bahwa Korkie semestinya dibebaskan pada hari Minggu (7/12). Namun aksi serangan AS itu “menghancurkan segalanya”, demikian yayasan itu menyebutkan.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa operasi pembebasan dilancarkan karena adanya kekhawatiran bahwa nyawa Somers, yang diculik tahun 2013 lalu di Yaman, sangat terancam dan akan segera dieksekusi. Namun AS tidak mengetahui keberadaan Korkie bersama Somers.
Beberapa pejabat yayasan tempat Korkie bekerja, “Gift of the Givers” mengecam operasi pembebasan tersebut yang ternyata berujung pada kematian Korkie.
Belum ada keterangan resmi dari AS tentang operasi pembebasan itu, namun seorang pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada BBC, 40 personil pasukan khusus terlibat dalam operasi pembebasan itu, yang dilancarkan setelah didahului dengan serangan drone.
Pasukan itu mendarat dengan helikopter, sekitar 10 km dari lokasi yang diketahui sebagai tempat penahanan Somers. Mereka mendapat perlindungan pasukan Yaman yang bergerak hingga 100 meter dari lokasi penahanan.
Tembak-menembak terjadi setelah militan mengetahui kedatangan pasukan penyerang. Saat itulah diduga para tahanan itu ditembak.
Keduanya sempat dievakuasi dengan helikopter dengan luka serius dan mendapatkan perawatan darurat. Namun Korkie meninggal dalam helikopter yang mengangkutnya, sedang Somers meninggal dalam perawatan di kapal rumah sakit milik AS.
Serangan itu sendiri berlangsung selama 30 menit.
Presiden AS Barack Obama mengutuk keras penembakan kedua tawanan itu oleh Al Qaida dan menyebutnya sebagai “pembunuhan barbar”.
Ia juga menyatakan penyesalannya atas tewasnya warga Afrika Selatan Korkie, mengatakan, “Kesedihan mereka (keluarga Korkie) pada saat ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.”
Korkie diculik bersama istrinya di kota terbesar kedua Yaman, Taiz, tahun lalu. Istrinya, Yolanda dibebaskan pada tanggal 10 Januari lalu.(ca)
(BBC-News/Liputan-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email