Oleh: Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliky.
(Syaikh Hasan bin Farhan Al Maliki adalah ulama moderat Arab Saudi. Beliau seorang Pakar dan Ahli hadis, peneliti sejarah, dan peduli HAM, beliau anti sektarian, ekstrimisme dan kekerasan, lebih-lebih atas nama agama, Anda bisa berinteraksi dengan beliau lewat halaman facebook dan Twitter-nya. juga bisa mendowload buku-bukunya lewat situs resminya http://almaliky.org/index.php atau mendengar ceramah-ceramahnya lewat halaman youtube-nya)
Saya menyaksikan cupilkan tayangan video seorang Prajurit ISIS yang direkam beberapa saat sebelum ia melakukan apa yang mereka sebut dengan tindakan “istisyhadiyah”/”aksi kesyahidan”. Pelaku itu menyebutkan rasa bahagia dan kegembiraannya karena ia (sebentar lagi) akan melakukan tindakan bom bunuh diri.
Ia banyak berbicara tentang “keutamaan jihad” dan aksi bom bunuh diri. Ia menyebut beberapa hadis, hanya saja ia tidak menyebut ayat Al Quran barang satu ayat pun… Sebagaimana ia tidak menyebut barang satu kata tentang batasan jihad.. Pokoknya “jihad” TITIK..!!
.
Apa yang ia lakukan itu menyerupai seorang yang berbicara panjang lebar tentang keutamaan menikah, bahwa ia dapat menyempurnakan separoh dari agama seseorang… menjaga jiwa dan memperbanyak kuantitas umat Muhammad saw. dll, akan tetapi pada wktu yang sama ia menikahi salah satu wanita muhrimnya yang haram dinikahi..!
ISIS seperti itu, Mereka berbicara tentang rincian pahala Jihad, apa yang akan diperoleh bagi sang syahid… Ia menyebut-nyebut para syuhada’ masa kenabian..Tetapi hasilnya adalah mereka tidak mengerti harus berjihad melawan siapa?
Secara syar’i, seorang anggota ISIS dan selainnya harus mengetahui bahwa tidak boleh bagi seorang untuk teledor dalam prinsip ini dan hanya menyibukkan diri tentang rincian keutamaan jihad…
Ketahuilah, jihad melawan siapa?
Apakah jihad melawan orang yang kamu benci?
Jika demikian, apakah kemarahan kita itu adalah syari’at, yang Allah harus berjalan di atasnya?!
Ini sekedar contoh…
Jihad melawan siapa?
Pembantaian oleh ISIS – Sumber disini
Kita menginginkan nash-nash yang gamblang dan jelas… Ini urusan darah/nyawa orang. Ini bukan mainan!! Apakah kalian mampu menjawabnya?
Jadi, kewajiban pertama ISIS dkk baik Jabhah an Nushrah, al-Qaidah untuk menetapkan secara Syar’i siapa yang harus diperangi dan dibunuh?..
Dan adalah tidak boleh menetapkan hukum syari’at berdasarkan hawa nafsu dan selera…
Mereka harus berhenti pada pertanyaan ini: Siapa yang harus dicucurkan darahnya secara syari’at?
Bukan berdasarkan fatwa si Fulan atau selera si ahli fikih tertentu, atau warisan intelektual si Fulan lain… Mereka semua tidak punya hak membuat syari’at..!
Pertama kesalahan yang ISIS jatuh ke dalamnya adalah bahwa mereka memandang bahwa manusia punya hak membuat syari’at di samping Allah. Ini pada kenyataanya adalah Syirik dalam pandangan mereka sendiri…
Kemurtadan dalam manhaj mereka sendiri…
Dan kekafiran dalam metode mereka sendiri.
Jadi hujjah telah tegak atas mereka berdasarkan metode mereka sendiri. Mereka semua membaca dalam kitab-kitab panduan akidah mereka yang sangat khas sekali bahwa hal demikian adalah di antara perusak “La ilaha Illallah”. Tetapi mereka tergesah-gesah tanpa meneliti dengan mendalam!!
Saya ulangi kembali pertanyaan saya: Siapa yang harus dicucurkan darahnya menurut Kitab Allah?
Hukum Salib ala Teroris ISIS sumber foto disini, berita disini
Berdasarkan ijma’, Allah adalah penentu syari’at … Sementara, apakah Nabi Saw. juga berhak membuat hukum syari’at secara independen atau hak beliau hanya mengikuti Al Quran?
Masalah ini masih diperselisihkan. Dan anggap yang kuat adalah bahwa Nabi Saw punya hak membuat hukum Syari’at, maka pertanyaannya sekarang adalah:
Siapakah yang darahnya harus ditumpahkan menurut yang ditetapkan Al Qur’an..?
Ini pertama.
Lalu sesuai yang ditetapkan Sunnah?
Saya meminta agar mereka tidak menambah selain keduanya (Allah dan Rasul-Nya), karena menambah pembuat hukum syari’at di samping Allah dan Rasul-Nya adalah KEMUSYRIKAN menurut Manhaj mereka sendiri (Salafy)!!
KEKAFIRAN dan KEMURTADAN..!
JADI, SIAPAKAH MENURUT AL QURAN DAN SUNNAH ORANG YANG HARUS DITUMPAHKAN DARAHNYA?
Bukan berdasarkan emosi, hawa nafsu dan kedengkian.
Maka barang siapa yang menetapkan bagi MAZHAB hak menetapkan HUKUM SYARI’AT maka ia BENAR-BENAR TELAH MUSYRIK.
Demikian pula orang yang menjadikan untuk Partai, Seorang Syaikh, Faqih, Imam, Media dan Politikus hak menetapkan syariat disamping Allah dan Rasulnya, maka ia benar-benar telah musyrik..!
Status Musyrik ini bukan dari saya. Tetapi adalah kesepakatan kibat-kitab panduan akidah mereka (Salafy, ISIS dan mereka yang sejalan). Maka atas dasar ini, hujjah telah tegak atas mereka. Mereka harus segera menentukan sikap, siapa yang punya hak membuat syari’at, baru setelah itu mereka harus tahu siapa yang darahnya halal ditumpahkan.
Saya akan serahkan kepada mereka untuk menentukan: “siapa yang wajib ditumpahkan darah-darah mereka?”… Hanya dari ketetapan syari’at Allah dan Rasul-Nya. Dan dengan menyertakan nash baik ayat maupun hadis. Kita harus mengawali dari Allah terlebih dahulu!
Seperti telah saya sebutkan sebelumnya bahwa ISIS tenggelam dalam lautan keutamaan jihad sementara mereka jahil akan prinsip-prinsip jihad paling mendasar.. Persis seperti orang yang berbicara tentang keutamaan menikah setelah ia menikahi salah seorang mahramnya (wanita yang haram dinikahi)!!
Kamu menemukan seorang dari mereka mencecer hadis-hadis (tentang keutamaan jihad) dan menangis gembira karena ia akan segera melaksanakan “tindakan istisyhadiyah” (meledakkan diri dengan bom), sementara ia tidak pernah mendiskusikan prinsip jihad itu sendiri… Ia meledakkan dirinya di pasar tradisional… Yang penting baginya adalah nama jihad… Formalitas jihad. Demikianlah!
Saya telah berjanji akan melanjutkan pembicaraan dalam masalah ini dengan mengajukan dua pertanyaan:
Siapa yang dijawibkan Allah untuk ditumpahkan darahnya?
Berdasarkan Al Quran!
Agar si pembunuh berada di atas kejelasan dari perkaranya?.
Saya katakan, Di sini ada dua ayat yang merangkum masalah ini:
Ayat Pertama:
Dan selamanya kaum ISIS tidak menghiraukan/memperhatikan pengikat-pengikat dalam ayat itu, Mereka lari di belakang hadis-hadis dan fatwa-fatwa dan menolak ayat Al Quran!
Ayat tersebut adalah: .
Perhatikan dalam ayat itu ada ikatan-ikatan:وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian. Dan jangan kalian melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al Baqarah:190)
(1) Di jalan Allah. Ini adalah pengikat. Peperangan demi fanatisme bukan di jalan Allah!
(2) Orang-orang yang memerangi kalian.
Ini adalah pengikat yang terbesar yang tidak disukai ISIS! .
Ayat Kedua:
Yaitu tentang pembelaan terhadap orang-orang yang terzalimi dan yang terusir dari kampung mereka, sedangkan ISIS justeru sebaliknya, jika mereka memasuki sebuah desa/negeri penduduknya yang terusir dan melarikan diri (kerena takut kejahatan dan prilaku kejam dan biadab ISIS _pen).
Perhatikan kota Mosul yang separoh dari penduduknya lari!!
Kesimpulannya adalah ayat-ayat selain kedua ayat di atas adalah rincian dan penjabaran dari keduanya, seperti ayat 191 surah Al Baqarah yang datang setelah ayat pertama, di dalamnya terdapat banyak pengikat yang menguatkan bahwa mereka adalah kaum yang melampaui batas.وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا
Perhatikan teks ayat kedua tersebut:
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”. (QS: An-Nisaa Ayat: 75).
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (QS: Al-Baqarah Ayat: 191)Kesimpulannya:
Bahwa kedua ayat tersebut dan rincian masalah yang disebutkannya (dan tentu Al Quran adalah dasar prinsip) adalah hujjah bagi orang yang memerangi ISIS lebih dari ia menjadi hujjah bagi ISIS, sebab ISIS melampaui batas, menganiaya dan mengusir penduduk…
Penduduk Mosul lari dari Teroris ISIS – sumber disini
.
Dan apabila kita masuk dalam hadis-hadis kita akan menemukan dua kelompok:
(1): Hadis-hadis yang dikelompokkan dalam syari’at Al Quran di atas.
(2): Hadis-hadis palsu. Dan barang siapa berbohong menentang Al Quran berarti ia berbohong atas Nabi Saw.
Jadi hanya ayat-ayat itu yang tegak sebagai hujjah tentang disyari’atkannya berperang. Dan tidak diragukan lagi bahwa ia lebih dekat ketimbang hujjahnya ISIS, sebab merekalah yang menghancurkan dan merusak tempat-tempat ibadah.
Perhatikan ayat 40 surah Al Hajj sebagai berikut ini:
ISIS seperti yang disebutkan dalam hadis-hadis tentang kaum khawarij bahwa mereka berhujjah dengan Al Quran… Sementara Al Quran sendiri hujjah atas mereka. Tetapi kondisi fitnah ya demikianlah…. Ia membingungkan!! Kaum jahil yang tergesa-gesa yang berbangga diri dan tertipu terjatuh di dalamnya.الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ .
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (QS: Al-Hajj Ayat: 40)
Para ulama Ahlu Sunnah (seperti Mulla ketua ulama Ahlu Sunnah Irak dan al Buthi) membantah Qardhawi dan menganggapnya sebagai penjahat yang bertanggung jawab atas kejahatan ISIS.
Mereka lebih memilih mati daripada mengikuti ISIS. Tidak perlu mengkhawatirkan mereka. Justeru kekhawatiran terhadap meraka yang jahil lagi tertipu dari kalangan pendukung yang jahil!! Mereka yang menganggap bahwa Syari’at Allah dan berbicara tentang Syari’at disamakan dengan perlombaan.
Saya tidak ragu bahwa para pendukung ISIS yang luas itu -yang beberapa hari lalu diumumkan- Tidak ragu bahwa tanggung jawab terbesar ada di pundak pendidikan. Pendidikan bertanggung jawab atas terbentuknya mereka dengan model itu.
Para pendukung yang aneh, ganjil dan dungu. Menelan mentah-mentah semua kepalsuan. Mudah ditipu dan dibodohi serta diarahkan bak keledai. Mereka jadi bahan permainan di setiap saat. Tanpa akal…petunjuk dan tanpa pengkajian, Al Quran tidak penting bagi mereka… Tidak juga Sunnah…
Mereka adalah kaum rendahan yang hanya pandai mengekor. Mereka itulah yang kami prihatin terhadap nasib mereka. Kami berusaha membimbing mereka dan mengingatkan mereka bahaya neraka Jahannam, tetapi sayangnya mereka enggan kecuali terus bergelimang dalam kubangan senjata, lisan, jiwa dan badan… Lalu apa yang bisa kami perbuat?
Ini adalah cobaan! .
(myartikel/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email