salah satu individu yang menyebut ISIS adalah pengalihan isu Gaza, masih banyak yang lain
Kalian ciptakan narasi baru: ISIS adalah ‘aktor’ baru yang tiba-tiba muncul. Blow-up berita tentang ISIS adalah pengalihan atas isu Gaza. Lihatlah di Gaza, umat Islam sedang berjuang melawan Israel. Tapi kini gara-gara ISIS, Israel bisa semena-mena menggempur Gaza tanpa ada kepedulian dari dunia.
Maaf, saya terpaksa katakan, inilah bentuk amnesia kalian yang lain.
Induk ISIS adalah Al Qaida; Al Qaida muncul sejak 1988 di Afghanistan. Al Qaida menyebar ke berbagai penjuru dunia dengan berbagai nama dan kedok, salah satunya ISIS. Jadi, dalam menganalisis, perhatikan ideologi dan geneologinya, jangan terpaku pada nama. (btw, coba browsing: tokoh politik di Indonesia yang pernah membuat puisi memuja Osama bin Laden).
Lalu, coba ingat, bukankah sudah 66 tahun Israel menjajah bangsa Palestina? Sejak berdiri tahun 1948, Israel terus membunuh, mengusir dari rumah dan tanah; menghancurkan kebun-kebun bangsa Arab-Palestina. Sejak 2005 Israel memblokade Gaza sehingga distribusi orang, barang, jasa sangat terhambat. Warga Gaza seolah berada dalam penjara terbesar di dunia.
Lalu, selama ini, apa yang kalian lakukan untuk membantu Palestina? “Hanya” demo, orasi, penggalangan dana (tentu saja, bantuan dana tetap penting, tapi tidak cukup, ini hanya panadol yang menghilangkan rasa sakit sementara).
Lalu, apa yang dilakukan para jihadis untuk Palestina selama ini? Tidak ada. Mereka justru sibuk meledakkan bom di negeri-negeri muslim.
Ada 3 kekuatan yang riil membantu Palestina (dengan politik, dana, dan senjata) selama ini:
- Hizbullah: organisasi militan ini berdiri dengan tujuan melawan Israel (karena Israel dulu juga menjajah wilayah Lebanon selatan) dan menjaga Lebanon agar Israel tidak kembali lagi. Hizbullah bukan tentara resmi Lebanon, sehingga tidak bisa disebut representasi ‘negara’. Backing utama logistik Hizbullah adalah Iran.
- Suriah: inilah negara Arab terakhir yang tetap menentang Israel, setelah tumbangnya Saddam. Saddam, meskipun tokoh zalim (terutama terhadap Iran: Saddam memerangi Iran selama 8 tahun, termasuk dengan senjata kimia yang sadis), namun ia menentang Israel. Dia memutus jalur minyak Kirkuk-Haifa yang sebelumnya menjadi urat nadi kehidupan Israel. Begitu Saddam digulingkan AS, minyak itu kembali mengalir bebas. Sedangkan Suriah memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh Hamas, menampung para pengungsi Palestina. UNHCR menyebut Suriah sebagai negara yang memberikan pelayanan terbaik di antara semua negara-negara Arab lain. Pengungsi Palestina diperlakukan sama dengan warga asli Suriah. Suriah adalah negara sosialis yang memberikan layanan kesehatan dan sekolah gratis, serta subsidi berbagai bahan pokok. Suriah juga menyuplai bantuan senjata kepada Hamas. Salah satu buktinya, dalam perang tahun ini, Hamas ketahuan menggunakan roket M302 Khaibar dari Suriah.
- Iran: selain menyuplai dana segar untuk Hamas secara rutin (digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan), Iran juga menyuplai senjata dan teknologi militer. Salah satu buktinya: Hamas menggunakan roket Fajr 5 yang dibuat Iran.
- Mereka justru memorak-porandakan Suriah. Pembantaian dengan cara sangat barbar (kepala digorok, dipanggang, ditendang-tendang bak bola, memakan jantung mayat) yang dilakukan ISIS bukan hanya terhadap muslim Syiah, tetapi juga muslim Sunni (termasuk ulamanya, seperti Syekh Buthi), dan Kristen (termasuk dengan menancapkan salib ke dalam mulut jasad Kristen).
- Di Irak, pasca Saddam mereka melakukan berbagai pemboman dan pembunuhan atas dasar mazhab untuk adu-domba. Kehadiran mereka membuat Irak tak pernah berhenti bergolak (dan minyak Irak tetap leluasa mengalir ke Israel). Dan kebrutalan ISIS di Irak-lah yang kini membuat dunia terperangah. Bagaimana mungkin ada manusia (mengaku muslim pula) melakukan kejahatan masih sedemikian sadis dan brutal?
- Di Lebanon, dalam perang Gaza tahun ini, ketika Hizbullah sudah ancang-ancang membantu Gaza (dan sudah meluncurkan roket-roketnya ke wilayah Israel), justru Al Nusra (organisasi teror ‘keturunan Al Qaida juga) menyerang Hizbullah.
- Target utama ISIS (dan organisasi teror sejenis) adalah Iran (selama ini narasi yang mereka ungkapkan sebagai landasan perjuangan adalah :melawan rezim Syiah; bahkan menyebut Iran sebagai sekutu Israel, karena itu Iran harus dilawan). Iran memang belum tersentuh, tetapi berbagai kepentingan Iran di luar negeri sudah kena, antara lain pengeboman kedubes Iran di Lebanon. Iran ‘diganggu’ melalui tekanan politik dan embargo oleh Barat dan Israel.
Jadi, siapa yang ‘mengalihkan’ siapa?
Think!
(ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email