Pesan Rahbar

Home » » Islam Hakiki Menjadi Pusat Perhatian di Jepang

Islam Hakiki Menjadi Pusat Perhatian di Jepang

Written By Unknown on Tuesday, 10 February 2015 | 02:25:00


Pembunuhan dua wartawan Jepang oleh ISIL yang bukan hanya melemahkan posisi Islam di negeri ini melainkan kehadirannya semakin meluas dan menjadi pusat perhatian.

Pernyataan-pernyataan para imam masjid Tokyo dalam mengutuk pembunuhan Haruna Yukowa dan Kanji Goto telah membangkitkan kesadaran masyarakat Jepang untuk lebih memahami agama Islam yang umumnya mereka menganut ajaran Budha dan Sinto.

Musa Umar, Sekjen Pusat Islam Jepang di Tokyo di dalam wawancara dengan Jepang Times mengatakan dalam hal ini, masyarakat Jepang memiliki pandangan positif kepada Islam dan mereka tidak menilai Islam secara terburu-buru.

Muslim Jepang berjumlah sekitar 100 ribu orang dari 127 juta penduduk Jepang.

Begitu juga terdapat sekitar 200 masjid di seluruh negeri ini. Masjid tertua Jepang dibangun pada tahun 1931 di kota Nagoya.

Agama Islam di Jepang telah mekar di masa kini, hal ini juga terlihat pada abad kedelapan dan akhir abad sembilan belas yang negara ini memiliki hubungan kuat dengan kerajaan Ustmani.

Hari ini, perguruan tinggi, kafe, hotel, dan restoran memiliki menu makanan halal dan mushalla disediakan di bandara-bandara. Selain itu, Jepang memiliki 100 yayasan Islam.

Pada tahun 2013, Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang berbicara tentang ikatan yang tak terpisahkan antara Jepang dan dunia Islam.

Namun setelah perilisan video eksekusi dua wartawan Jepang, ada kekhawatiran tentang melemahnya keharmonisan ini.

Rayusi Matasunu, psikolog media di Universitas Chu dalam hal ini mengatakan, menyaksikan video-video ini menimbulkan ketakutan dan sangat mungkin rakyat Jepang secara tidak sadar akan berpandangan negatif terhadap Islam.

Rika Kayama, psikiater Jepang menegaskan kepada Jepang Times, taktik membunuh para sandera tanpa berusaha untuk membuka dialog telah memaksa orang-orang Jepang merasa tidak efektif menjalin komunikasi dengan kaum muslimin.

Dia menambahkan, masyarakat Jepang sangat mengedepankan penghormatan kepada penganut agama yang lain dan masalah penyanderaan wartawan Jepang telah mengkhawatirkan kami jangan sampai penghormatan ini hilang kepada kaum muslimin.

Kaum muslimin Jepang untuk menunjukkan penentangannya terhadap pemikiran dan kejahatan-kejahatan ISIL telah berkumpul di Pusat Islam negara ini untuk melakukan salat demi kebebasan kedua wartawan itu tapi kemudian berubah menjadi upacara peringatan setelah tersiarnya berita pembunuhan mereka.

(Jepang-Times/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: