Tidak
ada yang dapat memungkiri mengenai keagungan, keutamaan dan kemuliaan
Sayyidah Fatimah as. Ali Syariati mengatakan, "Saya tidak dapat
mengungkapkan apapun mengenai Fatimah, kecuali satu hal, Fatimah adalah
Fatimah." Dalam kitab-kitab klasik Syiah maupun kontemporer kita
menemukan bejibun pernyataan, syair, puisi yang mencoba memuji keutamaan
Sayyidah Fatimah as, namun kesemuanya itu tidak mampu mewakili keutuhan
pribadi Sayyidah Fatimah as. Nabi Muhammad Saw berkenaan dengan putri
tercintanya pernah bersabda, "Jika semua kebaikan dikumpulkan dan
diletakkan disebuah tempat, maka az Zahra masih jauh lebih baik dari
semua kebaikan tersebut."
Yang bisa kita ketahui dari apa yang
dimaksudkan Nabi Saw tersebut, penjelasan dan gambaran apapun yang
dikemukakan tidak bisa mewakili kemuliaan dan keagungan hadhrat Fatimah
az Zahra as.
Literarur
Ahlus Sunnahpun tidak luput dari menceritakan sebagian dari keutamaan
Sayyidah Fatimah az Zahra as tersebut. Jalaluddin Suyuti dalam kitab الثغور الباسمه فی فضائل السیده فاطمه (kitab yang ditulis
khusus berkenaan dengan Sayyidah Fatimah as mengenai fadilah-fadilah
beliau baik sebelum hijrah maupun setelah hijrah, serta kumpulan
hadits-hadits yang diriwayatkan Sayyidah Fatimah maupun nukilan
ucapan-ucapan beliau) menulis: "Kami berkeyakinan, sebaik-baik perempuan
seluruh alam adalah Bunda Maryam dan Sayyidah Fatimah." Syaikh Mahmud
Afandi Alusi yang lebih dikenal dengan nama Syaikh Al Alusi dalam kitab
tafsirnya Ruh al Ma'ani pada jilid 3 hal. 138 menulis, "Fatimah lebih
utama atas semua perempuan baik yang terdahulu maupun yang akan datang.
Adalah sabda Rasulullah Saw yang menunjukkan keutamaan Fatimah atas
semua perempuan adalah sesuatu yang pasti (tidak ada keraguan
didalamnya), karena beliau adalah ruh dan jiwa Rasulullah, bahkan lebih
utama dari Aisyah sekalipun."
Syaikh
Fakhr al Din al Razi dalam magnum opusnya 'Tafsir al Kabir' menjelaskan
mengenai makna al Kautsar (anugerah yang melimpah) dalam surah al
Kautsar. Beliau menulis, "Surah al Kautsar turun untuk membantah mereka
yang berpandangan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak akan memiliki keturunan.
Oleh karena itu surah tersebut berkenaan mengenai karunia yang Allah
SWT berikan kepada Nabi Muhammad Saw berupa keturunan yang akan terjaga
sepanjang zaman. Perhatikan, betapa banyak dari keluarganya yang
terbunuh, namun orang-orang berilmu dari kalangan keturunan Rasulullah
Saw sangat banyak dan melimpah. Dan tak seorangpun dari keluarga Bani
Umayyah yang mampu menyaingi salah satupun dari keluarga Nabi. Dan
perhatikan pula, dari keturunan Nabi lahir ulama-ulama besar seperti al
Baqir, as Shadiq, al Kadzim dan ar Ridha serta Nafs Zakiah (nama aslinya
Muhammad bin Abdullah bin al Hasan, salah seorang keturunan imam al
Hasan as yang pada tahun 145 H syahid di masa pemerintahan al Manshur)."
(Tafsir al Kabir, jilid 32, hal. 124). Jadi dalam kitab tafsirnya
tersebut, ulama mufassir Sunni ini menyebutkan, bahwa anugerah melimpah
dari Allah SWT untuk nabi Muhammad Saw yang dimaksud adalah keturunan
yang dimulai dari Sayyidah Fatimah az Zahrah yang lahir dari beliau
ulama-ulama dan pejuang-pejuang Islam yang menegakkan dan menjaga agama
dari berbagai anasir yang hendak merusak dan menodainya. Hal yang sama
juga dikemukakan oleh An Naisabury dalam Kitab Gharaib Al Qur’an Wa Raghaib Al Furqan jilid 8, hal. 576.
Salam atasmu duhai
putri sebaik baiknya makhluk, salam atasmu wahai putri nabi, salam
atasmu wahai istri al-washi, salam bagimu duhai ibu al-Hasan dan
al-Husain, salam atasmu wahai wanita suci yang dizhalimi dan diambil
haknya, salam bagi ruh dan jasadmu yang suci nan semerbak dari lisan
yang penuh dengan dosa ini…
Salam bagimu.....
Post a Comment
mohon gunakan email