Pesan Rahbar

Home » » Kata Ibnu Tamiyah: Pembunuh Imam Husain Itu Kaum Nawâshib. Ternyata Bukan Syi’ah!

Kata Ibnu Tamiyah: Pembunuh Imam Husain Itu Kaum Nawâshib. Ternyata Bukan Syi’ah!

Written By Unknown on Friday 24 April 2015 | 03:05:00


Sering kita dengar dari para pembela bani Umayyah yang gencar melakukan permusuhan kepada para pengikut Ahlulbait Nabi as., bahw kaum Syi’ah telah mengkhianati Imam Husain as. dan kemudian mereka membantai secara keji Imam mereka sendiri! Karenanya, -masih kata musuh-musuh Ahlulbait as.- kaum Syi’ah sekarang menyesali pengkhianatan para Salaf mereka dan meratapi Imam Husain as. setiap bulan Muharram datang!

Para pembenci Ahlulbait as. yang getol memusuhi Syi’ah itu selalu menjadikan Ibnu Tamiyah; Syeikhul Islam mereka sebagai idola dan panutan dalam menghujat Syi’ah.

Nah, sekarang mari kita simak apa kata Ibnu Tamiyah, Syeikhul Islamnya kaum Nawâshib/pembenci Ahlulbait Nabi as. tentang siapa yang membunuh Imam Husain as. di karbala?

Ketika membantah kritikan tajam Ulama Syi’ah bernama Allamah Ibnu Mutahahhar Al Hulli, yang menghujat Ahlusunnah yang bersemangat menyematkan gelar Ummul Mukminin hanya untuk Aisyah seorang. Ibnu Taimyah berkata:

فصل:
قال الرافضي : وسمّوها أم المؤمنين ولم يسموا غيرها بذلك ولم يسموا أخاها محمد بن أبي بكر مع عظم شأنه وقرب منزلته من أبيه وأخته عائشة أم المؤمنين فلم يسموه خال المؤمنين وسموا معاوية بن أبي سفيان خال المؤمنين لأن أخته أم حبيبة بنت أبي سفيان إحدى زوجات النبي صلى الله عليه وسلم وأخت محمد بن أبي بكر وأبوه أعظم من أخت معاوية ومن أبيها
والجواب : أن يقال أما قوله إنهم سموا عائشة رضي الله عنها أم المؤمنين ولم يسموا غيرها بذلك, فهذا من البهتان الواضح الظاهر لكل أحد ، وما أدرى هل هذا الرجل وأمثاله يتعمدون الكذب ، أم أعمى الله أبصارهم لفرط هواهم حتى خفى عليهم أن هذا كذب ، وهم ينكرون على بعض النواصب أن الحسين لما قال لهم أما تعلمون أني ابن فاطمة بنت رسول الله صلى الله عليه وسلم قالوا والله ما نعلم ذلك وهذا لا يقوله ولا يجحد نسب الحسين إلا متعمد للكذب والافتراء ومن أعمى الله بصيرته باتباع هواه حتى يخفى عليه مثل هذا فإن عين الهوى عمياء .
والرافضة أعظم جحدا للحق تعمدا وأعمى من هؤلاء فإن منهم ومن المنتسبين إليهم كالنصيرية وغيرهم من يقول إن الحسن والحسين ما كانا أولاد علي بل أولاد سلمان الفارسي ومنهم من يقول إن عليا لم يمت وكذلك يقولون عن غيره
ومنهم من يقول: إن أبا بكر وعمر ليسا مدفونين عند النبي صلى الله عليه وسلم .
ومنهم من يقول: إن رقية وأم كلثوم زوجتي عثمان ليستا بنتى النبي صلى الله عليه وسلم ولكن هما بنتا خديجة من غيره .
ولهم في المكابرات وجحد المعلومات بالضرورة أعظم مما لأولئك النواصب الذين قتلوا الحسين وهذا مما يبين أنهم أكذب وأظلم وأجهل من قتلة الحسين

“Pasal: Si Rafidhi berkata, “Dan mereka menamakan Aisyah Ummul Mukimin dan tidak menamai selainnya dengan nama itu. Mereka juga tidak menggelari Muhammad putra Abu Bakar dengan gelar Paman kaum Muslimin padahal ia sangat mulia dan dekat kedudukannya di sisi ayah dan saudarinya; Aisyah Ummul Mukminin. Sementara itu mereka mengelari Mu’awiyah dengan gelar Paman kaum Mukminin dengan alasan karena Ummu Habibah bintu Abu Sufyan saudarinya adalah seorang dari istri Nabi saw. Saudarinya Muhammad ibn Abu Bakar dan ayahnya lebih agung dari saudarinya Mu’awiyah dan ayahnya.

Jawab: Dikatakan di sini bahwa perkataannya bahwa mereka (Ahlusunnah) menamakan Aisyah ra. dengan sebutan Ummul Mukminin dan tidak menggelari istri-istri lainnya dengan gelar itu adalah sebuah kepalsuan nyata yang tampak bagi setiap orang. Aku tidak mengerti apakah orang itu dan yang semisalnya menyengaja berdusta atau Allah membutakan mata mereka karena hawa nafsu yang berlebihan sampai-sampai samar bagi mereka bahwa yang demikian itu adalah dusta?!

Sementara itu mereka mengingkari terhadap sebagian orang Nawâshib bahwa ketika Husain berkata kepada mereka, “Tidakkah kalian mengetahui bahwa aku ini adalah putra Fatimah putri Rasulullah saw.?!” Lalu mereka menjawab, “Demi Allah kami tidak mengetahuinya!” yang demikian itu tidak mungkin mengatakannya dan tidak mungkin mengingkari nasab Husain kecuali orang yang menyengaja berdusta dan mengada-ngada. Dan barang sispa yang dibutakan Allah mata hatinya karena mengikuti hawa nafsunya, sehingga ia mengingkari yang demikian. Dan mata hawa nafsu itu buta!

Dan kaum Rafidhah lebih dahsyat pengingkarannya terhadap kebenaran dan lebih buta dibandingkan mereka (yang mengingkari nasab Husain). Di antara mereka (Rafidhah) adalah kaum Nushairiyah daan selainnya yang berpendapat bahwa Hasan dan Husain bukan putra-putra Ali, akan tetapi anak Salman al Farisi. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa Ali tidak mati… dan demikianlah pendapat-pendapat lain.

Dan di antara mereka ada yang berkata, “Abu Bakar dan Umar tidak dikebumikan di samping Nabi saw.”

Dan di antara mereka ada yang berkata, “Ruqayyah dan Ummu Kultsum istri Utsman itu bukan putri Nabi saw. tetapi putri Khadijah dari suami lain.

Dan kaum Syi’ah punya sikap ngeyel dan menentang kebenaran pasti lebih dahsyat dari apa yang dilakukan kaum Nawâshib yang telah membunuh Husain. Dan ini adalah bukti bahwa mereka adalah paling pembohong, paling zalim dan lebih jahil dari para pembunuh Husain.”
(Baca: Minhâj as Sunnah,4/366-368) dan rujuk juga di sini: http://arabic.islamicweb.com/

Ibnu Jakfari Berkata:
Jadi jelaslah bagi kita semua sesuai apa yang dikatakan Syeikhul Islamnya kaum Salafi/Wahhâbi bahwa para pembunuh Imam Husain itu adalah kaum Nawâshib… bukan kaum Syi’ah seperti yang selama ini dilontarkan mulut kaum pembenci kebenaran dari kalangan Nawâshib dan antek-antek bani Umayyah, asy Syajarah al Mal’unah fil Qur’ân/pohon terkutuk dalam Al Qur’an!

Dan segala puji bagi Allah yang telah membukakan mulut Ibnu Taimiyah untuk mengucap kebenaran walaupun tidak ia kehendaki!

Atau jangan-jangan apa yang ditegaskan Ibnu Taimyah itu digolongkan para pemujanya sebagai ijtihad yang salah?!

Atau mungkin mereka akan menuduhnya sebagai menggigau, yahjuru?!


Selanjutnya Baca disini:

BENARKAH PEMBUNUH IMAM HUSEIN as, ADALAH SYIAH?

*judul yang tepat seharusnya, mengungkap syiah kufah yg membunuh sang imam.

*fitnah kuno yg dilancarkan mereka sebenarnya sudah terpecahkan, akan tetapi karena begitu banyak fitnah di page page dan group, maka kami akan sanggah kembali fitnahan kuno ini.

*mereka memfitnah, maka kami akan memakai dalill dari kalangan mereka, termasuk ibnu taimiyah.

Kelompok Nawashib meyakinkan kepada pengikutnya, bahwa yang membunuh Imam Husain as pada hakekatnya adalah orang-orang syiah,
karena merekalah yang mengirimkan surat undangan kepada Imam Husain,
kata Nawashib tak tanggung-tanggung, 18.000 surat ditulis orang syiah kepada Imam Husain untuk datang kekufah, dan pendapat kaum Nawashib sesungguhnya orang-orang syiah-lah sebetulnya yang membunuh Imam Husain as. Benarkah ?

*Di satu sisi, mereka menuliskan, kenapa pada hari Asyura syiah sangat begitu antusias dan begitu terlihat bersalah, itu disebabkan kaum syiah yg mengkhianati husain itu mendengar suara Allah dan akhirnya syiah pada waktu itu menyesal..

Tulisan ini adalah tulisan yang menelisik kebenaran dan seperti kotoran kerikil di jalanan yang bisa disapu dengan mudah, apakah benar kaum muslim syiah itu telah berkhianat terhadap Imam-Imam mereka sendiri, dan tulisan ini untuk membantah sekaligus membuktikan bahwa tidak benar kaum syiah telah berkhianat terhadap Imamnya sendiri.


Pendahuluan

Para sejahrawan menuliskan bahwa surat yang dikirim oleh orang-orang Kufah kepada Imam Husain berkisar antara 12.000 hingga 18.000 surat,
bahkan anda yang menyebut 30.000 pucuk surat.

Rujuk ;

*[Thabari, Tarikh II/264; Mas’udi, Muruj Dzahab, III/54; Dinawari Kitab al Akhbar at Tiwal, hal 235; Baladzuri Ansab al Asyraf II/80, Ibnu Katsir, Bidayah wa Inahayah VIII/152, Ibn ‘Abd Rabbih, al Iqd al Farid IV/378 ia memberi angka 30.000 pucuk surat. ]

Lalu mayoritas sumber menyebut angka yang kedua – 18.000 surat –

yang menjadi persoalan adalah ;
1. benarkan 18.000 surat tersebut di tulis dan dikirimkan oleh orang syiah kufah semuanya ?
2. pertanyaan kedua, Di saat Imam Husain di Karbala, kemanakah kaum muslim syiah ?

---> Mari kita lihat:

**Populasi Muslim Syiah di Kufah Pada Masa Imam Husain AS**

Apakah benar SYIAH DI KOTA KUFAH pengkhianat, kita lihat kenyataan kota itu:
1. "Kota Kufah didirikan pada tahu 17 H dan, seperti yang diarahkan oleh Umar, rumah2 yang bisa menempatkan 40 ribu warga".
2. “Pada masa Umar, kota Kufah mencapai puncak kegemilangannya hingga Umar memanggilnya pusat Islam”.
3. Warga Kufah menerima konsep kekhalifahan yg diasaskan di Saqifah dan dikembangkan oleh Umar.
Warga Kufah mengakui Ali as sbg khalifah ke 4, dan ini berbeda dgn keyakinan Syiah yg berkeyakinan bahawa Imam Ali as adalah khalifah Rasul saaw yang haq.
4. Tidak bisa dimungkiri, bahawa jejak2 Syiah yg terdapat di Kufah telah dihapuskan oleh Muawiyah LA. Ketika Ziyad bin Sumayyah menjadi Gabenor Kufah, si terkutuk ini telah membunuh begitu ramai Syiah Ali, sedemikian rupa, hingga sedikit saja yang tersisa.

*Rujuk ;
1. Al Bidayah wa al Nihaya jil 3 hlm50;
2. Al Kamil jil 3 hlm 245,
3. Nasai al Kafiya hlm 70,
4. al Istiab jil 1 hlm138
5. Tarikh al Tabari jil 6 hlm 155

Pernyataan Imam Hasan AS yang menyebut bahwa populasi kaum Muslim Syiah tidaklah signifikan,
sehingga Imam Hasan lebih memilih untuk menyelamatkan kaum syiah dari kemusnahan.
Perkembangan kaum syiah dari masa Imam Hasan hingga menjelang tragedi Karbala juga tidak menunjukan laju pertumbuhan yang signifikan pula.
Musuh-musuh Islam telah melakukan berbagai tindakan pemadaman perkembangan syiah. Selain perburuan dan pembunuhan, sejahrawan mencatat "bahwa di kufah telah terjadi relokasi kaum Muslim syiah keluar dari kota Kufah dan menggantikan mereka dengan orang yang pro Muawiyyah" .

Ath Thabari melaporkan : Segera sesudah menguasai Kufah, Muawiyyah memerintahkan untuk memindahkan anggota suku yang dinilai setia kepada ahlul bait dari kota Kufah, dan menggantikan mereka dengan orang-orang dari siria, Bashrah dan al Jazirah yang loyal kepadanya
>> [Thabari Tarikh Juz I hal 1920]

Selain melakukan pemindahan orang-orang yang ditengarai syiah, Muawiyah juga melakukan pembersihan kota Kufah dari anasir-anasir Syiah [Thabari Tarikh Juz II hal 117 dst] melaporkan, bahwa Muawiyyah melakukan penangkapan terhadap para pemimpin syiah dan diantaranya di eksekusi.

Ath Thabari menuliskan, Ziyad gubernur Muawiyah di Kufah melakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh syiah diantaranya Hujr bin Adi dan tiga belas tokoh terkemuka syiah Kufah, mereka berasal dari berbagai kabilah yang beragam di Kufah,

Ath Thabari merinci sebagai berikut :
"Tokoh muslim syiah Kufah yang berasal dari suku Kinda yang ditangkap dua orang.
Tokoh muslim syiah Kufah yang berasal dari suku Hadhramaut yang ditangkap satu orang.
Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Abs yang ditangkap dua orang
Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Khats’am yang ditangkap satu orang.
Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Bajilah yang ditangkap dua orang
Tokoh muslim syiah Kufah dari Rabi’ah yang ditangkap satu orang
Tokoh muslim syiah Kufah dari suku Hamdan yang ditangkap satu orang
Tokoh muslim syiah kufah dari suku Tamim yang ditangkap tiga orang
Tokoh muslim syiah kufah dari suku Hawazin yang ditangkap satu orang" [idem Thabari Tarikh Juz II]

Penangkapan yang berujung dengan eksekusi tersebut merupakan tindakan Muawiyyah untuk mengurangi pengaruh dan perkembangan populasi syiah di Kufah khususnya.
Sehingga pada masa Imam Husain tekanan dan perkembangan populasi Muslim Syiah dapat dikatakan tidak begitu menggembirakan.

**Siapa Penulis Surat Kepada Imam Husain as**

Sejahrawan melaporkan bahwa tidak semua surat kepada Imam Husain ditulis oleh kaum syiah Kufah, Ath Thabari dan Dinawari [Thabari, Tarikh II/234; Dinawari Akhbar art Thiwal, hal 229] menuliskan :
“ Selain kaum syi’ah awal, sejumlah besar penduduk Kufah juga menulis surat kepada Husain.
Setiap surat ditanda tangani oleh sejumlah orang untuk maksud yang sama ( mengundang Husain datang ke Kufah)

“ Dengan memperhatikan pernyataan dua sejahrawan ini, jelas bahwa yang mengirim surat kepada Imam Husain as bukan hanya dilakukan oleh orang-orang syiah saja tetapi juga orang-orang non syiah (apabila muncul fitnah,, Tuh kan..tetep saja orang syiah menulis surat, walaupun yg menulis surat dari syiah sedikit, dan jelas berarti syiah bersekongkol membunuh,,,, lipat dulu rapat2 mulutnya, dan silahkan baca keterangan di bawah)

"Muhammad Jafri sejahrawan sunni" meyebutkan ;

motif orang-orang non syiah menulis surat kepada Imam Husain as,
“Bagaimanapun tidak semua mereka menulis surat kepada Husain dengan derajat dan motivasi yang sama,

‪#‎kaum‬ syiah didorong oleh motif-motif relegius

# lalu sebagian besar yang di tulis oleh orang-orang kufah selain kaum syiah dimotivasi oleh aspirasi politik yang berharap untuk melepaskan belenggu dominasi orang syiria” [Muhammad Jafri, Origin and Early Development of Shi’a Islam, hal 245].

Muhammad Jafri menyatakan ;
“ Bahwa kelompok minoritas muslim syiah yang mengundang Husain, memenuhi sumpah mereka, dan janji mereka bukan kata-kata kosong,
mereka tetap setia pada tujuan, dan akhirnya mengorbankan nyawa mereka bersama Husain di Karbala”.

Ath Thabari mencatat nama-nama para pengirim surat dari kalangan minoritas syiah Kufah yang syahid bersama Imam Husain, dan sangat melindungi tamu undangannya, diantaranya ;

-Sulaiman bin Shurad al Khuza’i.
-‘Abid bin Habib asy syakiri,
-Habib bin Mudlahir,
-sa’id bin Abdullah al Hanafi
>>[Thabari. Tarikh II/237]

Selain nama-nama tersebut, Ath Thabari dan Dinawari mencatat sejumlah minoritas syiah Kufah yang syahid bersama Imam Husain as, mereka mencatat berdasarkan asal sukunya, diantaranya adalalah :
Suku Kinda 13 orang muslim syiah.
Suku Hawazin 20 orang muslim syiah.
Suku Tamim 17 orang muslim syiah
Suku Asad 6 orang muslim syiah
Suku Madzhij 7 orang muslim syiah
Suku Tsaqif 12 orang muslim syiah
Suku Azd 5 orang muslim syiah
7 orang tidak diketahui asal sukunya.

*Rujuk;
1.[Thabari, Tarikh II hal 386]
2.[Dinawari, Kitab al Akhbar at Tiwal, hal 259]

Dari fakta sejarah diatas jelas membuktikan bahwa yang menulis surat kepada Imam Husain as bukan hanya berasal dari syiah saja melainkan juga berasal dari non syiah dengan motifasi yang berbeda-beda.
Dan kaum syiah kufah tinggal sedikit mereka menunjukan loyalitas untuk tetap setia pada janji mereka.

**Kemana Kaum Muslim Syiah Lainya**

1. Mengapa kaum syiah yang membela Imam Husain AS begitu sedikit,
2. kemanakah yang lainya ?

Pertanyaan tersebut dijawab oleh ath Thabari, ia bahkan menyediakan 32 halaman untuk menceritakan bagaimana upaya kaum syiah meloloskan diri dari blokade di kufah dan berusaha menuju Karbala

*Rujuk ;
>>[ath Thabari II mulai hal 303 sampai halaman 335]

Ath Thabari memberikan catatan sebagai berikut:
” Bahwa blokade jalan yang menuju Kufah dan sekitarnya, menjadikan hampir Mustahil bagi pengikut Ali di Kufah (baca syiah pen) yang tengah bersembunyi menghindari penangkapan juga kaum pendukung Ali (baca syiah-pen) yang berdiam ditempat-tempat lain untuk datang menolong Husain, hanya beberapa orang dalam jumlah yang sangat kecil yang berhasil menembus blokade Ibn Ziyad, dan mereka menanggung nasib bersama Husain ”

*Rujuk ;
>>[ath Tahabari II/hal 236]

Sebelum Imam Husain AS sampai di karbala, tepatnya di daerah ’Uzaib al Hujainat Imam Husain as ditemui oleh empat orang Muslim syiah dari Tayy,
dipimpin oleh Thirimmah bin ’Adi ath Tha’iy, mereka bermaksud menyelamatkan Imam Husain dan mencegah Imam Husain datang ke Kufah, mereka berjanji akan memobilisasi suku Ba’jah dan Salmah untuk membela Imam Husain.
Tetapi Imam Husain menolak dan memberikan jawaban yang menjelaskan misi dan visi beliau, (dialog dan jawaban Imam Husain dengan para syiah dari suku Tayy ini diluar kajian ini) dan meminta kaum muslim syiah Tayy ini kembali ke kampung halamanya [ath Thabari II hal 304]

**Siapakah Yang Mengkhianati Imam Husain as ?**

Untuk mengetahui siapakah sebenarnya yang berkhianat kepada Imam Husain AS, agaknya patut untuk memperhatikan pernyataan dari ;
Sulaiman bin Shurad al Khuza’i, ia menyatakan ;
” Bahwa Para pembunuh Husain sesungguhnya adalah kaum asyraf al qaba’il Kufah, merekalah yang harus membayar darah Husain, karena merekalah yang mengundang dan kemudian meninggalkan Imam Husain ”
*Rujuk ;
>> [ath Thabari II/ hal 506]

Ibnu A’tsam juga memberi pernyataan yang sama, ia menuliskan:
” Para pengikut Ali (baca syiah-pen) mengambil keputusan untuk menuntut balas atas kesyahidan Husain.
Mereka memburu kaum bangsawan (asyraf al qabail) dan banyak orang kufah kerena mereka mengambil posisi sebagai lawan Husain di Karbala. Dan mereka adalah yang telah bertanggungjawab mensyahidkan Husain”

*Rujuk ;
>>[Ibnu A’tsam, Kitab al Futuh VI/hal 47]

Dan Kaum asyraf al Qabail inilah pasca tragedi Karbala yang kelak diburu oleh kaum Muslim syiah.

Kesimpulan:
Dari paparan singkat diatas dapat dismpulkan, bahwa kelompok pengkhianat terhadap Imam Husain AS bukan berasal dari kalangan Muslim Syi’ah melainkan berasal dari kalangan Bangsawan, Pemimpin Kabilah dan Klan serta para pengikutnya.
Bahwa tuduhan kelompok Nawashib yang menyatakan syiahlah yang berkhianat adalah kedustaan yang dibangun tanpa basis bukti yang memadai.

Kita lihat riwayat nafi bin hilal yang berada di samping imam al husein as di karbala :
“Aku adalah al Jamali. Aku beriman dengan agama Ali”

Seorang lelaki bernama Muzahim al Huraith menyahut seruan itu dengan berkata, “Aku mengikuti agama Usman”.
Nafi membalas, “Bahkan, engkau mengikut agamanya syaitan”. Lalu beliau menyerang dan membunuh orang itu. [Tabari jil 19 hlm 136-137]

Di sini, kita bisa lihat bahawa tentera Yazid bukanlah Syiah…sebaliknya adalah pengikut Usman.

Ahmed Bin Daud Abu Hanifa Dinwari mencatatkan pengakuan Ibn Ziyad:
“Aku membunuh al Husein kerana dia memberontak atas Imam kami (Yazid) dan Imam inilah(Yazid) yang mengirimkan pesan padaku agar membunuh al Husein. Sekarang, jika membunuh al Husein adalah suatu dosa, maka Yazidlah yang bertanggungjawab atasnya”.
Akhbaar Tawaal, hlm 279 oleh Ahmed Bin Daud Abu Hanifa Dinwari

“Aku membunuh al Husein atas perintah Yazid, jika tidak, aku pasti dibunuhnya, maka aku memilih utk membunuh al Husein”. (Tareekh Kamil, jil 4 hlm 55)

Ibn Kathir meriwayatkan :
“Ibn Ziyad menulis kepada Amir al Haramain Umro bin Saeed dan memberitahukan padanya BERITA BAIK KEMATIAN HUSEIN, Umro kemudian memanggil penyeru dan mengumumkan hal itu, dan apabila hal itu kedengaran pada wanita Bani Hasyim, mereka meratap dan Umro bin Saeed berkata, “Ini pembalasan atas ratapan para wanita Usman bin Affan” (al Bidayah wal Nihayah, jil 8 hlm 1097)

Ibn Taimiyah, berkata:
“Andai Ibn Saad dikatakan oleh Nasibi sebagai Usmani, itu adalah kerana dia mengambil pembalasan terhadap Usman dan memujinya” (Minhajj al Sunnah jil 1 hlm 164)

Shah Abdul Aziz menyatakan dalam Tuhfa Ithna Ashari hlm 8:
“orang jahat Syria dan Iraq, atas perintah Yazid dan atas dukungan ketua pembenci dan pemfitnah membunuh Imam Husein…” Tuhfa Ithna Ashari, hlm 8.

Ketika Syiah melaknat para pembunuh Imam Husein as, ulama2 LAIN, bertolak belakang 180 derajat, mereka bukan sahaja menghormati para pembunuh ini, bahkan, meriwayatkan hadis dari mereka.

Dan akhir kata sesekali saya petik tulisan ibn.TAImiah dalam kitabnya, yang sudah jelas disana seorang ibn.TAImiah menjelaskan dari pertanyaan pengikutnya "bahwa bukan syiah pembunuh imam"

Ibn.TAImiah berkata:
Dan kaum Syi’ah punya sikap ngeyel dan menentang kebenaran pasti lebih dahsyat dari apa --yang dilakukan oleh kaum Nawâshib yang telah membunuh Husain- Dan ini adalah bukti bahwa mereka (syiah) adalah paling pembohong, paling zalim dan lebih jahil --dari para kaum nawashib pembunuh Husain.”--(Baca: Minhâj as Sunnah,4/366-368)

*ibn.TAImiah sendiri tau, bahwa bukan syiah yg membunuh al-Husein as.

Apakah klaim para taimiers/taimisme akan menyebutkan "ibn.taimiah sedang mengigau"???
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=376720202397173&id=106920885996125

(Syiah-Ali/Jakfari/ABNS) 
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: