Pesan Rahbar

Home » » Ketika Ustad (Ustadz Arifin Ilham) Kondang Dukung “Jihad” Di Suriah

Ketika Ustad (Ustadz Arifin Ilham) Kondang Dukung “Jihad” Di Suriah

Written By Unknown on Wednesday, 15 April 2015 | 07:41:00


MasyaAllah cemburu kagum cinta pada adikku Ridwan Abdul Hayyie diusianya ia habiskan dengan mujahadah tadabburul qur’an dan jihad fii sabiilillaah.” Demikian kesan K.H. Muhammad Arifin Ilham terkait kesyahidan Akhuna Ridwan di Idlib-Suriah, pada akun resmi Facebook-nya, Sabtu (28/3/2015).

K.H Arifin mengenang putra tercinta ayahanda Abu Jibriel sebagai sosok “yang bersahaja, wajah bersih, murah senyum, tidak banyak bicara, tetapi sorot mata yang terlihat tegas seperti umumnya wajah para mujahid yang mulia.”.

Ridwan yang lahir pada 16 Juni 1993 ini menamatkan pendidikannya di Pesantren Tahfidzul Qur’an ‘Isykarima’ Karangpandan, Solo, ujar K.H. Arifin. Menurutnya, Ridwan “berangkat ke medan jihad Suriah sebagai relawan kemanusiaan Majelis Mujahidin. Bukan ISIS dan malah justru diperangi ISIS. Setiap kezholiman terhadap hamba-hamba Allah yang beriman selalu Allah hadirkan para mujahid-Nya.”.

Siapa yang sebenarnya diperangi oleh Kelompok Ridwan putra Abu Jibril?
Di awal pemberontakan, kelompok pemberontak yang digawangi oleh FSA dan al-Nusra memiliki musuh yang sama, yaitu Pemerintah Suriah dan pendukungnya. Namun memasuki tahun ketiga, mereka mulai saling memerangi satu sama lain. Pertikaian ini ditutup rapat-rapat, dan saat diungkap oleh media independent atau media yang pro Assad, mereka pun membantah keras. Namun kini, para pendukung kelompok-kelompok jihadis sudah tidak ragu lagi untuk saling serang satu sama lain.
ISIS boneka buatan Iran dan Suriah?
Seperti  yang dikabarkan oleh Koepas (media online); Dr. Abdul Aziz Al – Fauzan, seorang professor fiqh perbandingan di Arab Saudi, menegaskan bahwa organisasi Negara Islam di Irak dan Syam, yang dikenal sebagai ” Daish/ISIS ” , adalah boneka buatan intelijen Iran dan Suriah untuk menggugurkan Revolusi Suriah .
Artinya, ISIS adalah antek Syiah. Pernyataan dari Dr Abdul Aziz ini, melahirkan pertanyaan baru yaitu:
Di Suriah, ISIS memerangi Tentara Suriah. Apakah ini berarti Pemerintah Suriah sedang melakukan konspirasi dengan menciptakan ISIS lalu memerangi ISIS lewat Tentara Suriah?
Siapakah yang diperangi ISIS?
Menurut Shotussalam; “Subhanallah, ternyata selain melawan segitiga setan Syiah, Amerika, dan Yahudi di Iraq, Daulah Islam Iraq dan Syam juga pernah bertempur melawan orang-orang Khawarij.
Selama beberapa tahun lalu, terjadi pertempuran sengit Daulah melawan Khawarij dari hari kehari, oleh putra-putra Muhajirin dan Anshor yang terjadi di Provinsi Diyala, Iraq.
Pertempuran sengit di pimpin oleh salah satu komandan Daulah, dia termasuk seorang penuntut ilmu yang cerdas. Dialah Syaikh ‘Ukaasyah al Jazairy -semoga Allah menerimanya-.
Daulah Islam Iraq dan Syam berdiri sendiri di bumi dua aliran sungai Iraq berhadapan dengan gerombolan kekufuran dari segala macam bentuk. Aku bersumpah dengan nama Allah, ia pemilik garis pertama perlawanan (garda terdepan pertempuran) melawan Syiah Safawi, Salibis dan Yahudi di Timur Tengah.”
Jika benar bahwa ISIS adalah antek/ boneka Syiah, lalu bagaimana dengan ISIS di Iraq  yang memerangi habis-habisan pemerintahan al-Maliki ?
Apakah Maliki seorang Sunni sehingga diperangi ISIS?
Jika Maliki seorang Syiah, apakah artinya bahwa antek Syiah memerangi Syiah?

Khawarij vs Khawarij?
Pernyataan diatas menyebutkan bahwa ISIS memerangi Khawarij walau tidak disebutkan dengan detail siapakah Khawarij yang diperangi ISIS. Sementara menurut Sunnahcare;
“Kalau Khawarij zaman dulu sangat takut berdusta karena berdusta adalah dosa besar dan pelaku dosa besar masuk neraka. Maka Khawarij zaman modern ISIS menjadikan kedustaan sebagai bagian agamanya. Jadi Khawarij ISIS adalah makhluk durhaka kepada bapaknya.
Khawarij zaman dahulu lebih gentlemen dari pada Khawarij zaman sekarang, dan hadis Khawarij zaman dahulu masih di ambil oleh ulama akan tetapi zaman sekarang mereka dan pengikutnya “PENDUSTA”.
Sunnah Care yang merupakan pendukung dari FSA dan al-Nusra menyatakan ISIS-lah Khawarij tersebut. Sehingga jika ISIS memerangi kaum Khawarij di Irak,  artinya perang yang terjadi adalah Khawarij vs Khawarij.

Transformasi dari Mujahidin menjadi Kelompok Oposisi
Ada yang unik dari pemilihan kata yang digunakan oleh Voa-Islam dalam  menggambarkan para pemberontak Suriah. Sebelumnya saat jihadis masih kompak, Voa- Islam tidak ragu untuk menyebut FSA sebagai mujahidin Suriah.

Namun seiring dengan pecahnya kubu mereka, kini Voa-Islam menyebut FSA dan al-Nusra sebagai ‘pejuang oposisi’. Voa-Islam juga mengakui bahwa pejuang oposisi ini memerangi ISIS.
Pejuang oposisi Suriah yang memerangi Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) di bagian utara negara itu pada hari Rabu (15/1/2014) menewaskan seorang pemimpin kelompok tersebut di kota Saraqeb.”
 “FSA memiliki puluhan ribu pasukan, tapi semua itu tak mereka gunakan untuk membebaskan Penjara Aleppo. Alih-alih melakuan hal itu, justru kekuatan sebesar itu mereka pakai guna menghancurkan ISIS…”
“Sebuah video diunggah di Youtube berdurasi 01:03 menayangkan pernyataan dari kelompok oposisi Suriah yang menamakan diri mereka Liwa Ahfad Muhammad, di bawah Ahfad al-Rasul dan Dewan Militer, di Der al-Zor.
Dalam video itu, Nampak lima personel berhadapan dengan kamera dan salah seorang yang mengaku sebagai komandan militer berbicara.  Ia mengatakan bahwa mereka bersama Jabhah An-Nushrah dan FSA melawan Daulah Islam Irak dan Syam. Yang aneh lagi, ia menyebur Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS)  sebagai Thoghut.
Perlu diketahui bahwa waktu lalu ISIS telah merilis video yang menayangkan komandan Ahfad al-Rasul, Saddam al-Jamal, yang keluar dari kelompok itu dan membeberkan konspirasi mereka melawan ISIS, di mana para petinggi komandan kelompok itu bertemu dengan intelijen Turki dan Barat di Istanbul dalam merencanakan konspirasi tersebut. “
Mujahid asal Israel pun bertempur di Suriah
Menurut Voa-Islam:
“Seorang warga Israel yang berjihad di Suriah dilaporkan gugur saat bertempur di pihak oposisi, The Long War Journal melaporkan.Mueid Juma’a, 28, dilaporkan telah menjadi warga Israel pertama yang gugur di Suriah sejak awal perang saudara. Sekitar tiga pekan lalu Juma’a, yang berasal dari wilayah Wadi Ara yang didominasi warga Muslim Arab, berpergian bersama beberapa teman ke Suriah, di mana ia diyakini telah bertempur di pihak pasukan pejuang oposisi.”Pada hari Selasa (17/9/2013) keluarga menerima gambar tubuh dengan luka tembak yang mereka diidentifikasi sebagai putra mereka,” lapor Ynet News. Tidak jelas dengan kelompok apa Juma’a, yang dikatakan menjadi lebih shaleh, bergabung atau di mana dan kapan ia gugur.Menurut Ynet, setidaknya 10 warga Arab Israel diyakini telah bergabung dengan pejuang oposisi Suriah dalam perjuangan mereka melawan rezim Assad…”
Apakah Israel bukan musuh?
Ada satu hal yang mengherankan dari pernyataan para pendukung jihadis tersebut jika dicermati satu persatu di bumi Syam. ISIS vs FSA dan al-Nusra vs SAA, jika ditambahkan dengan Irak maka pertempuran yang terjadi adalah ISIS vs FSA dan al-Nusra vs SAA vs Tentara Irak vs Pejuang Sunni yang tidak berafiliasi dengan Al-Qaeda. Mengapa dari segala bentuk jihad yang mereka kobarkan di bumi Syam, tidak ada satupun jihadis yang terang-terangan menyatakan berjihad di Palestina yang telah dijajah puluhan tahun oleh Rezim Zionist Israel?  

Apakah Israel bukan musuh bagi mereka?

Jika para jihadis ini memiliki tujuan yang sama yaitu menegakkan syariat Islam, mengapa diantara para pengusung khilafah ini saling bunuh satu sama lain?

Jika mereka mencintai Palestina, mengapa para jihadis ini berperang dan mengacaukan negara justru yang merupakan musuh bebuyutan Israel?

Jika Suriah adalah sahabat Israel, lalu apakah artinya perang face to face antara Suriah vs Israel pada Perang Kemerdekaan, Perang Enam Hari, dan Perang Yom Kippur?  
Dan dukungan penuh Suriah pada Perang Lebanon I, hingga tidak adanya hubungan diplomatik antara Israel dan Suriah apakah hanya sekedar sandiwara?

Sumber: Salafynews.com, Arrahmah.com dan Liputanislam.com
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: