Massa di Iran demo di Kedubes Saudi di Teheran terkait laporan dugaan pelecehan jemaah umrah Iran di Saudi. (Foto: AP)
Iran akhirnya memutuskan menghentikan perjalanan jemaah haji kecil atau umrah ke Arab Saudi pada Senin 13 April 2015. Penghentian itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara kedua negara.
Melansir dari Dailymail dari Televisi Nasional Iran, Kementerian Kebudayaan Hossein Noushabadi, menyatakan keputusan menghentikan perjalanan Umroh dipicu pelecehan seksual yang menimpa dua jamaah Umroh Iran usia 14 dan 15 tahun saat bepergian melalui Bandara Jedah bulan Maret 2015 lalu.
Pelecehan seksual yang menimpa dua peziarah Iran itu terjadi saat berada bandara King Abdul Aziz Jeddah Saudi hendak pulang ke negaranya usai melaksanakan ibadah Umroh.
Kepada televisi pemerintah itu, Noushabadi mengatakan bahwa penghentian sementara pengiriman Umroh sampai ada ketegasan pemerintah Saudi menerapkan sikap yang kuat untuk kasus (pelecehan) ini. ”Hukuman mati harus berlaku untuk kasus ini,” katanya.
Dugaan pelecehan ini memicu protes publik Iran di Kedutaan Saudi di Teheran, Sabtu pekan lalu. Menyikapi publik Iran yang tengah marah pada Saudi itu membuat Presiden Hassan Rouhani memerintahkan Kementerian Luar Negeri Iran memanggil diplomat Saudi.
Sekitar 500 ribu warga Iran mengunjungi Arab Saudi setiap tahun untuk melakukan ibadah haji kecil. Mereka selalu mengunjungi Mekkah dan Madinah, dua situs suci Islam. Sedangkan untuk ibadah haji, sekitar 100 ribu warga Iran rutin tiap tahun berangkat ke Saudi.
Selain kasus pelecehan seksual tersebut, ketegangan antara Iran dan Saudi semakin memanas dipicu oleh agresi militer Koalisi Teluk pimpinan Saudi terhadap Houthi Yaman. Iran yang dikenal sebagai sekutu Houthi dituding Saudi ikut mendukung kelompok pemberontak yang ingin mengkudeta pemerintah sah Yaman itu. Namun, Iran berkali-kali menyangkalnya.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email