Pesan Rahbar

Home » » Lagi, Boko Haram Culik Wanita dan Anak-anak untuk Budak Seks

Lagi, Boko Haram Culik Wanita dan Anak-anak untuk Budak Seks

Written By Unknown on Wednesday, 15 April 2015 | 04:11:00


Kelompok militan Boko Haram di Nigeria telah menculik sedikitnya 2.000 wanita dan anak perempuan, hanya sejak akhir 2014, menjadikan korbannya sebagai budak seks dan tentara anak.

Kelompok HAM Amnesty Internasional dalam laporannya yang dikutip Reuters, Selasa, 14 April 2015, menyebut kelompok itu membunuh korban yang menolak bekerjasama.

Laporan dibuat berdasarkan puluhan wawancara dengan saksi mata, serta korban yang berhasil melarikan diri, setahun setelah Boko Haram menculik 200 siswi sekolah dari Chibok.

Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, mengklaim gadis-gadis yang diculik telah dinikahkan dengan para militan. Kelompok itu menculik wanita dan anak perempuan, setiap kali menyerang desa-desa dan kota.

Seorang remaja putri berusia 19 tahun mengatakan, bagaimana dia telah diculik dari sebuah pesta pernikahan pada September 2014, bersama dengan mempelai wanita dan saudari mempelai.

Mereka ditahan di kamp pelatihan Boko Haram di Madagali, bersama dengan ratusan wanita lainnya. Di sana mereka dilatih untuk berperang bagi Boko Haram. “Saya dilatih menembak,” katanya.

Remaja putri yang berkali-kali diperkosa banyak militan itu, juga diajari cara menggunakan bom dan bagaimana menyerang sebuah desa. Mereka yang menolak akan dibunuh dan dibuang begitu saja dalam kuburan massal.

“Kekerasan seksual, perekrutan tentara anak, ini semua adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka harus diselidiki oleh otoritas Nigeria,” kata Daniel Eyre, penulis laporan Amnesty.

Tahun lalu April 2014, menculik ratusan siswi sekolah dan mengancam akan menjualnya. Saat itu Boko Haram menyerang sebuah sekolah di utara negara bagian Borno. Seluruh siswi dibawa menuju ke sebuah hutan lebat yang berbatasan dengan Kamerun.

(Reuters/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: