Pesan Rahbar

Home » » Israel Sewot, Rusia Cabut Embargo Pengiriman Rudal S-300 Ke Iran

Israel Sewot, Rusia Cabut Embargo Pengiriman Rudal S-300 Ke Iran

Written By Unknown on Wednesday, 15 April 2015 | 04:04:00

Kontrak pembelian rudal S-300 seri mutakhir Rusia oleh Iran mencapai 800 juta dolar Amerika pada 2007 silam. (Foto: airforce-technology)

Moskow – Kremlin memastikan Rusia di bawah kendali Presiden Vladimir Putin mencabut embargo senjata terhadap Iran. Rusia kini bisa mengirimkan sistem rudal pertahanan udara mutakhir ke Iran. Demikian dikutip abcnews.go.com dari AP, Senin 13 April 2015.

Rusia sudah menandatangani kontrak penjualan sistem rudal S-300 kepada Iran pada 2007 silam senilai 800 juta dolar Amerika. Belakangan pengirimannya ditangguhkan karena Amerika Serikat dan Israel keberatan.

Tapi sekarang tidak lagi. Keputusan kontrak kerjasama itu sudah ditandatangani Presiden Vladimir Putin, sehingga memungkinkan pengiriman rudal ke Iran.

Ihwal pencabutan embargo senjata terhadap Iran oleh Rusia bermula dari kesepakatan Iran untuk menerima pembatasan tertentu dalam fasilitas nuklirnya. Setidaknya satu dekade Iran bersedia melaporkan aktivitas nuklirnya ke inspektur nuklir internasional.

Sebagaimana diberitakan, Iran dan negara anggota P5+1 yang terdiri dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni AS, Rusia, Tiongkok, Inggris, Prancis, ditambah Jerman, telah mencapai kesepakatan pada Kamis 2 April 2015 mengenai kerangka kerja pembatasan program nuklir Teheran.

Sebagai gantinya, sanksi ekonomi unilateral yang dilimpahkan pada negara tersebut oleh AS dan Uni Eropa akan dicabut.

Mengenai pencabutan embargo senjata ke Iran, sebelumnya pernah disinggung oleh Wakil Menteri Luar Negeri (wamenlu) Rusia Sergey Ryabkov. Wamenlu Ryabkov menyebutkan bahwa embargo senjata ke Iran oleh PBB juga seharusnya dicabut.

Pencabutan emabrgo senjata ke Iran juga dikomentari Kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Global di Moskow, Igor Korotchenko yang mengatakan, Pencabutan sanksi untuk Iran, termasuk embargo senjata, tentu hal yang sangat logis untuk dilakukan.

“Salah satu isu kunci penting bagi kita adalah pengiriman misil S-300 untuk Iran. Kontrak tersebut dapat diteruskan jika telah disepakati oleh Moskow dan Teheran,” kata Korotchenko pada Sputnik.

Pada 2007, Rusia sepakat menjual misil S-300 senilai 800 juta dolar AS ke Iran. Moskow menunda kontrak tersebut pada 2010 karena Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan penjualan senjata ke Iran karena program energi nuklir mereka yang kontroversial.

Sistem pertahanan rudal udara S-300 – Foto: AP

Tel-Aviv – Kini terjawab sudah mengapa Israel galau mengenai kesepakatan program nuklir Iran. Pasalnya, konsekwensi kesepakatan itu adalah dicabutnya embargo pengiriman peralatan Perang ke Iran.

Pada Senin 13 April, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit untuk mencabut larangan penjualan sistem pertahanan rudal udara S-300 kepada Iran.

Keputusan Pemerintah Rusia yang mencabut larangan penjualan dan pengiriman sistem pertahanan rudal udara S-300 ke Iran menuai pro dan kontra.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Israel tidak senang dengan kesepakatan program nuklir Iran dengan negara-negara Barat. Israel takut kekuatan militer Iran akan meningkat secara signifikan. Ketakutan Israel terjawab karena Rusia mengirimkan sistem pertahanan rudal ke Iran.

Melansir dari The Jerusalem Post, Menteri Urusan Strategis Israel Yuval Steinitz, Senin, 13 April 2015 dalam pernyataannya memperingatkan Rusia, pencabutan embargo pengiriman S-300 ke Iran malah akan memperkuat fasilitas nuklir Iran.

Stinitz mengatakan rudal S-300 merupakan sistem pertahanan sempurna yang dapat digunakan untuk melindungi fasilitas nuklir Iran dari kemungkinan serangan udara di masa depan.

Jika Pemerintah Israel sewot, sebaliknya, keputusan Rusia disambut suka-cita oleh Iran. Menhan Menteri Pertahanan Iran (Menhan), Jendral Hossein Dehqan menyambut gembira berita ini.

“Kami menyambut gembira keputusan Rusia. Perluasan kerjasama dengan Rusia dan negara-negara tetangga lainnya di berbagai bidang, dapat membangun stabilitas keamanan secara efektif,” demikian pernyataan Menhan Dehqan, seperti dikutip Xinhua, Selasa 14 April 2015.

Manhan Dehqan menambahkan, ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan non-regional dan penyebaran terorisme di wilayah Iran memerlukan kerjasama antara Iran dan Rusia.

Rudal udara S-300 memiliki jangkauan tembak hingga 200 kilometer. Rudal udara mutakhir itu juga memiliki kemampuan untuk melacak dan menyerang beberapa target secara bersamaan. Rudal udara S-300 milik Rusia merupakan salah satu senjata pertahanan serangan udara paling ampuh di dunia.

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: