Seroang komandan tinggi militer Iran telah mengecam agresi Arab Saudi di Yaman, memperingatan Riyadh atas konsekuensi yang merugikan akibat serangan Saudi yang sedang berlangsung di negara tetangganya yang miskin itu.
Panglima Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, menjelaskan militer Saudi begitu “rapuh,” menambahkan bahwa tentara Riyadh tidak cukup berpengalaman dan akan “menderita pukulan berat” atas keterlibatannya dalam perang terhadap Yaman.
Mengacu pada dukungan AS untuk agresi Arab Saudi, Pourdastan mengatakan Washington dengan sengaja melakukan strategi “perang proxy” untuk mencapai tujuannya di berbagai daerah di dunia.
“Hari ini [kelompok teror Takfiri ] ISIS, Boko Haram dan al-Nusra melakukan kejahatan atas nama Amerika Serikat,” tambah komandan tinggi militer.
Lebih lanjut dia menyatakan penyesalannya karena negara-negara tertentu di wilayah ini telah mengikuti pendekatan ini dan tidak sadar mempromosikan itu.
Komandan Iran memuji keberanian bangsa Yaman, menasihati rezim Al Saud untuk menghentikan pembunuhan warga sipil tak berdosa dan membantu memecahkan krisis di Yaman melalui cara diplomatik.
Seorang
tentara Saudi dari unit artileri berjalan di dekat amunisi di
perbatasan Saudi-Yaman, di provinsi Jizan barat daya Arab Saudi, pada 13
April 2015. (Foto: AFP)
Kampanye serangan udara Arab Saudi terhadap Yaman yang dimulai sejak tanggal 26 Maret – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk memulihkan kedudukan mantan presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, sekutu setia Riyadh.
Huthi mengatakan pemerintah Hadi telah gagal menjalankan urusan negara dengan benar dan menumbuhkan gelombang korupsi dan teror.
Awal pekan ini, Kolonel Sharaf Luqman, juru bicara angkatan bersenjata Yaman dan Komite rakyat, mengatakan warga sipil dan infrastruktur Yaman menjadi sasaran agresi Saudi, di mana lebih dari 2.600 orang sejauhi ini tewas.
PBB telah menyerukan segera diadakan “jeda kemanusiaan” setidaknya beberapa jam setiap hari untuk memungkinkan pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan negara konflik.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email